Sentimen
Positif (88%)
22 Mar 2025 : 14.59
Tokoh Terkait

Prabowo Harap Sekolah Rakyat Putus Mata Rantai Kemiskinan

22 Mar 2025 : 14.59 Views 3

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

Prabowo Harap Sekolah Rakyat Putus Mata Rantai Kemiskinan

Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto menegaskan pemerintah bakal membangun 200 Sekolah Rakyat tahun ini, dengan target 1.000 siswa per sekolah. Hal itu dia sampaikan dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar Jumat (21/3).

Diketahui, Sekolah Rakyat adalah sebuah program pendidikan berasrama yang ditujukan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Program ini digadang-gadang menjadi tonggak baru dalam upaya pemerataan pendidikan dan pemberantasan kemiskinan di Indonesia.

Dengan konsep pendidikan gratis dan berasrama, lulusan sekolah ini diharapkan tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki karakter kuat untuk menjadi agen perubahan guna mengubah taraf kesejahteraan keluarganya untuk terlepas dari jerat kemiskinan.

"Kami sudah putuskan untuk membangun tahun ini. Kita harap segera mulai dengan 200 sekolah rakyat berasrama untuk SD, SMP, dan SMA. Ini diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/3/2025).

Prabowo menyebut program ini tak hanya sekadar membangun fasilitas pendidikan, melainkan menjadi upaya untuk memberdayakan masyarakat miskin.

"Anak orang kurang mampu tidak boleh miskin. Kalau bapaknya pemulung, anaknya tidak boleh jadi pemulung. Kita harus berdayakan," ujarnya.

Ke depan, setiap tahun pemerintah menargetkan pembangunan 200 Sekolah Rakyat. Dengan begitu dalam kurun waktu lima tahun mendatang setidaknya ada satu Sekolah Rakyat di setiap kabupaten, terutama di wilayah dengan kantong-kantong kemiskinan.

"Kita ingin menghilangkan kemiskinan dalam waktu secepat-cepatnya. Saya yakin ini bisa kita kerjakan," katanya.

Lebih lanjut, Prabowo menegaskan program ini merupakan bagian dari perjuangan panjang bangsa dalam membangun kesejahteraan rakyat. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas pemerintahan serta semangat persatuan dalam menjalankan program pembangunan.

"Kita harus belajar dari sejarah. Tidak ada pembangunan bangsa yang bisa dikerjakan dalam lima atau sepuluh tahun. Ini adalah kerja keras berpuluh-puluh tahun, sejak 1945 dan seterusnya," ujarnya.

Prabowo menutup pidatonya dengan menyerukan semangat gotong royong dan musyawarah dalam menghadapi tantangan. "Kita harus bekerja dengan baik untuk rakyat kita," katanya.

(akd/akd)

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Sentimen: positif (88.7%)