Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Kasus: covid-19
Sedih! Pedagang Pakaian di Pasar Bringharjo Ngeluh Sepi Pembeli Jelang Lebaran
Espos.id
Jenis Media: Jogja

Esposin, JOGJA – Para pedagang pakaian di Pasar Bringharjo, Kota Jogja, mengeluhkan sepinya pembeli pada saat menjelang perayaan Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah. Hingga 10 hari menjelang Lebaran, belum ada tanda-tanda kenaikan penjualan. Kondisi ini terjadi karena diduga merosotnya daya beli masyarakat.
Seorang pedagang pakaian batik di Pasar Bringharjo, Erna, mengatakan lorong-lorong Pasar Bringharjo kali ini tidak sepadat jelang Lebaran tahun lalu. Bahkan, saking sepinya, dia bisa melihat Jalan Malioboro secara jelas dari lapaknya yang berlokasi cukup jauh dari pintu masuk Pasar Bringharjo Barat.
Dia juga sempat hanya mengantongi omzet Rp130.000 setelah membuka lapak seharian. Erna merasakan betul turunnya daya beli masyarakat. Biasanya, pada H-10 hingga H-7 Lebaran bisa dibilang dia sudah panen. Namun, Lebaran kali ini bisa menjual satu atau dua pakaian saja sudah syukur baginya.
"Biasanya H-10 sudah lumayan. Bahkan tahun kemarin pedagang jualan sampai magrib. Tapi sekarang, jam 17.00 WIB saja sudah sepi, yang lewat juga cuma satu dua," ujar Erna saat ditemui di Pasar Beringharjo, Kamis (20/3/2025).
Dia menambahkan kondisi saat ini bahkan lebih parah jika dibandingkan saat pandemi Covid-19 lalu. Saat itu, Erna ingat betul dia mengandalkan penjualan lewat sosial media.
Meski penjualan tak signifikan, tapi setidaknya dia rutin menerima orderan melalui sosial media. Erna mengaku penjualan lewat media sosial masih dilakukan hingga saat ini. Namun, mengingat daya beli yang turun, lapaknya di media sosial sepi dari pembeli.
"Sekarang online juga tidak jalan. Pedagang yang ada di dalam-dalam ini lebih kasihan. Bahkan bisa satu minggu blong dari pembeli," tuturnya.
Normalnya, penjualan akan meningkat mulai tujuh hari jelang hari raya. Namun, kali ini Erna benar-benar tak bisa memprediksi kapan penjualan akan meningkat. Sebab, belum ada tanda-tanda meningkatnya jumlah kunjungan ke Pasar Beringharjo Barat.
Belum lagi, saat ini masyarakat lebih gemar belanja online melalui beragam market place yang ada di telepon genggam.
"Yang masuk sini jarang. Kalau omzet turun, jelas turun. Online itu jelas sangat berpengaruh, seperti Shopee, TikTok itu jelas sangat mempengaruhi," ungkapnya.
Sementara, salah satu penjaga toko busana muslim, Oki sedikit lebih beruntung dibanding Erna. Dia mengaku penjualan beberapa hari ini meningkat jika dibanding hari-hari biasa. Peningkatan terjadi hampir 50 persen.
Paling banyak dicari adalah baju koko. Meski mulai ramai dicari, Oki menyebut tak ada kenaikan harga. Baju koko dibanderol rata-rata dengan harga Rp100.000. Meski penjualan sedikit meningkat, Oki mengatakan kondisi ini masih jauh lebih rendah dibanding penjualan Lebaran tahun lalu.
"Sebenarnya agak sepi, tapi lumayan, sudah meningkat jika dibandingkan hari-hari biasa. Sudah banyak yang mencari. Harapannya nanti mendekati Lebaran makin banyak lagi pembelinya," tuturnya.
Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Daya Beli Merosot, Menjelang Lebaran Pasar Beringharjo Sepi
Sentimen: neutral (0%)