Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Kab/Kota: Joglo, Solo
Patahkan Stigma Negatif, 10 Kelompok Suporter SMA Se-Solo Gelar Baksos Nyawiji
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, SOLO -- Sepuluh kelompok suporter olahraga dari 10 SMA dan sederajat di Kota Solo menggelar kegiatan bakti sosial atau baksos berupa aksi berbagi takjil dan santunan ke panti asuhan, Jumat (21/3/2025) sore.
Kegiatan bertajuk Baksos Nyawiji ini selain bertujuan memupuk solidaritas, juga sebagai ajang pemutus stigma negatif yang kerap disematkan kepada kelompok suporter olahraga.
Bendahara umum kegiatan, Ariefa Naura Hernanta, 17, mengatakan 10 sekolah yang ikut dalam kegiatan ini ada SMAN 1, SMAN 2, dan SMAN 6 Solo, SMA ABBS Solo, SMA dan SMK Warga Solo, SMA Al-Islam Solo, SMA Muhammadiyah 1 Solo, dan MAN 1 Solo. Adapun total peserta yang berpartisipasi berjumlah 250 orang.
"Di sini fokus kami adalah menyatukan organisasi-organisasi suporter olahraga antarsekolah di Solo. Karena di masyarakat itu ada stigma negatif bahwa suporter itu rusuh dan sebagainya. Makanya kami ingin mematahkan hal tersebut lewat aksi berbagi ini," kata dia kepada Espos, Jumat.
Ariefa menjelaskan baksos suporter SMA se-Solo ini diawali dengan pengumpulan donasi dan berhasil memperoleh dana Rp10,3 juta. Dana tersebut digunakan untuk membeli 500 paket makanan berbuka dan dibagikan ke salah satu panti asuhan di Solo.
Sebelum membagikan takjil dan donasi ke panti asuhan, rombongan suporter melakukan konvoi tertib yang terbagi menjadi dua rombongan. Rombongan pertama ke area Solo selatan, sedangkan rombongan kedua ke area Solo utara.
"Nantinya takjil dibagikan di beberapa titik seperti Jl Tentara Pelajar, Pucangsawit, Mojosongo, Simpang Joglo, area Stadion Manahan dan Kepatihan," jelas dia.
Siswi SMA Negeri 1 Solo itu berharap lewat baksos ini bisa menjadi momentum untuk meningkatkan solidaritas dan kepedulian kepada sesama. Selain itu juga sejenak melupakan rivalitas panas yang biasa terjadi ketika mendukung tim sekolah di stadion atau gedung olahraga.
Sementara itu, salah satu peserta asal MAN 1 Solo, Maulana, menyambut positif adanya kegiatan baksos kolektif dari berbagai elemen suporter tim sekolah. Menurutnya, ini bisa menjadi ajang menghilangkan anggapan negatif suporter yang identik dengan kekerasan dan kriminalitas.
"Bagus sekali kegiatan ini pasalnya bisa menjadi bukti bahwa suporter yang dianggap dekat dengan kekerasan dan kriminal itu tidaklah benar. Buktinya kami dari berbagai sekolah mau berbuat baik lewat kegiatan ini," kata dia.
Anggota suporter La Grande Mansaska ini berharap kegiatan ini bisa terus berlangsung dan tidak hanya satu kali ini saja. "Hal-hal baik ini walaupun baru pertama kali digelar di Solo jangan pupus dan harus lanjut terus," ujarnya.
Sentimen: neutral (0%)