Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PT Jasa Marga
Kasus: kecelakaan, Operasi Ketupat
Kakorlantas Bicara Pentingnya Kolaborasi Demi Mudik 2025 Aman, Lancar dan Berkeselamatan
Detik.com
Jenis Media: News

Jakarta - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Agus Suryo Nugroho mengatakan, pihaknya bersama stakeholder terkait sudah jauh-jauh hari mempersiapkan Operasi Ketupat 2025. Ini jadi kunci penting agar arus mudik dan arus balik Lebaran 2025 bisa terselenggara dengan aman, lancar dan berkeselamatan.
Irjen Agus menjelaskan, Korlantas Polri telah melaksanakan Operasi Keselamatan pada 10 hingga 23 Februari lalu. Tidak berhenti sampai di situ, dirinya bersama jajaran dan stakeholder terkait mulai dari Departeman Perhubungan, Jasa Raharja, ASDP, Jasa Marga, dan lainnya juga melakukan peninjauan langsung ke lapangan mulai dari wilayah Jakarta, Lampung, Banten, Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, hingga Jawa Barat.
Peninjauan ini meliputi seluruh aspek mulai dari terminal, pelabuhan, jalan tol, jalan arteri, termasuk kesiapan sarana dan prasarananya. Peninjauan juga dilakukan ke tempat-tempat wisata yang biasanya padat saat Lebaran.
Persiapan memperlancar arus mudik dan arus balik sudah jauh-jauh hari dilakukan. Karena itu, Irjen Agus optimistis pelayanan mudik musim Lebaran tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu.
"Kehadiran polisi untuk melakukan rekayasa kehadiran stakeholder untuk sama-sama mengelola itu harus komprehensif. Dari polisinya dari Dinas Perhubungan dari Dinas Pariwisata kalau merencanakan untuk sebuah rencana pengamanan itu kan harus kolaborasi jadi mana yang harus diprioritaskan," jelasnya.
Kakorlantas Harap Masyarakat Makin Disiplin Berlalu Lintas
Menurut Irjen Agus, Korlantas Polri saat ini juga sudah bertransformasi mengikuti era perubahan digital dengan lebih mengedepankan tindakan preemtif dan prefentif kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT `; var mgScript = document.createElement("script"); mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push(["_mgc.load"])})(window,"_mgq");`; adSlot.appendChild(mgScript); }, function loadCreativeA() { var adSlot = document.getElementById("ad-slot"); adSlot.innerHTML = ``; console.log("π Checking googletag:", typeof googletag !== "undefined" ? "β Defined" : "β Undefined"); if (typeof googletag !== "undefined" && googletag.apiReady) { console.log("β Googletag ready. Displaying ad..."); googletag.cmd.push(function () { googletag.display('div-gpt-ad-1708418866690-0'); googletag.pubads().refresh(); }); } else { console.log("β οΈ Googletag not loaded. Loading GPT script..."); var gptScript = document.createElement("script"); gptScript.src = "https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js"; gptScript.async = true; gptScript.onload = function () { console.log("β GPT script loaded!"); window.googletag = window.googletag || { cmd: [] }; googletag.cmd.push(function () { googletag.defineSlot('/4905536/detik_desktop/news/static_detail', [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], 'div-gpt-ad-1708418866690-0').addService(googletag.pubads()); googletag.enableServices(); googletag.display('div-gpt-ad-1708418866690-0'); googletag.pubads().refresh(); }); }; document.body.appendChild(gptScript); } } ]; var currentAdIndex = 0; var refreshInterval = null; var visibilityStartTime = null; var viewTimeThreshold = 30000; function refreshAd() { var adSlot = document.getElementById("ad-slot"); if (!adSlot) return; currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length; adSlot.innerHTML = ""; // Clear previous ad content ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad console.log("π Ad refreshed:", currentAdIndex === 0 ? "Creative B" : "Creative A"); } var observer = new IntersectionObserver(function(entries) { entries.forEach(function(entry) { if (entry.isIntersecting) { if (!visibilityStartTime) { visibilityStartTime = new Date().getTime(); console.log("π Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik..."); setTimeout(function () { if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() - visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) { console.log("β Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh..."); refreshAd(); if (!refreshInterval) { refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000); } } }, viewTimeThreshold); } } else { console.log("β Iklan keluar dari layar, reset timer."); visibilityStartTime = null; if (refreshInterval) { clearInterval(refreshInterval); refreshInterval = null; } } }); }, { threshold: 0.5 }); document.addEventListener("DOMContentLoaded", function() { var adSlot = document.getElementById("ad-slot"); if (adSlot) { ads[currentAdIndex](); // Load the first ad observer.observe(adSlot); } });
"Saat ini kan sudah bertransformasi dari transformasi digital itu membantu kita untuk bagaimana menertibkan masyarakat. Jadi kecelakaan lalu lintas cukup banyak sehingga upaya-upaya dari pihak kepolisian itu yang paling terpenting edukasi preventif," ujarnya.
Menurut Kakorlantas pendekatan hukum dalam mendisiplinkan masyarakat berlalu lintas menjadi pilihan terkahir. Pemberian tilang bagi polantas di era digital sudah bukan pilihan utama karena mulai diwakilkan melalui ETLE.
"Memang pendekatan hukum itu adalah senjata terakhir dan bila pun tidak usah ya tilang sudah ETLE ya kan memang kami tidak terlalu bangga untuk menilang. Tetapi kami mengharapkan masyarakat itu dengan disiplin pribadi penting keselamatan pentingnya ketertiban prioritas untuk masa depan kita semuanya," tutup Kakorlantas.
Sentimen: positif (57.1%)