Sentimen
Positif (88%)
5 Mar 2025 : 11.51
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Michigan

James Harrison, Sosok Penyelamat 2,4 Juta Bayi Lewat Donor Plasma Darah, Meninggal di Usia 88 Tahun - Halaman all

5 Mar 2025 : 11.51 Views 17

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

James Harrison, Sosok Penyelamat 2,4 Juta Bayi Lewat Donor Plasma Darah, Meninggal di Usia 88 Tahun - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - James Harrison, pria Australia yang dikenal karena kontribusinya dalam menyelamatkan 2,4 juta bayi melalui donor plasma darah, meninggal dunia pada usia 88 tahun.

Keluarganya mengonfirmasi kabar duka ini pada Selasa (3/3/2025).

Dilaporkan oleh Australian Red Cross Lifeblood, Harrison, yang bekerja sebagai pegawai departemen perkeretaan, meninggal di sebuah panti jompo di pantai tengah New South Wales pada 17 Februari 2025 kemarin.

Pada 2005, Harrison terkejut ketika diakui oleh Guinness World Records sebagai orang yang telah mendonorkan plasma darah terbanyak di dunia.

Rekornya mencatatkan 1.173 donasi sejak dia berusia 18 tahun hingga pensiun pada tahun 2018, pada usia 81 tahun.

Meskipun Harrison tidak menyukai jarum suntik, ia tetap melakukan donasi darah hampir setiap dua minggu.

Cucu Harrison, Jarrod Mellowship, menyebut sang kakek merupakan pribadi yang rendah hati.

"Dia tidak pernah berusaha untuk mencari perhatian dari kebaikannya," kata cucu Jarrod, dikutip dari  VOA News.

Rekor dunia yang dipegang Harrison akhirnya dikalahkan pada 2022 oleh Brett Cooper dari Walker, Michigan, Amerika Serikat.

Layanan Darah Palang Merah Australia memberikan penghormatan besar kepada Harrison, yang dikenal dengan julukan "Pria Bertangan Emas".

Antibodi anti-D

Harrison dipuji karena menyelamatkan nyawa 2,4 juta bayi melalui donor plasmanya, yang mengandung antibodi langka yang dikenal sebagai anti-D, CNN melaporkan.

Antibodi anti-D yang ditemukan dalam plasma Harrison digunakan untuk mengobati penyakit hemolitik pada bayi, yaitu kondisi yang terjadi ketika darah ibu Rh-negatif bertabrakan dengan darah bayi Rh-positif.

Anti-D mencegah ibu menghasilkan antibodi yang dapat merusak sel darah merah bayi.

Stephen Cornelissen, CEO Lifeblood, mengungkapkan bahwa Harrison adalah seorang individu yang sangat baik hati dan murah hati, yang memiliki komitmen seumur hidup untuk beramal.

Dia juga berharap ada seseorang di Australia yang suatu hari akan mengalahkan rekor donasi darah Harrison.

Putri Harrison, Tracey Mellowship, yang juga merupakan penerima perawatan anti-D, menggambarkan ayahnya sebagai sosok yang berhati besar dan humanis.

Ia menyatakan rasa terima kasih karena keluarganya mungkin tidak akan ada tanpa bantuan dari donasi ayahnya.

Antibodi yang terkandung dalam plasma Harrison digunakan untuk melindungi ibu hamil dengan golongan darah Rh-negatif agar tidak mengembangkan antibodi yang dapat merusak sel darah bayi mereka.

Kondisi ini, yang dikenal sebagai rhesus disease, bisa menyebabkan kerusakan otak atau bahkan kematian bayi.

Penemuan antibodi Harrison memberikan terobosan besar dalam dunia medis, yang sangat penting dalam mencegah kematian bayi yang sebelumnya tidak dapat dijelaskan, terutama di Australia pada tahun 1960-an.

Sebagai seorang pahlawan nasional, Harrison menerima banyak penghargaan atas sumbangsihnya, termasuk Medal of the Order of Australia, salah satu penghargaan tertinggi di negara itu.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sentimen: positif (88.7%)