Sentimen
Negatif (64%)
6 Mar 2025 : 17.01
Informasi Tambahan

BUMN: PT Jasa Marga

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Klaten, Semarang, Solo, Surabaya, Yogyakarta

Kasus: Kemacetan, Operasi Ketupat

Strategi Korlantas Polri Hadapi dan Urai Kemacetan Saat Mudik Lebaran 2025

6 Mar 2025 : 17.01 Views 24

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Strategi Korlantas Polri Hadapi dan Urai Kemacetan Saat Mudik Lebaran 2025

Strategi Korlantas Polri Hadapi dan Urai Kemacetan Saat Mudik Lebaran 2025 Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Korlantas Polri menyiapkan sejumlah strategi untuk menghadapi kepadatan arus mudik dan arus balik saat libur Lebaran tahun 2025. Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho mengatakan, rekayasa lalu lintas contraflow dan one way akan dipergunakan untuk memecah kepadatan yang ada, terutama di momen puncak arus mudik maupun arus balik Lebaran 2025 . “Bagaimana nanti bila terjadi lonjakan arus di tempat-tempat tertentu, contohnya mungkin di jalan tol, nanti akan terjadi bangkitan arus yang cukup tinggi sehingga strategi yang pertama adalah contraflow , nanti tergantung tempatnya di mana dan bagaimana caranya itu nanti sudah kita rumuskan,” ujar Agus Suryonugroho usai membuka agenda Rapat Koordinasi Kesiapan Operasi Ketupat 2025 di Gedung NTMC Korlantas Polri, Jakarta, Kamis (6/3/2025). Agus memprediksi, puncak arus mudik akan terjadi sekitar tanggal 28-30 Maret 2025. Kemudian, volume kendaraan akan kembali melonjak saat arus balik mulai terjadi, yaitu sekitar tanggal 1 April 2025. Sementara itu, Korlantas mempertimbangkan opsi mekanisme rekayasa lalu lintas one way ketika puncak arus mudik dan arus balik terjadi. “Bila terjadi puncak arus, biasanya H-3. Ini akan kita lakukan one way , namanya one way nasional, ini akan kita lakukan,” kata Agus. Selain memerhatikan jalur mudik via darat, Korlantas Polri juga telah melakukan pengecekan di sejumlah pelabuhan penyeberangan. “Hari ini kita sudah mendiskusikan tentang penyeberangan di pelabuhan ya, baik itu di Merak, baik itu di Bakauheni termasuk di Ketapang, Gilimanuk, Tanjung Perak,” ujar Agus. Untuk mengantisipasi padatnya antrean masuk ke pelabuhan, di Ciwandan misalnya, Korlantas akan mengimplementasikan sistem delay . Sejumlah skenario juga sudah disiapkan agar antrean tidak mengular. “Ketika nanti terjadi kepadatan, baik itu nanti kondisi hijau, kuning, merah jadi cara bertindak kita sudah siap, skenarionya sudah siap,” katanya. Sejumlah tempat juga disiapkan sebagai buffer zone agar pengendara yang hendak menyeberang dari Jawa ke Sumatera atau sebaliknya tidak langsung masuk ke pelabuhan ketika kapasitas di dalamnya masih tinggi. “Ketika nanti kondisi itu menjadi merah, ini sudah siap semuanya, termasuk juga tempat-tempat wisata sudah kita identifikasi dibantu skenario daripada pengamanan sudah,” ujar Agus. Korlantas juga akan menggunakan dua tol fungsional untuk memecah kepadatan arus mudik dan arus balik lebaran tahun 2025. Kedua tol fungsional ini adalah tol Solo-Yogyakarta dan tol Jakarta-Cikampek (Japek) km 76-km 34. Tol fungsional ini dibutuhkan karena Korlantas memprediksi kota Yogyakarta akan mengalami kepadatan. Kepadatan ini diprediksi juga bakal terjadi di gerbang keluar tol di Klaten, Jawa Tengah. “Memang adanya tol fungsional ini memecah arus yang dari Surabaya aglomerasi Solo menuju ke Yogyakarta,” lanjut Agus. Tak hanya itu, arus kendaraan dari Semarang dan Jakarta menuju ke Yogyakarta diprediksi akan mengalami peningkatan ketika libur lebaran tiba. Korlantas akan mengkondisikan exit tol di dua tol fungsional ini untuk mengantisipasi dan mengurai kemacetan yang mungkin terjadi. “Yang kita antisipasi adalah ujungnya dari tol itu di exit-nya di Yogyakarta ini akan kita kelola, sehingga kepadatan di Yogyakarta nanti sudah bisa kita kondisikan,” kata Agus. Selain tol Solo-Yogya, Korlantas juga akan memberlakukan contra flow di tol Japek km 76 sampai km 34 untuk mengurangi beban tol keluar dari Jakarta. Kemudian, akan ada dua exit tol yang akan dikondisikan oleh Korlantas, yaitu di km 37 dan km 34. “Sehingga exit tol yang ujungnya tol fungsional itu nanti akan kita berlakukan kemungkinan contra flow ,” kata Agus lagi. Berdasarkan diskusi dengan Jasa Marga, diperkirakan akan ada 1.000 kendaraan yang berangkat dari Jakarta menuju Jawa Barat melalui Tol Japek. Angka kendaraan yang melintas tentu menyesuaikan dengan jadwal contra flow yang diberlakukan nanti. Copyright 2008 - 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (64%)