Sentimen
Negatif (100%)
22 Mar 2025 : 11.21
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Phuket

Turis Israel BAB di Taksi saat Berlibur di Thailand, Tidak Mau Ganti Rugi, Polisi Turun Tangan - Halaman all

22 Mar 2025 : 11.21 Views 5

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

Turis Israel BAB di Taksi saat Berlibur di Thailand, Tidak Mau Ganti Rugi, Polisi Turun Tangan - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Seorang tulis asal Israel membuat keributan di Thailand karena buang air besar di taksi tetapi menolak untuk membayar biaya pembersihan secara penuh.

Insiden ini terjadi di Pattaya pada 19 Maret 2025, menurut laporan media Malaysia Sinar Harian.

Saat itu, sopir taksi bernama Norraphat (32) mendapat orderan untuk menjemput 2 turis Israel di dekat pusat perbelanjaan menuju Soi Buakhao, Pattaya Selatan.

Di tengah perjalanan, Norraphat tiba-tiba mencium bau tidak sedap.

Ia kemudian sadar salah satu penumpangnya buang air besar di taksinya.

Sang sopir langsung menghentikan kendaraannya dan meminta kompensasi sebesar 1.500 baht, atau sekitar Rp730.000.

Namun turis itu menolak memberikan jumlah yang diminta.

Ia hanya mau membayar 300 baht (Rp145.000).

Turis dan sopir taksi terlibat adu mulut hingga Norraphat harus meminta bantuan polisi.

Ketika polisi tiba di tempat kejadian, turis yang BAB di celana berdiri di jalan dengan kotoran terlihat di kakinya.

Setelah adu argumen, polisi akhirnya berhasil mendesak turis itu membayar kompensasi sesuai yang diminta dan akhirnya mereka meninggalkan TKP.

TURIS ISRAEL BERULAH - Foto dari media Thailand AmarinTV pada 20 Maret 2025, memperlihatkan ulah turis Israel di Thailand. Turis Israel buang air besar di sebuah taksi di Thailand, tidak mau membayar ganti rugi secara penuh hingga polisi harus turun tangan. (AmarinTV) Turis Israel Sering Berulah, Thailand Perketat Aturan

Pada Februari 2025, Thailand mulai memberlakukan aturan yang lebih ketat bagi wisatawan Israel akibat meningkatnya kekhawatiran terkait perilaku buruk dan pelanggaran hukum yang mereka lakukan.

Otoritas setempat juga mendesak para turis untuk menghormati hukum dan adat lokal guna menjaga ketertiban serta hubungan baik dengan masyarakat Thailand.

Thailand telah lama menjadi destinasi wisata favorit di dunia, terkenal dengan pemandangannya yang menakjubkan, warisan budaya yang kaya, serta keramahtamahannya.

Di antara jutaan wisatawan yang berkunjung setiap tahun, warga Israel menjadi salah satu kelompok signifikan, terutama di destinasi populer seperti Bangkok, Chiang Mai, Phuket, dan Pai.

Namun, serangkaian insiden terbaru yang melibatkan wisatawan Israel mendorong Kedutaan Besar Israel di Thailand untuk mengeluarkan imbauan publik agar warganya menghormati hukum dan norma setempat.

Imbauan ini dikeluarkan setelah beberapa kejadian dalam beberapa minggu terakhir yang menarik perhatian otoritas Thailand, khususnya di Pai, sebuah kota kecil di Provinsi Mae Hong Son.

Dikenal dengan pemandangan pegunungannya yang indah, suasana santai, serta keragaman wisatawan internasional, Pai mengalami lonjakan kunjungan wisatawan Israel pada tahun 2025—peningkatan yang cukup drastis dibandingkan tahun sebelumnya.

Namun, meningkatnya laporan mengenai perilaku gaduh, gangguan publik, dan pelanggaran hukum membuat otoritas setempat memperketat pengawasan serta penegakan aturan.

Menurut Kantor Imigrasi Mae Hong Son, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pai terus meningkat dari tahun ke tahun pada bulan Februari:

Jumlah wisatawan pada 2024: 17.162
Jumlah wisatawan pada 2025: 21.026

Di antara peningkatan tersebut, lonjakan paling signifikan berasal dari wisatawan Israel:

Wisatawan Israel pada 2024: 817
Wisatawan Israel pada 2025: 3.034

Meskipun peningkatan ini membawa manfaat ekonomi bagi sektor pariwisata, otoritas setempat juga menghadapi tantangan akibat meningkatnya keluhan terkait perilaku wisatawan yang dianggap bertentangan dengan adat istiadat serta peraturan Thailand.

Pedoman Resmi untuk Wisatawan

Mengutip Travel and Tour World, berikut adalah imbauan resmi Kedutaan Besar Israel kepada warganya yang berkunjung ke Thailand:

1. Jaga Kesopanan di Tempat Umum

Hindari berbicara dengan suara keras atau berteriak di tempat umum seperti jalan, hotel, dan restoran. Hormati ruang pribadi dan lingkungan sekitar agar tidak mengganggu penduduk maupun wisatawan lain.

2. Patuhi Hukum dan Peraturan Setempat

Dilarang merokok di tempat umum: Thailand memiliki aturan ketat terkait merokok, dan pelanggar dapat dikenakan denda besar. Ikuti peraturan lalu lintas dan parkir: Mengemudi secara ugal-ugalan atau parkir sembarangan dapat mengakibatkan sanksi berat. Jangan melebihi masa berlaku visa: Tinggal lebih lama dari yang diizinkan dapat menyebabkan deportasi atau tindakan hukum. Jangan bekerja secara ilegal: Bekerja tanpa visa yang sesuai merupakan pelanggaran serius yang dapat berujung pada penangkapan dan deportasi.

3. Berpakaian Sopan dan Hargai Norma Budaya

Hindari berjalan tanpa baju di tempat umum, karena dianggap tidak sopan. Kenakan pakaian yang pantas saat mengunjungi kuil atau situs budaya, dengan menutupi bahu dan lutut.

4. Tunjukkan Rasa Hormat kepada Warga Thailand

Budaya Thailand sangat menghargai kesopanan dan komunikasi yang sopan. Selalu sapa penduduk lokal dengan senyuman dan gunakan bahasa yang sopan, bahkan saat menawar harga di pasar atau berinteraksi dengan petugas layanan.

5. Pahami Perbedaan Budaya

Thailand memiliki budaya yang sangat menjunjung nilai tradisi dan rasa hormat. Perilaku yang mungkin dianggap biasa di negara lain bisa saja dianggap menyinggung di Thailand. Oleh karena itu, Kedutaan Israel mengimbau wisatawan untuk mempelajari dan memahami adat istiadat setempat sebelum berkunjung.

Tindakan yang Lebih Ketat

Karena masalah ini, otoritas Thailand mempertimbangkan memberlakukan tindakan yang lebih ketat bagi wisatawan asing, termasuk:

Peningkatan kehadiran penegak hukum di tempat-tempat wisata yang menarik Hukuman yang lebih berat untuk pelanggaran visa dan perilaku yang mengganggu Kemungkinan pembatasan visa bagi pelanggar berulang

Hal ini membuat lebih penting dari sebelumnya bagi wisatawan Israel untuk mengikuti pedoman kedutaan dan memastikan tindakan mereka tidak berdampak negatif terhadap pengalaman perjalanan mereka atau akses masa depan ke Thailand.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sentimen: negatif (100%)