Sentimen
Undefined (0%)
21 Mar 2025 : 22.32
Informasi Tambahan

BUMN: PT Pupuk Indonesia

Kab/Kota: Blora

Gunakan Pupuk Organik, Hasil Panen Padi di Blora Meningkat Capai 8 Ton/Hektare

21 Mar 2025 : 22.32 Views 7

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jateng

Gunakan Pupuk Organik, Hasil Panen Padi di Blora Meningkat Capai 8 Ton/Hektare

Esposin, BLORA -- Pemerintah Kabupaten Blora bersama dengan Pupuk Indonesia melaksanakan Panen Raya Komoditas Padi menggunakan Pupuk Petroganik di Desa Kamolan, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Jumat (21/03/2025).

Hasil panenan padi dengan menggunakan pupuk organik tersebut ternyata cukup memuaskan. Yakni mencapai 7,5 ton hingga 8 ton  per hektare. Terbukti dengan penggunaan pupuk yang berimbang tersebut sudah menunjukan hasil yang cukup baik.

Panen Raya dihadiri oleh Bupati Dr. H. Arief Rohman, Direktur Pupuk Kementerian Pertanian, Direktur Pemasaran, Forkompimda Blora dan para petani.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Arief Rohman mengatakan, Pemerintah Kabupaten Blora akan berkomitmen terus untuk mensukseskan program Presiden RI Prabowo Subianto dalam hal swasembada pangan.

“Panen raya ini membuktikan bahwa inovasi dalam bidang pertanian, khususnya dalam penggunaan pupuk organik seperti Petroganik, mampu meningkatkan produktivitas dan kesuburan lahan secara berkelanjutan,” jelas Bupati.

Bupati mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada PT Pupuk Indonesia, Kementerian Pertanian, serta seluruh pihak yang telah mendukung program ini. Sinergi antara pemerintah, perusahaan, dan petani sangat diperlukan agar pertanian organik semakin berkembang dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat.

“Kabupaten Blora memiliki potensi pertanian yang sangat besar. Oleh karena itu, dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus menjaga kesuburan tanah secara berkelanjutan, kami telah mencanangkan program Pertanian Organik sebagai salah satu prioritas pembangunan di sektor pertanian,” terangnya.

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Blora terus mendorong dalam penggunaan pupuk organik, seperti Petroganik dari PT Pupuk Indonesia. Ini merupakan langkah strategis dalam mewujudkan pertanian yang lebih sehat, produktif, dan berdaya saing.

“Saya berharap hasil yang baik ini tentu juga menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus mendorong penggunaan pupuk organik di kalangan petani Blora,” tuturnya.

Mas Arief sapaan akrab Bupati Blora, mengajak seluruh petani di Kabupaten Blora untuk tidak ragu dalam mengadopsi teknologi pertanian ramah lingkungan, karena selain meningkatkan hasil panen, juga dapat menjaga keberlanjutan lahan pertanian bagi generasi mendatang.

"Panennya ini ternyata hasilnya bagus 7 sampai 8 ton. Ini merupakan inovasi di bidang pertanian khususnya penggunaan pupuk organik ini mampu meningkatkan produktivitas dan kami bertekad untuk penggunaan organik di Blora nanti semoga dengan mitra yang lainnya juga bisa mencapai komponen yang sudah ada diisi oleh bahan-bahan organik hingga 20%,“ terangnya.

Pemerintah Kabupaten Blora bersama dengan Pupuk Indonesia melaksanakan Panen Raya Komoditas Padi menggunakan Pupuk Petroganik di Desa Kamolan, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Jumat (21/03/2025). (Istimewa)
Pemerintah Kabupaten Blora bersama dengan Pupuk Indonesia melaksanakan Panen Raya Komoditas Padi menggunakan Pupuk Petroganik di Desa Kamolan, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Jumat (21/03/2025). (Istimewa)

 

Dia mengemukakan, swasembada pangan menjadi salah satu program prioritas yang tertuang dalam Asta Cita Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Pemerintah Kabupaten Blora, bersama unsur TNI dan Polri berkomitmen untuk terus mengawal program Swasembada Pangan melalui potensi yang dimiliki Kabupaten Blora terutama padi.

Tanaman Jagung

Dikemukakan, pihaknya berharap program pupuk organik ini tidak hanya diimplementasikan pada tanaman padi, namun bisa juga dilakukan pada tanaman jagung yang menjadi salah satu produk unggulan Blora.

“Pemerintah Kabupaten Blora akan terus mendukung program-program yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani, baik melalui penyediaan sarana produksi, pelatihan, maupun pendampingan, bahkan pada luas tanam bulan ini kami menargetkan 25 ribu hektare yang tentunya di atas target yang ditetapkan Pemerintah Pusat,” kata dia. 

Direktur Pupuk Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Jekvy Hendra, mengatakan kegiatan ini merupakan dalam rangka menyeimbangkan pupuk organik dengan an-organik. 

"Alhamdulillah di Blora ini, dalam panennya sudah luar biasa yang mencapai 7,5 ton per hektare dan didemplot yang kita panen ini sudah mencapai di atas 8 ton per hektare, artinya dengan penggunaan pupuk yang berimbang ini sudah menunjukan hasil yang cukup baik," kata dia.

”Dengan hasil ini tentunya menjadi salah satu mendukung Asta Cita bapak Presiden dalam upaya swasembada pangan dan tentunya kami mendukung kegiatan ini. Tidak hanya disini, namun juga nanti di beberapa daerah,” ucapnya.

Jekvy menuturkan, pihaknya mengapresiasi untuk teman-teman Blora yang sudah menjadi support dan leader utama untuk pengembangan pertanian organik dan bahkan saat ini sudah banyak yang bergerak menggunakan organik.

”Tadi Pak Bupati mencanangkan bahwa Blora akan menjadi salah satu kampung organik dan mungkin Ini pertama kali di Indonesia, luar biasa ini. Pak Bupati dengan teman-teman dinas didukung oleh teman-teman pihak ketiga yang mensukseskan daripada program pelaksanaan kegiatan ini,” imbuhnya.

Menurut dia, program ini tentunya program yang ditargetkan oleh negara sesuai dengan instruksi Presiden itu harusnya 20% komponen yang sudah ada diisi oleh bahan-bahan organik.

”Data yang terbaru Blora sudah melakukan penyerapannya relatif tinggi yang akan mencapai 22,47% per tanggal 21 Maret 2025 ini. Artinya terjadi peningkatan yang luar biasa dan organik termasuk daerah yang paling tinggi kabupatennya di seluruh Indonesia,” terangnya.

Pihaknya menerangkan melalui Pupuk Indonesia dan seluruh teman-teman produsen yang sudah mengemas dan membuat organik yang berdasarkan spesifik lokasi dan sudah distandarkan dari teman-teman Petrokimia. Langkah ini dijadikan sebagai salah satu acuan untuk membangun kawasan-kawasan perlindungan kampung-kampung perlindungan yang berbasis batas minimum residu tidak menghilangkan penggunaan bahan-bahan bersifat kimia seperti pupuk biasa tetapi menyeimbangkan antara penggunaan pupuk organik dengan pupuk kimia.

”Harapan kami dengan adanya konten yang seperti ini insyaallah keberlanjutan tanah ini akan bisa kita pelihara menjadi milik anak cucu kita. produksi dan produktivitas saya yakin untuk ke depan dengan varietas yang sudah spesifik di lokasi ini ini akan bisa kita tingkatkan dari rata-rata 5,6 ton per hektare  menjadi rata-rata 8 sampai dengan 10 ton per hektare. Ini kita buktikan dengan hasil panen hari ini mencapai lebih kurang sekitar 7,5 ton per hektare,” tuturnya.

Jekvy mengajak untuk semua para petani untuk mengembangkan kampung organik sebagai leader menyeimbangkan batas minimum residu. Hal ini penting untuk meningkatkan produksi yang tetap menjaga diri supaya tidak tercemar dengan kandungan-kandungan bahan kimia yang kemungkinan sekarang banyak berada di tengah-tengah masyarakat ini.

”Kami di sini betul-betul untuk mengembangkan kampung perlindungan organik ini menjadi basis pengembangan organik-organik di Indonesia dengan basis minimum residu tidak organik 100%, nah dengan konten yang seperti ini kita akan melakukan keseimbangan dan insyaallah ketersediaan target swasembada pangan yang dicanangkan oleh presiden yang awalnya 4 tahun kami di targetkan sekarang sekitar satu atau dua tahun insyaallah Blora akan menjadi pen-support dan akan menjadi leader pangan untuk Indonesia,” terangnya. (NA)

Sentimen: neutral (0%)