Sentimen
Negatif (100%)
10 Mar 2025 : 04.44

78.000 Pasukan Zionis Cacat dan Luka usai Perang Gaza, Militer Israel Potensi Kurang Prajurit Parah  - Halaman all

10 Mar 2025 : 04.44 Views 10

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

78.000 Pasukan Zionis Cacat dan Luka usai Perang Gaza, Militer Israel Potensi Kurang Prajurit Parah  - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertahanan Israel telah mengungkapkan, jumlah pasukan militer Israel yang terluka dan cacat di militernya telah melonjak menjadi 78.000.

Hal ini mengungkap sebuah gambaran nyata dari besarnya korban (dari pihak pasukan Israel) yang ditimbulkan oleh perang dan genosida Israel di Gaza.

Pengungkapan ini terjadi selama pertemuan komite khusus mengenai pekerja asing, yang diketuai oleh anggota Knesset Israel Eti Hava Attia, Minggu (10/3/2025).

Dalam pembicaraan itu, termasuk mengkaji kebutuhan para prajurit yang terluka dan para veteran cacat yang membutuhkan perawatan.

Menurut kementerian Israel, lebih dari 50 persen korban luka adalah prajurit cadangan yang berusia di bawah 30 tahun.

Selain itu, 62 persen dari korban ini menderita cedera psikologis, dilansir Palestine Chronicle.

Sementara, 10 persen lainnya dalam kondisi fisik sedang hingga parah.

Saat ini, 194 prajurit masih dirawat di rumah sakit, sebagian besar menerima perawatan di Sheba Medical Center, Tel Hashomer, dan Rumah Sakit Ichilov.

Media Israel telah menyampaikan kekhawatiran yang berkembang di Israel atas kekurangan tenaga kerja yang parah dalam militer.

Perkiraan menunjukkan tentara Israel akan menghadapi defisit sumber daya manusia (SDM) yang berkepanjangan, dilaporkan Al-Mayadeen.

Dalam laporan itu juga disebutkan, kekurangan tenaga kerja di militer mengingatkan pada tantangan selama periode 'zona keamanan' di Lebanon selatan dan Intifada Kedua.

Sebuah laporan mendalam yang diterbitkan oleh surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth, mengungkap krisis mendalam yang melanda tentara Israel karena meningkatnya beban pada pasukannya di tengah berbagai front.

Serta, potensi persiapan untuk melancarkan agresi militer baru di Jalur Gaza.

Laporan oleh analis militer surat kabar tersebut, Yoav Zitun, menyoroti kesulitan yang dihadapi oleh tentara, termasuk kekurangan tenaga kerja, tekanan operasional dan psikologis.

Serta tantangan logistik yang mengancam kemampuannya untuk menjaga stabilitas di berbagai lini.

Laporan tersebut juga membahas dampak tekanan-tekanan terhadap kemungkinan dilancarkannya perang baru di Gaza.

Di mana hal itu juga berpotensi menjadi beban tambahan bagi prajurit Israel dan keluarga mereka.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Sentimen: negatif (100%)