Sentimen
Positif (49%)
7 Mar 2025 : 19.09

Trump Ingin AS, Rusia, dan China Lakukan Denuklirisasi, Kremlin: Eropa juga Harus Ikut - Halaman all

7 Mar 2025 : 19.09 Views 24

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

Trump Ingin AS, Rusia, dan China Lakukan Denuklirisasi, Kremlin: Eropa juga Harus Ikut - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengomentari pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) yang ingin memulai negosiasi denuklirisasi dengan Rusia.

"Dialog antara Rusia dan Amerika Serikat mengenai penolakan senjata nuklir diperlukan baik dari sudut pandang kepentingan negara maupun dari sudut pandang keamanan internasional," kata Dmitry Peskov, Jumat (7/3/2025).

Rusia juga percaya bahwa negara-negara nuklir Eropa seperti Inggris dan Prancis juga harus berpartisipasi dalam negosiasi tersebut.

Hal ini menjadi sorotan Rusia setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan keinginannya untuk memulai diskusi tentang kemungkinan perlindungan negara Eropa lainnya dengan senjata nuklir Prancis, setelah menuduh Rusia sebagai ancaman dan ingin memperluas perang Ukraina ke seluruh Eropa.

"Kami tetap yakin akan hal ini, terutama karena relevansi untuk mempertimbangkan persenjataan ini kini bahkan lebih tinggi daripada sebelumnya, mengingat pernyataan terbaru Bapak Macron tentang niat Prancis untuk menyediakan payung nuklirnya guna memastikan keamanan negara-negara Eropa," jelasnya.

"Beberapa negara Eropa, seperti yang kita dengar, bergegas mendukung gagasan ini kemarin," tambahnya.

Menurut Peskov, tidak mungkin mengabaikan persenjataan nuklir Eropa selama dialog denuklirisasi global tanpa melibatkan mereka.

"Oleh karena itu, ya, persenjataan nuklir Eropa tidak akan luput menjadi sorotan selama kontak semacam itu,” jelasnya, seperti diberitakan RBC Rusia.

Trump Ingin Wujudkan Denuklirisasi Global

Sebelumnya, Donald Trump mengatakan ia mendukung denuklirisasi di antara kekuatan global.

"Akan sangat bagus jika semua orang menyingkirkan senjata nuklir mereka. Saya tahu Rusia dan kita sejauh ini memiliki paling banyak," kata Trump kepada wartawan pada hari Kamis (6/3/2025).

"China akan memiliki jumlah yang sama dalam waktu 4-5 tahun. Akan sangat bagus jika kita semua bisa denuklirisasi karena kekuatan senjata nuklir itu gila," lanjutnya, seperti diberitakan Newsweek.

Ini bukan pertama kalinya Donald Trump membahas masalah ini.

Pada bulan Februari lalu, Donald Trump mengkritik ratusan miliar dolar yang diinvestasikan untuk membangun kembali sistem pencegah nuklir AS.

Donald Trump juga berharap untuk mendapatkan komitmen dari negara lain untuk mengurangi pengeluaran militer mereka.

"Saya ingin mengatakan: Mari kita potong anggaran militer kita hingga setengahnya," kata Trump kepada wartawan pada Jumat (14/2/2025).

"Tidak ada alasan bagi kita untuk membangun senjata nuklir baru—kita sudah punya begitu banyak," imbuhnya.

"Anda bisa menghancurkan dunia 50 kali, 100 kali. Dan di sini kita membangun senjata nuklir baru, dan mereka membangun senjata nuklir," ujarnya.

Sebelumnya pada Januari lalu, Trump mengatakan ia tertarik untuk melakukan denuklirisasi.

"Kami ingin melihat apakah kami dapat melakukan denuklirisasi dan saya pikir itu sangat mungkin," kata Trump menanggapi pertanyaan wartawan tentang hubungan AS-China di Forum Ekonomi Dunia pada Kamis (23/1/2025).

Sehari kemudian, Dmitry Peskov menanggapi Trump dengan mengatakan AS dan Rusia perlu berbicara tentang gagasan tersebut.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

Sentimen: positif (49.6%)