Sentimen
Negatif (99%)
3 Mar 2025 : 21.20
Informasi Tambahan

BUMN: Pertamina Patra Niaga, PT Pertamina, PT Pertamina International Shipping

Event: Ramadhan

Kasus: korupsi

VIDEO Dirut Pertamina Bagikan Nomor Pribadi untuk Terima Aduan Langsung dari Masyarakat Soal BBM - Halaman all

3 Mar 2025 : 21.20 Views 26

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Ekonomi

VIDEO Dirut Pertamina Bagikan Nomor Pribadi untuk Terima Aduan Langsung dari Masyarakat Soal BBM - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, membagikan nomor pribadinya kepada masyarakat.

Langkah ini memungkinkan warga melaporkan langsung jika menemukan Bahan Bakar Minyak (BBM) berkualitas buruk atau kejanggalan lainnya.

Keputusan ini muncul di tengah ramainya kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina yang saat ini sedang menjadi sorotan publik.

"Selain layanan call center 135, saya juga memberikan nomor khusus saya, yaitu 081417081945," ujar Simon dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Pertamina, Senin (3/3/2025).

Jalur Pengaduan BBM Dibuka, Siap Tindaklanjuti Laporan

Simon menegaskan nomor pribadinya bisa digunakan untuk menerima laporan terkait kualitas BBM atau penyimpangan di lapangan.

"Apabila masyarakat menemukan kejanggalan atau situasi yang tidak sesuai dalam kualitas BBM, atau praktik yang tidak sesuai di lapangan,  bisa langsung menghubungi nomor tersebut untuk dapat kami tindaklanjuti pada kesempatan yang pertama," ucapnya.

Saat ini, nomor tersebut hanya bisa menerima SMS, tetapi akan segera didaftarkan ke WhatsApp untuk mempermudah komunikasi dengan masyarakat.

Permintaan Maaf dan Komitmen Perbaikan

Dalam kesempatan yang sama, Simon juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina.

"Menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas peristiwa yang terjadi dalam beberapa hari terakhir," tuturnya.

Simon mengakui kasus ini merupakan pukulan berat dan ujian besar bagi Pertamina sebagai perusahaan energi milik negara.

"Ini tentunya adalah peristiwa yang memukul kita semua, menyedihkan juga bagi kami dan tentunya kami ini adalah salah satu ujian besar yang dihadapi oleh Pertamina," ujarnya.

Sebagai bentuk tanggung jawab, Simon menegaskan Pertamina akan mengutamakan transparansi dan menjalankan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) dalam mengelola Pertamina.

"Tentunya ini menjadi kesempatan bagi kami untuk terus memperbaiki diri. Kami juga menyakini dan sangat menyadari bahwa kejadian yang kemarin Sangat membuat resah di masyarakat," tegasnya.

Kejaksaan Agung saat ini sedang mengusut kasus korupsi tata kelola Bahan Bakar Minyak (BBM) di Pertamina.

Dalam kasus yang merugikan negara Rp 193,7 triliun ini, Kejaksaan Agung sudah menetapkan sembilan orang sebagai tersangka.

Sembilan tersangka tersebut di antaranya Riva Siahaan selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Sani Dinar Saifuddin selaku Direktur Feedstock And Produk Optimization PT Pertamina Internasional, Yoki Firnandi selaku Direktur Utama PT Pertamina International Shipping.

Kemudian Agus Purwono selaku Vice President (VP) Feedstock, Muhammad Kerry Andrianto Riza selaku Beneficial Owner PT Navigator Katulistiwa, Dimas Werhaspati selaku Komisaris PT Navigator Katulistiwa dan Gading Ramadhan Joedo selaku Komisaris PT Jenggala Maritim sekaligus Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak.

Maya Kusmaya selaku Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Niaga, dan Edward Corne selaku Heavy Trading Operation PT Pertamina Patra Niaga.

Atas perbuatannya para tersangka dijerat Pasal 2 ayat 1 Juncto Pasal 3 Juncto Pasal 18 Undang-Undang (UU) Nomor 31 Tahun 1999 Juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.(Tribunnews/Fersianus Waku/Fahmi/Apfia Tioconny Billy/Malau)

Sentimen: negatif (99.7%)