Sentimen
Positif (99%)
8 Mar 2025 : 14.24
Informasi Tambahan

BUMN: Garuda Indonesia, PT Pertamina

Kab/Kota: Tanah Datar

Tokoh Terkait

Profil Dony Oskaria, Petugas Call Center yang Pimpin Operasional Danantara - Halaman all

8 Mar 2025 : 14.24 Views 19

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Ekonomi

Profil Dony Oskaria, Petugas Call Center yang Pimpin Operasional Danantara - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Peluncuran Danantara oleh Presiden Prabowo Subianto 24 Februari 2025 lalu masih menjadi perbincangan hangat publik.

Salah satu topik menarik perbincangan adalah terkait Dony Oskaria, sosok yang dipercaya Presiden Prabowo sebagai Direktur Operasional (COO) Danantara.

Tingginya intensitas terkait sosok petinggi Danantaraa memang wajar bergulir.

Dengan kewenangan mengelola aset hingga USD900 miliar atau setara Rp14.665 triliun pertanyaan terkait rekam jejak dan integritas petingginya menjadi mengemuka.

Dony Oskaria menyatakan siap membawa transformasi operasional yang terintegrasi dan inovatif di tubuh Danantara.

Dia memastikan setiap aspek pengelolaan aset negara berjalan efisien dan memberikan kontribusi optimal bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Saat ini pihaknya tengah mematangkan struktur Danantara.

 “Struktur Danantara akan diisi oleh figur terbaik baik dari sisi rekam jejak maupun kemampuan tata kelola. Termasuk adanya global advisor, nanti semua akan disampaikan langsung oleh bapak Presiden,” ujar Dory Oskaria, di Kompleks Istana, Jumat (7/3/2025).

Sekilas mengenai Dory Oskaria

Sosok Dory memang memiliki pengalaman panjang di dunia bisnis dan perbankan.

Mengawali karir sebagai operator call center di Bank Universal di tahun 1995, Dory berhasil mengukir prestasi di berbagai jabatan prestisius yang diembannya.

Di antaranya kepala divisi personal banker di Bank Universal hingga Managing Director Bank Mega.

 Pengalaman hampir 20 tahun di dunia perbankan telah membekalinya dengan kemampuan analisis dan pengelolaan risiko yang mendalam.

Pada tahun 2014, Dony bergabung dengan CT Corp, grup bisnis milik Chairul Tanjung, dan memegang peran sebagai CEO grup hospitality dan hiburan.

Di sana, ia mengawasi anak perusahaan seperti Trans Kalla Makassar, AntaVaya, Trans Studio, Trans Hotel, dan Trans Mall.

Selain itu, ia juga terlibat dalam pengembangan hotel, restoran, dan resort di Jakarta dan Padang, serta turut berkontribusi pada pengembangan agroindustri di Sumatera Barat.

Karier Pria kelahiran Tanah Datar  26 September 1969 ini semakin menanjak ketika ia bergabung di Garuda Indonesia.

 Ia sempat menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris sejak akhir 2014, kemudian kembali diangkat sebagai Wakil Direktur Utama pada Januari 2020.

Pada Januari 2016, Presiden Joko Widodo menunjuk Dony sebagai anggota Dewan Penasihat Presiden Bidang Ekonomi dan Industri di Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), dengan tugas sebagai Ketua Kelompok Kerja untuk industri pariwisata, menegaskan perannya dalam merumuskan strategi pengembangan sektor tersebut.

Tak berhenti di situ, Dony kemudian memimpin InJourney, holding BUMN pariwisata dan aviasi, sebagai Direktur Utama dari Oktober 2021 hingga Oktober 2024.

Di bawah kepemimpinannya, InJourney mengalami transformasi signifikan dalam sektor pariwisata dan penerbangan.

Pengalaman dan keahlian kepemimpinan yang telah ditempa dari berbagai lini operasional – mulai dari peran dasar sebagai teller dan customer service, hingga posisi strategis sebagai corporate secretary, HR, dan IT – membuat Dony menjadi sosok yang sangat memahami dinamika dan tantangan operasional perusahaan.

Sejak Oktober 2024, Dony telah diangkat sebagai Wakil Menteri BUMN dan sejak November 2024 juga menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama Pertamina, menunjukkan betapa strategisnya peran yang pernah ia emban dalam mengawasi dan mengembangkan BUMN.

Kini sebagai Chief Operating Officer Danantara Dony Oskaria akan memastikan jika semua perusahaan BUMN di bawah Danantara akan lebih kuat dan memberikan kontribusi besar bagi pendapatan negara.

"Tentu akan lebih mudah dengan Danantara. Kalau dulu kan memang perusahaan itu satu-satu. Kalau sekarang dengan proses konsolidasi tentu akan lebih mudah kita melakukan proses perbaikan perusahaan-perusahaan kita yang belum memberikan keuntungan,” pungkasnya.

Sentimen: positif (99.2%)