Sentimen
Negatif (100%)
4 Mar 2025 : 22.53
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Blora, Dukuh, Jati, Samarinda

Kasus: pembunuhan

Detik-detik Ayah dan Anak Tewas Diracun di Blora, Pelaku Sempat Ancam Istri Korban Sebelum Kejadian - Halaman all

4 Mar 2025 : 22.53 Views 11

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Regional

Detik-detik Ayah dan Anak Tewas Diracun di Blora, Pelaku Sempat Ancam Istri Korban Sebelum Kejadian - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, BLORA – Muslikin (45) dan anak bungsunya, S (9), tewas dibunuh dengan cara diracun di kediamannya, Dukuh Wangil, Desa Sambonganyar, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Peristiwa terjadi pada Jumat (21/2/2025), kedua korban tewas setelah meminum air yang telah dicampur racun.

Racun tersebut sengaja dicampurkan pelaku berinisial MK ke air yang berada di botol air mineral.

"Dari hasil pemeriksaan, tersangka mengakui bahwa racun yang dicampur di air mineral di rumah korban berupa apotas dicampur racun tikus cair," kata Kasat Reskrim Polres Blora, AKP Selamet, Senin (3/3/2025).

Diketahui MK merupakan adik ipar korban Muslikin.

Pembunuhan tersebut dipicu rasa sakit hati pelaku terhadap korban.

"Jadi pihak tersangka ini merasa sakit hati atas ucapan maupun sesuatu yang dilakukan oleh pihak keluarga korban," kata AKP Selamet.

3 Alasan MK Bunuh Ayah dan Anak

AKP Selamet mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap tersangka MK terungkap motif pembunuhan tersebut.

Ada tiga alasan MK nekat membunuh kakak iparnya.

Pertama, MK merasa sakit hati terhadap korban Muslikin.

"Si pelaku ini di keluarga korban, maupun pihak mertua itu dianggap orang yang tidak punya. Jadi tidak membawa apa apa menikahi adik dari istri korban," katanya, Senin (3/3/2025).

Hal itu yang kemudian membuat tersangka MK sakit hati.

Kedua, ada permasalahan soal pembelian pohon jati yang membuat emosi pelaku memuncak.

"Ada kegiatan masalah pembelian pohon jati, dari tersangka akan membeli pohon jati milik mertua. Tetapi dari korban ditebang semua dan disumbangkan ke salah satu Musala di sana," katanya.

Ketiga, persoalan jual beli sawah milik mertuanya.

"Juga ada kegiatan lagi si tersangka akan membeli sebagian sawah milik mertua, pada saat itu sudah mendatangkan perangkat desa untuk melakukan pengukuran, yang awalnya akan membeli di bagian sebelah utara, tetapi pada saat akan dilakukan pengukuran, oleh mertua dan si korban diberi di bagian selatan," jelasnya.

Pelaku Sempat Ancam Istri Korban

Maspupah, istri korban mengungkap sebelum peristiwa pembunuhan suaminya pernah terlibat cekcok dengan tersangka MK.

Perseteruan tersebut dipicu masalah jual beli kayu jati milik mertua korban dan pelaku.

"Ibu saya punya jati besar yang dijual ke adik ipar saya, tersangka MK. Tapi jati yang dulu kecil sekarang sudah besar dan disumbangkan ke musala. Dia tidak terima, katanya sudah dibeli semua," ujar Maspupah, Senin (3/3/2025).

Akibat permasalahan itu, tersangka MK sempat bertengkar dengan mertuanya.

"Ibu saya cekcok sama pelaku, saya tidak terima, akhirnya ikut terlibat cekcok," terangnya.

Maspupah juga mengaku pernah menerima pesan bernada ancaman dari tersangka MK.

“Dulu pernah cekcok lewat WA, dia bilang, 'pokoknya ada yang mati salah satu'," ucapnya.

Detik-detik Ayah dan Anak Tewas Setelah Meminum Air Beracun

Maspupah pun menceritakan detik-detik peristiwa yang menimpa suami dan anaknya.

Saat kejadian, Maspupah sedang bantu-bantu di rumah tetangganya yang sedang punya hajatan.

Kemudian, anak bungsu Maspupah, korban S, menyusul Maspupah di rumah tetangga untuk memberi kabar keadaan di rumah.

"Awal mulanya itu saya mendarat (membantu tetangga yang punya hajatan) di rumah tetangga. Anak saya yang kecil itu (korban S) datang sambil bilang Mak e motore Pak e ruboh (Bu Motornya bapak jatuh), terus saya tanya ke anak saya, lah Pak e ng ndi nduk? (Terus bapak dimana nak?)."

"Terus anak saya menjawab, gak roh Mak, ayo a Mak balik, aku wedi (Tidak tahu Bu, ayo Bu pulang, saya takut)," ucapnya.

Mendengar cerita dari anak bungsunya itu, Maspupah langsung bergegas pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah, Maspupah melihat suaminya Muslikin sudah tergeletak.

Maspupah dan anak bungsunya seketika panik dan mencari bantuan ke tetangga.

Kemudian tetangga berdatangan ke rumah Muslikin.

"Anak saya teriak-teriak, terus panik, terus saya lari minta pertolongan tetangga. Suami saya sudah berbusa mulutnya, sementara anak saya terus masih lari cari bantuan. Terus suami saya dibopong dibawa masuk oleh tetangga yang datang," jelasnya.

Namun nahas, nyawa Muslikin tidak tertolong.

Maspupah mengatakan suaminya dinyatakan sudah meninggal dunia saat di rumah.

Sementara anak bungsunya S, juga tewas setelah meminum air yang sama yang diduga telah bercampur racun itu.

"Suami saya meninggalnya di rumah. Kalau anak saya nggak tahu, kayak sudah pingsan sendiri, yang memberi minum juga nggak tahu, kan namanya orang panik  biasanya langsung dikasih minum," jelasnya.

Diketahui, S sempat dilarikan ke Puskesmas, hanya saja nyawanya tidak tertolong.

Maspupah mengaku nyaris meminum air yang sama, hanya saja Maspupah langsung memuntahkan air tersebut.

"Saya sempat meminum air itu, terus saya muntahkan, saya kan diminumin, tapi air itu rasanya pahit. Saya ya nggak sadar yang memberi air ya orang-orang yang ada di sini," jelasnya.

Maspupah menjelaskan air tersebut tidak berbau, hanya saja saat dirasakan di lidah terasa pahit.

"Airnya itu nggak ada bau, tapi rasanya pahit, saya sempat dilarikan ke Puskesmas, karena sempat hampir meminum itu kan," jelasnya.

Menurut Maspupah, air itu memang biasanya ditaruh di atas meja untuk diminum sehari-hari.

Maspupah tidak mengetahui, jika air tersebut sudah dicampur racun.

"Air itu biasanya ditaruh di meja untuk minum sehari-hari," ujarnya.

Polisi pun turun tangan mengusut kasus tersebut hingga akhirnya MK ditangkap di Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Selasa (25/2/2025).

Dari penangkapan tersebut, akhirnya kasus pembunuhan tersebut pun terbongkar.

(Tribunjateng.com/ M Iqbal Shukri)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kesaksian Maspupah yang Suami dan Anaknya Tewas Diracun di Blora, Sempat Minum, Kaget dengan Rasanya

Sentimen: negatif (100%)