Sentimen
Positif (66%)
8 Mar 2025 : 19.01
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bogor, Tugu Selatan

Tokoh Terkait

Korban Banjir Puncak Bogor Butuh Bantuan Tempat Tidur-Alat Masak

8 Mar 2025 : 19.01 Views 8

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

Korban Banjir Puncak Bogor Butuh Bantuan Tempat Tidur-Alat Masak

Bogor -

Sejumlah warga di Kampung Pensiunan, Cisarua, Bogor, Jawa Barat (Jabar), masih ada yang bertahan di rumahnya usai diterjang banjir beberapa hari yang lalu. Salah satu alasannya karena di keluarganya ada bayi.

"Di sini aja ibu di rumah, nggak kemana-mana. Kadang ke anak di atas, sekarang dibersihin aja kamarnya tidur di sini. Punya bayi, bayinya nggak mau pindah nangis terus," kata warga bernama Minah (52), ditemui di lokasi, Sabtu (8/3/2025).

Sejauh ini, dia mengatakan telah menerima bantuan berupa makanan hingga selimut dan karpet. Dia mengatakan kebutuhan utama saat ini yaitu tempat untuk tidur dan peralatan memasak.

"Semuanya, peralatan rumah, tempat tidur, alat masak. Pingin juga rumahnya dibetulin lagi," ungkapnya.

Sementara itu, warga lainnya bernama Ismiati (58) mengatakan, banjir separah itu baru pertama kali terjadi di kampungnya. Dahulu sempat terjadi banjir, tapi tak sampai merusak banyak rumah.

ADVERTISEMENT `; var mgScript = document.createElement("script"); mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push(["_mgc.load"])})(window,"_mgq");`; adSlot.appendChild(mgScript); }, function loadCreativeA() { var adSlot = document.getElementById("ad-slot"); if (!adSlot) return; adSlot.innerHTML = ``; if (typeof googletag !== "undefined" && googletag.apiReady) { googletag.cmd.push(function () { googletag.display('div-gpt-ad-1708418866690-0'); googletag.pubads().refresh(); }); } else { var gptScript = document.createElement("script"); gptScript.src = "https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js"; gptScript.async = true; gptScript.onload = function () { window.googletag = window.googletag || { cmd: [] }; googletag.cmd.push(function () { googletag.defineSlot('/4905536/detik_desktop/news/static_detail', [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], 'div-gpt-ad-1708418866690-0') .addService(googletag.pubads()); googletag.enableServices(); googletag.display('div-gpt-ad-1708418866690-0'); googletag.pubads().refresh(); }); }; document.body.appendChild(gptScript); } } ]; var currentAdIndex = 0; var refreshInterval = null; var visibilityStartTime = null; var viewTimeThreshold = 30000; function refreshAd() { var adSlot = document.getElementById("ad-slot"); if (!adSlot) return; currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length; adSlot.innerHTML = ""; ads[currentAdIndex](); } var observer = new IntersectionObserver(function (entries) { entries.forEach(function (entry) { if (entry.intersectionRatio > 0.1) { if (!visibilityStartTime) { visibilityStartTime = new Date().getTime(); requestAnimationFrame(checkVisibility); } } else { visibilityStartTime = null; if (refreshInterval) { clearInterval(refreshInterval); refreshInterval = null; } } }); }, { threshold: 0.1 }); function checkVisibility() { if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() - visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) { refreshAd(); if (!refreshInterval) { refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000); } } else { requestAnimationFrame(checkVisibility); } } document.addEventListener("DOMContentLoaded", function () { var adSlot = document.getElementById("ad-slot"); if (!adSlot) { console.error("❌ Elemen #ad-slot tidak ditemukan!"); return; } ads[currentAdIndex](); observer.observe(adSlot); }); var mutationObserver = new MutationObserver(function (mutations) { mutations.forEach(function (mutation) { if (mutation.type === "childList") { visibilityStartTime = new Date().getTime(); requestAnimationFrame(checkVisibility); } }); }); mutationObserver.observe(document.getElementById("ad-slot"), { childList: true, subtree: true });

"Sudah dua kali (banjir), kalau nggak salah ada 12 tahunan (yang lalu). Tapi nggak separah ini, paling parah sekarang. Itu juga nggak habis semua, sekarang mah ibu sampai jebol rumahnya," sebutnya.

Sebelumnya, Wamen PUPR Diana Kusumastuti mengungkap penyebab sejumlah rumah rusak diterjang luapan Sungai Ciliwung di Puncak, Bogor, Jawa Barat. Menurutnya, aliran sungai menyempit karena banyak bangunan rumah.

"Tadi saya sudah turun ke bawah dan saya melihat bahwa sungai yang dulunya lebar sekarang menjadi sempit sekali karena banyak sekali rumah yang ada di sini," kata Diana setelah meninjau kondisi bencana di Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan, Kabupaten Bogor, Senin (3/3).

"Karena tadi sungai itu kan benar-benar nabrak rumah, dan akhirnya rumah itu ya hancur dan hilang semuanya. Dan ini mesti harus ditata ulang, ditata ulang lagi rumah-rumah yang ada di sini, biarkan air dalam sungai itu bisa mencari jalannya," imbuhnya.

Sentimen: positif (66.7%)