Sentimen
Negatif (99%)
8 Mar 2025 : 11.56
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Moskow

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1109: Trump Minta Maxar Technologies Cabut Akses Kyiv ke Citra Satelit - Halaman all

8 Mar 2025 : 11.56 Views 11

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1109: Trump Minta Maxar Technologies Cabut Akses Kyiv ke Citra Satelit - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Konflik Rusia vs Ukraina yang berlangsung sejak 24 Februari 2022 telah memasuki hari ke-1109 pada Sabtu (8/3/2025).

Pada 2025, perusahaan kedirgantaraan asal Amerika Serikat (AS), Maxar Technologies, dilaporkan telah menonaktifkan akses Ukraina ke citra satelitnya.

Langkah ini diambil setelah adanya permintaan dari pemerintahan Presiden Donald Trump, The Guardian melaporkan.

Maxar mengungkapkan bahwa mereka memiliki kontrak dengan pemerintah AS serta puluhan negara sekutu dan mitra.

Mereka juga menegaskan bahwa setiap pelanggan memiliki keputusan independen dalam hal penggunaan dan pembagian data satelit tersebut.

Simak rangkuman peristiwa yang terjadi dalam perang Rusia-Ukraina berikut ini.

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1109: Ukraina Dihujani Rudal Balistik

Pada Jumat (7/3/2025) pagi, Rusia melancarkan serangan rudal balistik dan pesawat tak berawak besar di Ukraina.
Serangan ini terjadi sehari setelah Amerika Serikat menghentikan berbagi intelijen dengan Kyiv.

Amerika Serikat sebelumnya memberikan peringatan dini tentang kemungkinan serangan tersebut.

Serangan ini terjadi saat delegasi Ukraina sedang mempersiapkan diri untuk bertemu dengan mitranya dari AS di Arab Saudi minggu depan.

Pertemuan itu bertujuan untuk membahas kemungkinan akhir dari perang, menurut laporan Luke Harding dan Dan Sabbagh.

Di sisi lain, dalam sebuah posting di Truth Social, Donald Trump tampaknya mengkritik serangan Rusia terbaru.

"Berdasarkan fakta bahwa Rusia benar-benar 'menggempur' Ukraina di medan perang saat ini, saya sangat mempertimbangkan sanksi bank, sanksi, dan tarif skala besar pada Rusia sampai gencatan senjata dan perjanjian penyelesaian akhir perdamaian tercapai," tulis Trump,

Secara terpisah, Trump menyatakan bahwa dia merasa lebih "mudah" untuk berurusan dengan Rusia daripada dengan Ukraina dalam upaya mengakhiri perang.

Trump menyebutkan bahwa dia mempercayai Vladimir Putin, Presiden Rusia.

"Saya percaya padanya," ujar Trump.

"Jujur saja, saya merasa lebih sulit untuk berurusan dengan Ukraina dan mereka tidak punya kartu," tambahnya.

"Mungkin lebih mudah berurusan dengan Rusia."

Rusia Gempur Kota Dobropillia

Pada Jumat (7/3/2025) malam, pasukan Rusia melancarkan serangan di kota Dobropillia, Ukraina timur.

Serangan tersebut mengakibatkan empat orang tewas dan 18 lainnya terluka, menurut gubernur daerah setempat.

Vadym Filashki melaporkan melalui Telegram bahwa serangan tersebut terdiri dari tiga serangan malam.

Serangan itu menargetkan kota di utara Pokrovsk, yang menjadi titik fokus kemajuan pasukan Rusia di Ukraina timur.

Berdasarkan informasi awal, empat gedung apartemen bertingkat tinggi rusak dalam serangan tersebut.

Petugas darurat telah diterjunkan ke lokasi kejadian.

Sebelumnya, jaksa Donetsk menyatakan bahwa lima warga tewas akibat serangan Rusia yang melanda beberapa kota dan desa.

Di antaranya, satu orang tewas di Pokrovsk, dua lainnya di desa-desa dekat Kostyantynivka, serta satu korban di dekat kota Kurakhove.

Kurakhove direbut Rusia pada Januari lalu.

Sementara itu, di pelabuhan Laut Hitam selatan Ukraina, Odesa, gubernur daerah Oleh Kiper melaporkan bahwa serangan pesawat tak berawak Rusia kembali merusak infrastruktur energi dan target lainnya.

Pasukan Ukraina Hampir Dikepung di Kursk

Ribuan tentara Ukraina yang menyerbu wilayah Kursk, Rusia, pada Agustus lalu hampir dikepung oleh pasukan Rusia.
Hal ini menciptakan pukulan besar bagi Kyiv.

Sebelumnya, Ukraina berharap kehadirannya di wilayah tersebut bisa menjadi alat pengaruh terhadap Moskow dalam pembicaraan damai.

Namun, menurut laporan Reuters yang mengutip peta sumber terbuka, situasi di Kursk memburuk tajam dalam tiga hari terakhir.

Pasukan Rusia berhasil merebut kembali wilayah itu, The Guardian melaporkan.

Serangan balik Rusia hampir memotong pasukan Ukraina menjadi dua.

Hal ini memisahkan kelompok utama dari jalur pasokan utama mereka.

Kondisi ini muncul setelah AS menghentikan pembagian intelijen dengan Kyiv.

Keputusan tersebut meningkatkan kemungkinan pasukan Ukraina terpaksa mundur atau menghadapi risiko ditangkap atau dibunuh.

"Situasi [untuk Ukraina di Kursk] sangat buruk," kata Pasi Paroinen, analis militer dari Black Bird Group.

Analis lainnya, Yan Matveev, mengatakan Ukraina kini dihadapkan pada pilihan yang sulit.

Eropa Berupaya 'Tambal' Intelijen Ukraina

Eropa berencana untuk mencoba mengimbangi kekurangan intelijen yang mungkin terjadi akibat penghentian pembagian data intelijen oleh AS kepada Ukraina.

Hal ini dibahas dalam pertemuan puncak Uni Eropa di Brussels, Suspilne melaporkan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis, Christophe Lemond, mengonfirmasi bahwa penggantian data intelijen AS menjadi salah satu topik utama dalam pembicaraan tersebut.

Lemond juga menyatakan bahwa kebijakan pemerintahan Donald Trump merupakan masalah penting.

Amerika Serikat telah memainkan peran besar dalam mendukung Ukraina sejak dimulainya invasi Rusia pada Februari 2022.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sentimen: negatif (99%)