Esposin, KLATEN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten memastikan kesiapan 90 fasilitas kesehatan serta ratusan tenaga kesehatan untuk siaga selama arus mudik dan balik Lebaran ini. Kesiapan itu dimaksudkan untuk optimalisasi pelayanan kesehatan selama arus mudik dan balik Lebaran.

Hal itu terungkap saat digelar apel ambulans dan tenaga kesehatan di halaman Pendopo Pemkab Klaten, Jumat (21/3/2025).

Kepala Dinkes Klaten, Anggit Budiarto, mengungkapkan apel diikuti 180 tenaga kesehatan dari 90 fasilitas kesehatan (Faskes).

Fasilitas itu meliputi 42 klinik kesehatan, 34 Puskesmas, 13 rumah sakit, serta satu Balai Kesehatan Masyarakat (Balkesmas). Dalam apel tersebut, sebanyak 64 ambulans disiagakan.

Selain di Faskes, para petugas kesehatan dan ambulans itu disiagakan di enam pos kesehatan mudik Lebaran. Keenam pos itu berada di Subterminal Karang Delanggu, exit toll di wilayah Ceper, exit toll Ngawen, exit toll Jogonalan, serta Terminal Ir. Soekarno.

Dinkes juga menyiagakan Public Safety Center (PSC) Matur Dokter melalui saluran kegawatdaruratan 119. “Kegiatan ini bertujuan untuk mengecek kelengkapan serta kesiapsiagaan petugas dan ambulans untuk disiapkan di pos-pos kesehatan mudik Lebaran,” kata Anggit.

Untuk Faskes terutama Puskesmas, Anggit memastikan tetap memberikan pelayanan selama Lebaran. Dia menjelaskan ada petugas piket di Puskesmas.

Terkait penyiagaan petugas medis maupun nonmedis serta ambulans di pos kesehatan, Anggit menjelaskan fokus pada penanganan kegawatdaruratan. Di setiap posko terdapat dokter, perawat, apoteker serta sopir yang siaga.

“Untuk penanganan kegawatdaruratan medis. kalau harus ada tindakan melakukan pelayanan rujukan, pasti kami rujuk ke rumah sakit. Tetapi kalau memang ada yang mau mampir untuk cek tensi, kami layani,” urai dia.

Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, mengatakan apel perlu dijalankan untuk mengecek kesiapan armada yang akan disiagakan saat arus mudik dan balik Lebaran.

“Ada enam pos kesehatan yang nanti akan disiapkan. Harapannya pos-pos ini bisa menjadi tempat untuk penanganan yang cepat bagi para pemudik ketika terjadi kegawatdaruratan,” ungkap Hamenang.

Hamenang mengatakan peran para petugas medis maupun nonmedis sangat vital mendukung kelancaran arus mudik.

“Saya berharap petugas kesehatan juga menjaga kesehatan masing-masing. Sebelum bicara menjaga kesehatan orang lain,” urai dia.