Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Angke, Bidara Cina, Bogor, Cilandak, Cilandak Timur, Cililitan, Depok, Joglo, Kampung Melayu, Kebon Baru, Pejaten Timur, Pengadegan, Pondok Pinang, Rawajati, Srengseng, Sukabumi, Sukabumi Selatan
Ketinggian luapan Ciliwung di Jaksel dan Jaktim berangsur turun
Elshinta.com
Jenis Media: Metropolitan

Warga melintasi banjir yang merendam daerah Cililitan, Jakarta Timur, Senin (3/3/2025). BPBD Jakarta melaporkan 20 RT di Jakarta Timur terendam banjir akibat meluapnya kali Ciliwung yang disebabkan curah hujan tinggi. ANTARA FOTO/Fathul Habib Sholeh/nym. Ketinggian luapan Ciliwung di Jaksel dan Jaktim berangsur turun Dalam Negeri Editor: Novelia Tri Ananda Selasa, 04 Maret 2025 - 07:19 WIB
Elshinta.com - Ketinggian air yang merendam kawasan bantaran Kali Ciliwung di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur berangsur turun dari yang sebelumnya mencapai tinggi meter kini yang tertinggi hanya 1,2 meter.
"Kami mencatat saat ini genangan masih terjadi di 28 RT dan empat ruas jalan," kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, dari data yang masuk pada pukul 03.00 WIB ketinggian air, yaitu 30 centimeter (cm) dan yang tertinggi berada pada kisaran 120 cm atau 1,2 meter. Dari data BPBD DKI Jakarta yang terus diperbaharui setiap jamnya, ketinggian air banjir yang disebabkan meluapnya Kali Ciliwung di Jakarta Selatan (Jaksel) dan Jakarta Timur (Jaktim). Titik tertinggi terjadi di Kelurahan Pejaten Timur mencapai 3,7 meter.
Yohan menyatakan bahwa banjir yang terjadi itu diakibatkan meluapnya Kali Ciliwung sehingga mengakibatkan daerah yang berada di bantaran sungai terendam.Hujan yang terjadi di DKI Jakarta dan sekitarnya pada Minggu (2/3) menyebabkan kenaikan Bendung Katulampa yang berada di Bogor, Jawa Barat, menjadi Siaga 3 atau Waspada pada pukul 20.20 WIB.
Kemudian, di hari yang sama pada pukul 20.40 Siaga 2 dan pada pukul 20.40 WIB Bendung Katulampa menjadi Siaga 1 atau Bahaya sekitar pukul 21.30 WIB. Selanjutnya di Pos Pantau Depok berstatus Siaga 3 Waspada pukul 21.40 WIB, Siaga 2 pukul 00.00 WIB dan Siaga 1 atau Bahaya pukul 00.30 WIB.
"Untuk di Pos Pantau Angke Hulu menjadi siayga 3 pukul 23.00 WIB dan menyebabkan terjadinya beberapa banjir di wilayah DKI Jakarta," katanya.
Untuk saat ini dari 28 Rukun Tetangga (RT) yang masih tergenang banjir, 21 di antaranya berada di Jaksel dan tujuh RT lainnya di Jaktim.
Berikut data RT dan kelurahan yang masih tergenang banjir hingga Selasa pagi:
Jakarta Selatan terdapat 21 RT yang terdiri dari:
1. Kelurahan Pondok Pinang
Jumlah: 5 RT
Ketinggian: 80-100 cm
2. Kelurahan Pengadegan
Jumlah: 1 RT
Ketinggian: 80 cm
3. Kelurahan Rawajati
Jumlah: 5 RT
Ketinggian: 50 cm
3. Kelurahan Cilandak Timur
Jumlah: 2 RT
Ketinggian: 105-120 cm
4. Kelurahan Pejaten Timur
Jumlah: 6 RT
Ketinggian: 30-120 cm
5. Kelurahan Kebon Baru
Jumlah: 2 RT
Ketinggian: 60-100 cm.
Jakarta Timur terdapat 7 RT yang terdiri dari:
1. Kelurahan Bidara Cina
Jumlah: 3 RT
Ketinggian: 90-100 cm
2. Kelurahan Kampung Melayu
Jumlah: 4 RT
Ketinggian: 95 cm
Sementara untuk jalan yang terendam banjir terdapat di 4 ruas jalan yang terdiri dari:
1. Jl. Basoka Raya, Kelurahan Joglo, Jakarta Barat, ketinggian: 60 cm
2. Jl. Strategi Raya, Kelurahan Joglo, Jakarta Barat, ketinggian: 60 cm
3. Jl. Srengseng Raya, Kelurahan Srengseng, Jakarta Barat, ketinggian: 20 cm
4. Jl. H. Muhajar RT 011 RW 002, Kelurahan Sukabumi Selatan, Jakarta Barat, ketinggian: 20 cm.
Sumber : Antara
Sentimen: positif (33.3%)