Sentimen
Positif (50%)
9 Mar 2025 : 14.49

Pengertian BPR, Fungsi, dan Perbedaannya Dibanding Bank Umum

9 Mar 2025 : 14.49 Views 37

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: Ekonomi

Pengertian BPR, Fungsi, dan Perbedaannya Dibanding Bank Umum

Jakarta: Tak semua orang punya akses mudah ke bank besar. Di daerah terpencil, layanan perbankan sering kali terbatas, membuat masyarakat kesulitan menyimpan uang atau mendapatkan pinjaman. Inilah alasan mengapa Bank Perkreditan Rakyat (BPR) hadir sebagai solusi keuangan bagi mereka yang sulit menjangkau layanan bank konvensional.  Apa itu BPR? Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah jenis bank yang beroperasi secara konvensional maupun syariah, tetapi tidak menyediakan layanan transaksi pembayaran seperti bank umum. 
 
BPR lebih fokus pada layanan tabungan, deposito, dan kredit untuk masyarakat, terutama di daerah yang belum terjangkau bank konvensional. Apa bedanya BPR dengan Bank Umum? Melansir laman OCBC NISP, perbedaan utama BPR dengan bank konvensional ada pada layanan dan jangkauannya:
 
Hanya melayani rupiah
Transaksi di BPR umumnya terbatas pada rupiah, kecuali mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Tidak bisa berinvestasi di saham atau asuransi
BPR tidak boleh melakukan penyertaan modal atau menjalankan bisnis asuransi.
 
Lebih dekat dengan masyarakat daerah
BPR hadir untuk memenuhi kebutuhan perbankan di wilayah yang sulit dijangkau oleh bank umum.

Sejarah BPR solusi dari jerat rentenir Dulu, banyak petani dan buruh terjebak pinjaman dari rentenir dengan bunga selangit. Pemerintah akhirnya membentuk BPR untuk memberikan pinjaman dengan bunga lebih rendah agar masyarakat bisa terlepas dari jebakan utang. Fungsi BPR tidak hanya simpan-pinjam Meski layanannya terbatas, BPR punya peran penting dalam perekonomian daerah, di antaranya:
 
Mempercepat pembangunan desa
Dengan akses keuangan yang lebih mudah, ekonomi desa bisa berkembang lebih cepat.
 
Mendukung UMKM
Banyak usaha kecil dan mikro yang kesulitan mendapatkan pinjaman dari bank besar. BPR hadir sebagai solusi untuk membantu mereka berkembang.
 
Mengedukasi masyarakat soal Keuangan
BPR memperkenalkan masyarakat pada layanan perbankan dasar, terutama di daerah yang belum terjangkau bank umum. Tugas utama BPR BPR memiliki beberapa tugas penting, yaitu: Menghimpun dana masyarakat dalam bentuk tabungan dan deposito. Memberikan pinjaman kredit kepada masyarakat yang membutuhkan. Menyalurkan dana dalam bentuk deposito berjangka dan sertifikat deposito. Menyediakan pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai regulasi pemerintah. Contoh BPR di Indonesia Beberapa contoh lembaga yang termasuk dalam kategori BPR antara lain: Bank Desa dan Lumbung Desa Bank Pasar dan Bank Pegawai Badan Kredit Desa (BKD) Lembaga Perkreditan Desa Selain itu, ada juga bentuk BPR lain yang diatur dalam UU Perbankan Nomor 7 Tahun 1992, seperti Bank Kredit Kecamatan (BKK) dan Kredit Usaha Rakyat Kecil (KURK). Berapa modal untuk mendirikan BPR? Dibandingkan bank umum, modal mendirikan BPR jauh lebih kecil. Jumlahnya tergantung zona wilayah, dengan batas minimal sekitar Rp4 miliar untuk zona tertentu.
 
BPR tetap dibutuhkan meski layanan perbankan digital semakin maju. Sebab, masih banyak daerah yang belum terjangkau bank konvensional. 
 
Dengan BPR, masyarakat bisa mengakses layanan keuangan yang lebih dekat dan mudah!
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

(ANN)

Sentimen: positif (50%)