Sentimen
Positif (100%)
7 Mar 2025 : 21.12
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Indonesia

Kab/Kota: Cikarang

Kasus: stunting

Ahli: Susu Lengkapi Pemenuhan Gizi Anak dalam Program MBG - Halaman all

7 Mar 2025 : 21.12 Views 7

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Kesehatan

Ahli: Susu Lengkapi Pemenuhan Gizi Anak dalam Program MBG - Halaman all

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat (PKGM FKM) Universitas Indonesia, Prof. Dr. drg Sandra Fikawati MPH menyoroti, konsumsi susu di Indonesia rendah.

Di sisi lain, pemberian susu secara rutin dapat melengkapi pemenuhan gizi pada anak.

Dalam survei yang ada, konsumsi susu di tanah air masih rendah, hanya 16 liter per kapita per tahun.

Angka ini masih jauh dibanding negara-negara maju seperti Belanda yang sudah 250 liter per kapita per tahun.

“Apalagi ada seruan untuk menghentikan konsumsi susu dan diganti dengan makan ikan atau daging. Minum susu mengandung kalsium dan vitamin D yang sangat baik diberikan kepada anak setelah masa ASI eksklusif, balita, usía sekolah dan dewasa, bahkan hingga usía lanjut,” tutur dia dalam diskusi yang ditulis di Jakarta pada Jumat (7/3/2025).

Masih di survei yang sama, balita yang kurang mengonsumsi susu berdampak pada stunting, pelambatan pertumbuhan, malnutrisi, hingga overweight di masyarakat kota.

“Makanan harus diberikan seimbang, tidak boleh berlebih atau kurang. Anak-anak membutuhkan protein berkualitas, karena dalam masih dalam masa pertumbuhan. Kebutuhan ini berbeda dari orang dewasa,” ujar Prof. Fika.

Lebih jauh, dalam kajian yang dilakukan Frisian Flag Indonesia (FFI) yang bermitra dengan Indonesia Food Security Review (IFSR) dan Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (PKGK FKM UI) itu menunjukan, pemberian susu secara rutin dalam program maka bergizi gratis (MBG) dapat memenuhi gizi harian pada anak-anak.

Survei dilakukan terhadap 359 siswa yang mengikuti program uji coba MBG di Cikarang, dan menemukan bahwa mayoritas siswa mengalami kurang gizi bahkan gizi buruk.

“Uji coba yang kami lakukan di Cikarang memasukkan minum susu sebagai bagian dari makan bergizi gratis. Kami mendapat tanggapan positif dari siswa dan guru sekolah, dan minum susu menjadi bagian yang dinantikan oleh anak-anak. Melihat respon ini, kami semakin yakin bahwa program MBG sangat bermanfaat dalam meningkatkan status gizi anak dan membangun Indonesia menjadi bangsa yang kuat,” sambut Corporate Communication Manager FFI Fetti Fadliah.

Sebelumnya dalam meningkatkan status gizi anak, pihaknya juga menggelar South East Asian Nutrition Surveys (SEANUTS) yang melibatkan akademisi dan ahli gizi di empat negara, Indonesia, Malaysia, Vietnam, dan Thailand.

Hasil SEANUTS II yang disampaikan di bulan November 2024, menunjukkan masih adanya anak-anak yang belum tercukupi gizi hariannya, seperti kalsium dan vitamin D, dimana yang lebih mengkhawatirkan, satu dari empat anak masih mengalami stunting, kurangnya pemenuhan zat besi pada anak-anak dan remaja putri yang mengakibatkan anemia, dan sejumlah anak di kota besar mengalami isu kelebihan berat badan.

Kondisi ini menjadi tantangan bersama masyarakat Indonesia, apalagi banyak anak dan bahkan orang tua yang belum tersosialisasi, belum mengetahui dan memahami pilihan yang sehat, ketersediaan pangan dan minuman sehat yang terbatas, dan minimnya edukasi.

Temuan SEANUTS II mengatakan, sarapan yang dilengkapi dengan susu membantu anak meningkatkan asupan vitamin D empat kali dan kalsium 2,6 kali lebih tinggi.

Sentimen: positif (100%)