Sentimen
Negatif (100%)
13 Mar 2025 : 21.13
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tambora

Kasus: pembunuhan

Tokoh Terkait
Arifin

Arifin

Twedi Aditya Bennyahdi

Twedi Aditya Bennyahdi

Gerak-gerik Pelaku usai Bunuh Ibu dan Anak di Jakbar, Sempat Kelabui Anak Bungsu Korban - Halaman all

13 Mar 2025 : 21.13 Views 11

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Metropolitan

Gerak-gerik Pelaku usai Bunuh Ibu dan Anak di Jakbar, Sempat Kelabui Anak Bungsu Korban - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Febri Arifin (31) tega membunuh ibu dan anak bernama Tjong Sioe Lan (59) dan Eka Serlawati (35) yang jasadnya ditaruh di dalam toren di kawasan Tambora, Jakarta Barat.

Setelah melakukan pembunuhan, Febri sempat memperdaya anak bungsu dari korban Sioe Lan, yaitu Ronny (30).

Bahkan, Ronny memperbolehkan pelaku tetap berada di rumahnya, beberapa jam setelah pembunuhan tersebut, Sabtu (1/3/2025).

Siasat pelaku yang membuat anak bungsu korban sama sekali tak curiga lantas dijelaskan oleh Kapolres Jakarta Barat, Kombes Twedi Aditya Bennyahadi.

Dikutip dari Tribun Jakarta, setelah membunuh kedua korban, pelaku berinisiatif untuk mengirimkan pesan kepada Ronny melalui ponsel korban.

"Sebelum pelapor (Ronny) pulang ke rumah, pelaku sempat menggunakan handphone milik korban pertama (TSL), menghubungi pelapor atas nama Ronny menyampaikan bahwa di rumah sedang ada tukang listrik, karena di rumah sedang ada gangguan listrik, lampunya mati."

"Jadi kondisi rumah lampunya dimatikan," tutur Twedi saat merilis kasus tersebut di Polres Jakarta Barat, Kamis (13/3/2025).

Oleh sebab itu, saat Ronny tiba di rumah pada Sabtu petang, dirinya tak curiga terhadap sosok pelaku yang berada di rumahnya.

Apalagi, saat itu Febri mengatakan bahwa ibu dan kakak korban sedang keluar rumah tak lama sebelum Ronny datang.

"Pada saat itu (Ronny) bertemu dengan pelaku, namun tidak mengenali, karena kondisinya saat itu rumahnya gelap dan pelaku menggunakan masker," ucap Twedi.

Ronny yang tak menaruh curiga lantas keluar rumah pada Sabtu sekitar pukul 19.00 WIB dan meninggalkan pelaku seorang diri.

Pasalnya, dia mengira Febri sedang memperbaiki listrik di rumahnya.

Tak lama berselang, pelaku meninggalkan rumah korban sambil membawa ponsel dan uang Rp50 juta milik korban yang ingin digandakan kepadanya.

Awal Mula Kasus

Kombes Twedi Aditya Bennyahdi mengatakan, kasus itu berawal dari adanya utang pelaku ke korban sebesar Rp90 juta.

Jumlah tersebut merupakan akumulasi pinjaman pelaku ke korban sejak 2021 sampai 2025.

"Berjanji melunasi secara dicicil, namun sampai kejadian utang itu belum dilunasi," kata Twedi.

Kala itu, pelaku yang sudah kebingungan karena utang yang menumpuk akhirnya bersiasat untuk mengelabuhi korban.

Ia mengaku mempunyai kenalan bernama Kris Martoyo dan Kakang yang mampu menggandakan uang serta mencari jodoh yang membuat korban percaya.

"Korban juga percaya kepada tersangka, bahwa rekannya itu memiliki kemampuan yang lebih," ucapnya.

Kemudian, korban pun meminta pelaku untuk menggandakan uangnya.

Setelah itu, pelaku menyanggupi dan melakukan ritual pada 1 Maret 2025.

Peralatan untuk melakukan ritual lantas disiapkan.

Pelaku mengaku kepada korban bahwa dirinya telah berkomunikasi dengan Kris Martoyo dan Kakang untuk melakukan ritual tersebut.

Padahal, Kris Martoyo dan Kakang hanyalah tokoh fiktif yang diciptakan oleh pelaku untuk membohongi korban.

Namun, setelah ditunggu, uang yang diserahkan tak kunjung menuai hasil. Hal itu membuat korban mencaci maki pelaku hingga naik pitam.

Pelaku langsung menganiaya korban hingga tewas dengan cara memukul memakai besi dan mencekik memakai tali rafia.

"Setelah yakin korban pertama meninggal dunia, pelaku membersihkan kamar dari darah-darah yang ada, dan menutup pintu kamar," ucapnya.

Setelah memastikan Sioe Lan meninggal dunia, pelaku lanjut membunuh Eka dengan menggunakan besi yang sama.

Setelah Eka terbunuh, pelaku langsung menyeret jasad dua korban dan menyembunyikannya di toren.

"Korban dipindahkan, diseret dari kamar dan diseret dari kamar mandi, secara bergantian kemudian dimasukkan ke dalam toren," ujarnya

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Manjurnya Siasat Pembunuh dalam Toren, Bikin Anak Korban Biarkan Pelaku Tetap di Rumahnya.

(Tribunnews.com/Deni/Abdi)(TribunJakarta.com/Elga Hikari)

Sentimen: negatif (100%)