Sentimen
Negatif (100%)
10 Mar 2025 : 11.56
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Washington

Geger Starlink di Ukraina dan 4 Calon Pengganti, Elon Musk Semprot Menlu Polandia: Diam Pria Kecil - Halaman all

10 Mar 2025 : 11.56 Views 20

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

Geger Starlink di Ukraina dan 4 Calon Pengganti, Elon Musk Semprot Menlu Polandia: Diam Pria Kecil - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubio dan CEO SpaceX Elon Musk terlibat perdebatan sengit dengan Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski belum lama ini.

Perdebatan terjadi dalam serangkaian posting X (Twitter) pada hari Minggu (9/3/2025) mengenai penggunaan sistem satelit Starlink di Ukraina.

Dalam tanggapannya terhadap postingan Musk yang menyebutkan penutupan sistem, Sikorski menyiratkan bahwa ancaman apa pun untuk menutup Starlink akan mengakibatkan pencarian pemasok lain.

Rubio dengan cepat menepis klaim bahwa Musk akan mematikan sistem tersebut dan mendesak Sikorski untuk bersyukur.

Ketiganya saling berbalas posting di X yang berakhir dengan Musk menyebut Sikorski "lelaki kecil", mengutip BBC.

Sistem Starlink merupakan bagian dari misi SpaceX untuk menyediakan internet berkecepatan tinggi ke daerah-daerah terpencil dan kurang terlayani - seperti zona perang - di seluruh dunia.

Pertukaran hari Minggu dimulai ketika sang pemilik SpaceX, Musk mengunggah bahwa Starlink adalah "tulang punggung tentara Ukraina".

"Seluruh garis depan mereka akan runtuh jika saya mematikannya," tulisnya.

Sikorski kemudian menanggapi postingan Musk dengan mengatakan bahwa Polandia yang membayar layanan tersebut.

"Starlinks untuk Ukraina dibayar oleh Kementerian Digitalisasi Polandia dengan biaya sekitar $50 juta per tahun," tulis Sikorski.

"Terlepas dari etika mengancam korban agresi, jika SpaceX terbukti sebagai penyedia yang tidak dapat diandalkan, kami akan dipaksa mencari pemasok lain."

Postingan Sikorski menyebabkan Rubio menimpali, dengan menulis bahwa menteri luar negeri Polandia "hanya mengada-ada".

"Tidak seorang pun mengancam akan memutus hubungan Ukraina dengan Starlink," tulis Rubio.

"Dan sampaikan terima kasih karena tanpa Starlink, Ukraina sudah lama kalah dalam perang ini dan Rusia sekarang sudah berada di perbatasan dengan Polandia," tambahnya.

Musk kemudian menanggapi unggahan Sikorski dengan menyebutnya "pria kecil".

"Diamlah, wahai orang kecil. Anda hanya membayar sebagian kecil dari biayanya. Dan tidak ada yang dapat menggantikan Starlink," tulis Musk.

Adapun terminal Starlink merupakan kunci operasi militer Ukraina dan telah digunakan sejak dimulainya invasi Rusia pada Februari 2022.

Ada puluhan ribu terminal di negara ini, termasuk hingga 500 yang dibeli oleh Departemen Pertahanan AS pada Juni 2023.

Uni Eropa Cari Pengganti Starlink

Negara-negara Eropa sedang mencari opsi untuk mengganti layanan internet satelit Starlink untuk Ukraina di tengah kemungkinan pemberhentian langganan.

Demikian dilaporkan oleh Financial Times.

Diketahui bahwa empat operator satelit sedang bernegosiasi dengan pemerintah dan organisasi Eropa untuk menyediakan layanan mereka ke Ukraina.

Mulai dari SES dari Luksemburg, Hisdesat dari Spanyol, Viasat dari Inggris (pemilik Inmarsat) dan Eutelsat/OneWeb dari Prancis.

Namun, publikasi tersebut menulis bahwa sulit untuk sepenuhnya menggantikan Starlink.

Starlink sebagai layanan internet berbasis satelit menjadi hal yang baru di Tanah Air karena selama ini masyarakat Indonesia dilayani oleh Internet Service Provider (ISP) eksisting berbasis fiber optic dan broadband. (dok. Starlink)

Hal ini karena lebih dari 40.000 terminalnya saat ini menyediakan komunikasi untuk militer, rumah sakit, bisnis, dan organisasi kemanusiaan.

Salah satu pendorong utama negosiasi ini adalah pertemuan antara pemimpin Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden AS Donald Trump di Washington, DC, tak lama setelah Amerika berhenti memasok bantuan militer ke Ukraina.

Dengan latar belakang ini, diskusi di Eropa juga semakin intensif tentang pembuatan jaringan satelit IRIS⊃2; mereka sendiri.

Biayanya diperkirakan mencapai €10,6 miliar.

Namun, proyek ini dijadwalkan baru akan diluncurkan pada tahun 2030.

Negara-negara UE saat ini sedang meninjau cakupan proyek ini mengingat realitas keamanan baru.

(Tribunnews.com/ Chrysnha)

Sentimen: negatif (100%)