Sentimen
Negatif (100%)
12 Mar 2025 : 03.25
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tel Aviv

Arab Saudi Kecam Keras Pemutusan Listrik di Gaza oleh Israel - Halaman all

12 Mar 2025 : 03.25 Views 27

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

Arab Saudi Kecam Keras Pemutusan Listrik di Gaza oleh Israel - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Arab Saudi mengecam keras pemutusan listrik di Gaza oleh Israel.

Kementerian Luar Negeri Saudi mengatakan tindakan Israel ini telah melanggar hukum humaniter Internasional.

"Kerajaan menegaskan kembali penolakan mutlaknya terhadap pelanggaran hukum humaniter internasional oleh Israel," kata Kementerian Luar Negeri Saudi dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (11/3/2025), dikutip dari Anadolu Anjansi.

Tidak hanya itu, karena tindakan Israel ini, Arab Saudi meminta masyarakat Internasional untuk segera bertindak demi masyarakat Gaza.

"Kerajaan menekankan seruannya kepada masyarakat internasional untuk mengambil tindakan mendesak guna segera dan tanpa syarat memulihkan listrik dan memastikan aliran bantuan ke Gaza," tegasnya.

Muak dengan blokade yang dilakukan Israel, Saudi juga menyerukan akuntabilitas Internasional.

"Arab Saudi juga memperbarui seruannya untuk mengaktifkan mekanisme akuntabilitas internasional atas 'pelanggaran mencolok' ini," tambahnya.

Sebagai informasi, Israel memutus pasokan listrik ke Gaza pada hari Minggu (9/3/2025).

Ini menyusul seruan Menteri Energi Israel, Eli Cohen, yang memberikan instruksi untuk segera memadamkan listrik di Gaza.

Pemadaman listrik total ini bagian dari upaya dalam melakukan 'pengepungan' warga Gaza.

"Saya baru saja menandatangani perintah untuk segera menghentikan pasokan listrik ke Jalur Gaza," kata Cohen dalam sebuah pernyataan video, dikutip dari Al-Arabiya.

Hal tersebut juga telah dikonfirmasi oleh pemerintah setempat Gaza pada Senin (10/3/2025).

Juru bicara Perusahaan Distribusi Listrik Gaza, Mohammad Thabet, menyesalkan keputusan Israel yang membuat Gaza gelap gulita.

Menurutnya, pemadaman listrik ini menjadi ancaman serius bagi warga Gaza.

"Pemutusan aliran listrik oleh pendudukan Israel mengancam bencana kesehatan dan lingkungan di Gaza," kata Thabet.

Ia mengatakan, ini dapat membuat warga Gaza semakin terkepung dan kesulitan mendapatkan air bersih.

"Tindakan Israel tersebut merupakan 'peringatan genosida', bahwa tanpa listrik, tidak ada air bersih," katanya.

Sebelum terjadinya agresi Israel, Tel Aviv telah memasok listrik sebanyak 10 saluran ke Gaza.

Namun, akibat perang selama berbulan-bulan ini, jaringan listrik hancur total.

"Hampir 70 persen jaringan distribusi listrik dan 90 persen gudang dan tempat penyimpanan di Gaza hancur total," jelas Thabet.

Selain listrik diputus, Israel juga telah memblokade Gaza.

Bantuan dihentikan total untuk tidak memasuki Gaza.

Penghentian pengiriman bantuan ini merupakan bagian dari ancaman Israel terhadap Hamas.

Di mana Israel menginginkan Hamas segera memperpanjang gencatan senjata tahap pertama.

Namun, Hamas tidak menginginkan itu terjadi dan ingin transisi gencatan senjata kedua.

Oleh karena itu, Israel menghentikan pengiriman bantuan ke Gaza hingga Hamas menyetujui permintaan Israel.

Seperti diketahui, gencatan senjata tahap pertama telah dimulai sejak 19 Januari 2025 dan berakhir pada 1 Maret 2025.

Hingga saat ini, belum ada kepastian terkait keputusan gencatan senjata di Gaza.

(Tribunnews.com/Farrah)

Artikel Lain Terkait Arab Saudi dan Konflik Palestina vs Israel

Sentimen: negatif (100%)