Sentimen
Undefined (0%)
20 Mar 2025 : 16.26
Informasi Tambahan

Hewan: Ayam

Kab/Kota: Boyolali, Karanganyar, Klaten, Solo, Sragen, Sukoharjo, Wonogiri

Bulog Gelontor 15 Ton Beras untuk Gerakan Pangan Murah Serentak di Soloraya

20 Mar 2025 : 16.26 Views 8

Espos.id Espos.id Jenis Media: Ekonomi

Bulog Gelontor 15 Ton Beras untuk Gerakan Pangan Murah Serentak di Soloraya

Esposin, SOLO—Badan Urusan Logistik (Bulog) Surakarta menggelontorkan 15 ton beras untuk wilayah Soloraya untuk program Gerakan Pangan Murah (GPM) Serentak Jawa Tengah, Kamis (20/3/2025).

Pemimpin Cabang Bulog Surakarta, Nanang Harianto mengatakan beras tersebut didistribusikan ke 10 titik yang ada di wilayah Soloraya yakni Kota Solo, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen, dan Kabupaten Klaten.

“Untuk Gerakan Pangan Murah serentak di Jawa Tengah khusus hari ini kami kirimkan ke 10 titik di wilayah Soloraya, masing-masing titik ada 1,5 ton,” ujarnya saat dijumpai di titik GPM Kecamatan Banjarsari, Solo, Kamis.

Ia menjelaskan beras yang dimaksud adalah beras SPHP dengan harga maksimal Rp11.200 kilogram (kg) atau Rp56.000 per sak berisi 5 kg beras.

Selain beras, Bulog juga menyediakan minyak goreng (premium) dan gula pasir. Pihaknya menyediakan masing-masing 120 pak, baik minyak goreng maupun gula pasir.

Mengenai harga minyak dipatok Rp18.000 per kg dan gula pasir Rp17.500 per kg.

Ia menambahkan komoditas tersebut terserap baik oleh masyarakat. Selain karena harga lebih murah dibandingkan harga pasar, masyarakat juga sedang membutuhkan komoditas tersebut untuk persiapan Lebaran.

Sementara itu, Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Solo, Dwiyanto Cahya Sumirat mengatakan dengan adanya GPM yang sudah diadakan beberapa kali, harga-harga kebutuhan pokok menjelang Lebaran terkendali. Kalau pun ada kenaikan, lanjutnya, hal tersebut berlangsung tidak lama.

“Dengan adanya GPM yang diselenggarakan oleh berbagai pihak, harga-harga kebutuhan masyarakat sangat terkendali baik secara data maupun saat kami kunjungi langsung. Kalau pun ada yang harganya naik, cuma sebentar karena momentum tertentu, nanti turun lagi,” ujarnya.

Ia menilai harga aneka kebutuhan pada momen menjelang Lebaran tahun ini lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini antara lain dipengaruhi oleh jalur distribusi yang lebih baik dan pasokan yang lebih pasti.

Selain itu, ungkapnya, diskon tarif listrik yang diberikan pemerintah pada bulan Januari-Februari sangat berpengaruh menjaga laju inflasi.

“Satu komoditas yang menjaga laju inflasi adalah diskon tarif listrik. Adanya diskon tarif Januari-Februari 2025 ini sangat berpengaruh terhadap laju inflasi,” imbuhnya.

Selain itu, pemerintah juga kita juga terus menjaga laju inflasi yang berasal dari komoditas yang bergejolak harganya seperti cabai, ayam, telur.

Sementara itu, untuk menjaga laju inflasi pasca Lebaran, pihaknya bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) akan terus melakukan pemantauan harga. Hasil pemantauan tersebut nantinya akan dijadikan dasar pengambilan kebijakan pemerintah seperti intervensi ke pasar.

“Pasca-Lebaran kami akan konsisten pantau pergerakan harga. TPID ada tim yang survei harga secara rutin ke pasar. Data itu akan kami pakai sebagai dasar apakah kami perlu intervensi atau tidak,” ujarnya.

Di sisi lain, Gerakan Pangan Murah (GPM) di Kota Solo akan kembali digulirkan pada tanggal 25 Maret. Mengenai tempatnya akan ditentukan pada waktu mendatang.

   

Sentimen: neutral (0%)