Sentimen
Positif (66%)
7 Mar 2025 : 11.30
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Washington

Tokoh Terkait

Pesawat B-52 AS dan Jet Tempur Israel Unjuk Kekuatan di Dekat Iran - Halaman all

7 Mar 2025 : 11.30 Views 20

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

Pesawat B-52 AS dan Jet Tempur Israel Unjuk Kekuatan di Dekat Iran - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pada hari Kamis (6/3/2025) bahwa Angkatan udara Israel dan AS telah melakukan latihan militer gabungan di Mediterania Timur.

Latihan gabungan yang melibatkan pesawat pengebom jarak jauh ini terjadi pada Selasa (4/3/2025).

Latihan ini dilakukan pada saat yang sangat kritis, kemungkinan menunjukkan pesan kepada Iran atas adanya potensi serangan terhadap fasilitas nuklir Teheran.

Dua jenis jet tempur terlihat melintasi langit Mediterania Timur pada saat itu.

"Jet tempur F-35 dan F-15 Israel ikut serta dalam latihan di Mediterania Timur bersama pesawat pengebom strategis jarak jauh B-52 AS," kata tentara Israel, dikutip dari Middle East Eye.

Seperti diketahui, pesawat B-52 milik AS memiliki kemampuan untuk membawa bom untuk menyerang fasilitas nuklir bawah tanah Iran.

Latihan gabungan ini dianggap sebagai unjuk kekuatan terhadap Teheran selama masa ketegangan.

"Latihan tersebut difokuskan pada koordinasi operasional antara kedua militer untuk "meningkatkan kemampuan mereka dalam mengatasi berbagai ancaman regional," tambah IDF, dikutip dari Xinhua News.

Latihan tersebut dilakukan pada saat yang sensitif di Timur Tengah.

Di mana gencatan senjata Israel-Hamas masih belum ada kesepakatan hingga saat ini.

Sementara Israel mengancam akan menargetkan fasilitas nuklir Iran dengan potensi dukungan AS.

Dukungan AS yang diberikan untuk Israel dalam menyerang fasilitas nuklir Iran sempat diungkapkan oleh Presiden Trump pada bulan Februari, lalu.

Ia mengatakan lebih suka membuat kesepakatan dengan Iran tentang non-nuklir.

Namun jika tidak berhasil, ia mengancam akan mengebom Iran.

Pada hari Kamis, Reuters melaporkan bahwa pemerintahan Trump sedang mempertimbangkan rencana untuk menghentikan dan memeriksa kapal tanker minyak Iran di laut.

Ini mengacu pada perjanjian internasional yang bertujuan untuk mencegah perdagangan senjata pemusnah massal.

Trump mengatakan bahwa pihaknya akan menggunakan Inisiatif Keamanan Proliferasi 2003 untuk mencoba dan menghentikan ekspor minyak Iran.

Trump telah berjanji untuk kembali melakukan kampanye "tekanan maksimum" terhadap Iran.

Ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat semakin meningkat setelah pada 2018, di bawah pemerintahan Donald Trump.

Di mana saat itu Trump menarik diri dari perjanjian nuklir 2015 yang membatasi pengembangan nuklir Iran.

Perjanjian tersebut berisi tentang perjanjian Iran dan negara-negara besar dunia, termasuk Prancis, Inggris, dan Jerman untuk  mencapai kesepakatan yang meringankan sanksi internasional terhadap Teheran dengan imbalan pembatasan program nuklirnya.

Teheran mematuhi kesepakatan tersebut hingga Washington menarik diri, tetapi kemudian mulai membatalkan komitmennya.

(Tribunnews.com/Farrah)

Artikel Lain Terkait Israel-AS dan Iran

Sentimen: positif (66.5%)