Sentimen
Negatif (99%)
10 Mar 2025 : 17.29
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tel Aviv

Partai Terkait

Pemerintah Gaza Konfirmasi Pemadaman Listrik Total akibat Tindakan Israel - Halaman all

10 Mar 2025 : 17.29 Views 24

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

Pemerintah Gaza Konfirmasi Pemadaman Listrik Total akibat Tindakan Israel - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah setempat Gaza telah mengonfirmasi pemadaman listrik total akibat ulah Israel pada hari Senin (10/3/2025).

Juru bicara Perusahaan Distribusi Listrik Gaza, Mohammad Thabet menyesalkan keputusan Israel yang membuat Gaza gelap gulita.

Menurutnya, pemadaman listrik ini menjadi ancaman serius bagi warga Gaza.

“Pemutusan aliran listrik oleh pendudukan Israel mengancam bencana kesehatan dan lingkungan di Gaza,” kata Thabet, dikutip dari Anadolu Anjansi.

Sebelum terjadinya agresi Israel, Tel Aviv telah memasok listrik sebanyak 10 saluran ke Gaza.

Namun akibat perang selama berbulan-bulan ini, jaringan listrik hancur total.

“Hampir 70 persen jaringan distribusi listrik dan 90 persen gudang dan tempat penyimpanan di Gaza hancur total," jelas Thabet.

Tidak hanya itu, kendaraan yang digunakan untuk mendistribusikan aliran listrik juga 90 persen mengalami rusak parah.

Sebelumnya, Menteri Energi Israel Eli Cohen mengatakan dia telah memberikan instruksi untuk menghentikan pasokan listrik ke Gaza pada hari Minggu (9/3/2025).

Pemadaman listrik total ini bagian dari upaya dalam melakukan 'pengepungan' warga Gaza.

"Saya baru saja menandatangani perintah untuk segera menghentikan pasokan listrik ke Jalur Gaza," kata Cohen dalam sebuah pernyataan video, dikutip dari Al-Arabiya.

Keputusan Israel ini mendapat kecaman besar dari pelapor khusus PBB Francesca Albanese.

Ia mengatakan bahwa ini dapat membuat warga Gaza semakin terkepung dan kesulitan mendapatkan air bersih.

"Tindakan Israel tersebut merupakan 'peringatan genosida', bahwa tanpa listrik, tidak ada air bersih," katanya.

Akhir pekan lalu, Israel mengumumkan pihaknya memblokir pengiriman bantuan ke Gaza sampai militan Palestina menerima persyaratannya untuk perpanjangan gencatan senjata tahap pertama.

Kesepakatan gencatan senjata tahap pertama telah berlangsung selama 42 hari dan berakhir pada 1 Maret 2025.

Setelah tahap pertama berakhir, Israel menginginkan perpanjangan untuk mengamankan pembebasan lebih banyak tawanan Israel tanpa memenuhi kewajiban militer.

Akan tetapi, Hamas menolak dan menginginkan transisi gencatan senjata tahap kedua.

Israel memberlakukan 'pengepungan penuh' di wilayah tersebut setelah 9 Oktober 2023 akibat agresi Israel.

Sejak saat itu, pasokan air, listrik dan makanan di Gaza terputus.

Agresi Israel juga telah menewaskan lebih dari 48.450 orang.

Sebagian besar korban merupakan wanita dan anak-anak.

(Tribunnews.com/Farrah)

Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel

Sentimen: negatif (99.6%)