Sentimen
Negatif (100%)
10 Mar 2025 : 06.37
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Angke, Badung, Denpasar, Jati, Karet, Kramat, Kramat Jati, Tambora

Kasus: mayat, pembunuhan

Tokoh Terkait

Misteri 2 Kasus Penemuan Mayat dalam Toren: Jasad Bule Tanpa Busana hingga Jasad Ibu-Anak di Tambora - Halaman all

10 Mar 2025 : 06.37 Views 7

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Metropolitan

Misteri 2 Kasus Penemuan Mayat dalam Toren: Jasad Bule Tanpa Busana hingga Jasad Ibu-Anak di Tambora - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua kasus penemuan mayat di dalam toren atau bak penampungan air terjadi di dua lokasi berbeda hanya dalam selang waktu dua hari.

Kasus pertama penemuan mayat Warga Negara Asing (WNA) tanpa busana di dalam bak penampungan air (tandon) di loteng kos-kosan kawasan Jl. Bypass Ngurah Rai, Jimbaran, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Selasa (4/3/2025).

Saat ditemukan jasad tersebut tak mengenakan pakaian.

Di tubuhnya juga terdapat sejumlah luka, di antaranya pada bagian dada.

Hingga sepekan kasus ini belum terungkap.

Dua hari berselang peristiwa hampir serupa juga terjadi di kawasan Jalan Angke Barat, Tambora, Jakarta Barat.

Tak hanya satu, tapi dua mayat wanita, yakni ibu TSL (59 tahun) dan anaknya ES (35 tahun).

Kedua korban ditemukan di dalam toren rumah korban pada Kamis (6/3/2025) sekitar pukul 23.00 WIB.

Kedua korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan, dengan beberapa luka pada tubuh mereka.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung, mengonfirmasi bahwa luka pada jasad korban memperkuat dugaan anak dan ibu tersebut jadi korban pembunuhan.

"Ada, ada (luka)," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan Sipayung saat dikonfirmasi, Sabtu (8/3/2025).

Kondisi TSL dan ES itu memperkuat dugaan bahwa mereka merupakan korban pembunuhan.

Hingga Minggu (9/3/2025) kasus ini masih dalam penyelidikan polisi.

Berikut kronologis lengkap dua kasus penemuan mayat bule di Bali dan mayat ibu dan anak di Tambora, Jakarta Barat.

Penemuan Mayat Bule Tanpa Busana di Bali

Jasad pria Warga Negara Asing (WNA) ditemukan di dalam tandon air lantai 4 sebuah rumah kos di Jalan By Pass Ngurah Rai, Jimbaran, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (4/3/2025). 
 
Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi menjelaskan, penemuan mayat bermula saat pemilik kos menghidupkan air keran.

Namun air ternyata tidak menyala. Diduga ada permasalahan di alat otomatis dalam tandon air.

Saat itu pemilik kos langsung menghubungi tukang tandon air, Ketut, untuk mengecek kondisi tandon air dan membenahi air di atas.

Setelah dicek, Ketut melihat dan sempat mengira ada boneka di tandon air.

"Awalnya jenazah korban dikira boneka, setelah dicek kembali ternyata memang benar jenazah manusia dan bapak tukang air itu langsung menginformasikan kembali ke tuan rumah," ungkap AKP I Ketut Sukadi.

Kasus ini kemudian dilaporkan kepada pihak kepolisian.

WNA tanpa identitas tersebut kemudian dievakuasi oleh petugas dari Basarnas dan Tim Inafis Polresta Denpasar, serta melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Hasil olah TKP menunjukkan, korban ditemukan tanpa busana, ditemukan luka lecet pada lutut kiri, luka lecet pada dada kanan, luka lecet pada dada kiri bagian bawah, luka lecet pada pinggang kiri," bebernya.

"Kemudian kemaluan mengeluarkan cairan, mulut berbusa, serta punggung sudah mengalami lebam mayat dan terdapat pelampung air di bawah kaki ditutupi baju," jelasnya.

Polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti berupa kaus warna hijau putih, celana pendek warna abu-abu, sweater warna hitam, leging panjang warna hitam, sepasang sendal karet warna biru dan alat otomatis beserta pelampung di tandon air.

Jenazah korban kemudian dievakuasi ke  Rumah Sakit Umum Pusat Prof dr IGNG Ngoerah Denpasar.

Polisi berkoordinasi dengan pihak Imigrasi untuk menyelidiki kasus penemuan mayat tersebut.

Sementara itu Basarnas Bali menerima laporan kejadian tersebut sekira pukul 13.45 Wita.

"Saat ditemukan, jasad pria tersebut tidak mengenakan pakaian, dan air yang berada di bak tersebut dalam keadaan kosong, jadi terlebih dahulu kami melaksanakan assessment untuk proses evakuasi," ujar Koordinator Tim Rescue, Bayu Arya Wiraga.

Tim rescue kemudian melaksanakan evakuasi dengan menurunkan jasad korban.

"Aksesnya cukup sempit, jadi perlu berhati-hati menurunkan jasad pria tersebut, karena berada di ketinggian," ungkapnya.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Denpasar, I Nyoman Sidakarya mengatakan seluruh proses evakuasi berjalan lancar.

Terkait penyebab tewasnya korban, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan.

"Untuk penyebab kejadian masih didalami oleh pihak terkait, jasad pria tersebut kemudian dievakuasi menuju Rumah Sakit Prof Ngoerah," terangnya.

Penemuan Mayat Ibu dan Anak di Tambora

Ibu rumah tangga berinisial TSL (59) dan anaknya ES (35) ditemukan tewas di dalam toren air, di rumahnya kawasan Tambora, Jakarta Barat, pada Kamis (6/3/2025).

Awalnya, korban pamit kepada tetangga ingin pulang ke kampung halaman alias mudik.

Namun belakangan keduanya ditemukan tewas di dalam toren.

"Awalnya pas pertama puasa, hari Sabtu jam 10an lah pergi. Menurut informasi sih bilangnya mau pulang ke Jawa," kata Ketua RT 05 RW 02, Angke, Tambora, Jakarta Barat, Sripriyanty ditemui wartawan di lokasi kejadian, Minggu (9/3/2025).

Namun, Arfan tidak menjelaskan lebih lanjut terkait kronologi awal penemuan mayat tersebut.

Ia menyebut, kedua jasad korban saat ini telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk divisum.

"Jenazah dibawa ke RS Kramatjati. Hasil visumnya pasti akan keluar," kata Arfan.

Sejauh ini, polisi masih menggelar serangkaian penyelidikan demi membuat kasus terang benderang.

Polisi masih mengumpulkan bukti dan menggali lebih dalam untuk mengungkap siapa pelaku di balik kejadian ini.

Aroma menyengat yang keluar dari rumah tempat kedua jasad itu ditemukan sudah tercium sejak Kamis malam itu.

Ketua RT 05 RW 002, Sripriyanty, yang diminta melalui telepon oleh anak korban untuk datang, langsung terkejut begitu tiba di lokasi kejadian.

Sebab, tiba-tiba dirinya melihat banyak polisi yang berjaga di gang rumah korban.

"Saya kaget karena banyak polisi. Itu juga enggak boleh ada yang mendekat rumahnya dulu karena kayanya lagi olah TKP. Lama banget polisi di sana."

"Jenazahnya kalau enggak salah jam 04.00 WIB baru dikeluarin dari rumah," ujar Sripriyanty.

Tanggapan serupa datang dari tetangga yang menyebutkan bahwa bau tak sedap baru terasa begitu jenazah dibawa ke rumah sakit pada Jumat dini hari.

"Sebelumnya, baunya nggak kecium, baru pas jenazah dikeluarkan bau itu mulai menyebar," katanya.

Satreskrim Polres Jakarta Barat tengah melakukan penyelidikan terkait temuan kedua mayat tersebut.

Sejumlah saksi telah dimintai keterangan oleh pihaknya, termasuk anak kedua korban yang melaporkan hilangnya korban ke polisi.
 
Diduga, ibu dan anak itu merupakan korban pembunuhan karena ditemukan sejumlah luka di tubuh korban.

"Dari visum di RS Polri dilihat secara fisik itu ada luka di bagian kepala kedua korban," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung.

Kekerasan Fisik

Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur mendapati tanda kekerasan pada jasad kedua korban.

Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati, Kombes Hery Wijatmoko mengatakan tanda-tanda kekerasan tersebut didapat saat tim dokter forensik melakukan autopsi pada kedua jenazah.

"Sudah diautopsi tim kami, ada kekerasan di tubuh korban," kata Hery saat dikonfirmasi di Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (8/3/2025).

Namun dia tidak merinci apakah kekerasan tersebut akibat benda tumpul atau senjata tajam, dan letak luka pada kedua jasad ibu dan anak korban pembunuhan tersebut.

Dia hanya menjelaskan bahwa dari hasil pemeriksaan tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati, kedua korban sudah beberapa hari meninggal dunia sebelum ditemukan dalam toren air.

Sumber: (Tribun-Bali.com) (TribunJakarta.com)

Sentimen: negatif (100%)