Sentimen
Negatif (99%)
3 Mar 2025 : 19.59
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Washington

Zelensky Disebut Kena Smackdown Trump, AS Bisa Keluar dari NATO jika Eropa Sembrono - Halaman all

3 Mar 2025 : 19.59 Views 19

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

Zelensky Disebut Kena Smackdown Trump, AS Bisa Keluar dari NATO jika Eropa Sembrono - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM – Perdebatan panas antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Gedung Putih tempo hari masih disorot.

Fox News menyebut perdebatan itu berakhir setelah Trump mengusir Zelensky dari Gedung Putih.

Sementara itu, media terkenal Rusia bernama Sputnik menyebut cekcok Trump dengan Zelensky itu membuat para sekutu AS kaget.

Dalam artikel yang terbit Sabtu pekan lalu, media itu mengatakan Zelensky telah terkena "smackdown" Trump.

Smackdown itu menjadi peringatan bagi Barat yang terlalu terbiasa dengan political correctness atau kesantunan politik.

“Zelensky datang jauh-jauh ke Washington untuk menandatangani perjanjian yang terbatas secara finansial, tanpa jaminan keamanan, yang dipasarkan di negaranya sendiri sebagai kebalikannya,” kata jurnalis kenamaan Turki bernama Ceyda Karan kepada Sputnik.

“Trump dan [Wakil Presiden AS J.D.] Vance secara terbuka telah menyatakan dia (Zelensky) kalah, bertaruh dengan nyawa rakyatnya sendiri, bahwa dia tidak tidak punya personel yang tersisa dan perdamaian harus dibuat.”

Dalam perbicangan panas di Gedung Putih, Trump dan Vance menuding Zelensky ingin menyeret dunia ke dalam Perang Dunia Ketiga. Menurut Karan, dua pejabat tinggi AS itu memang berkata yang sebenarnya.

“Apa yang mencolok di sini adalah bahwa Trump menyodorkan kebenaran kepada dunia Barat, yang sudah terbiasa dengan kesantunan politk,” katanya.

Karan mengatakan Zelensky mencoba bermain menjadi “pahlawan yang sedang dianiaya” oleh Trump.

Permintaan Trump akan sumber daya mineral Ukraina diperlihatkan kepada dunia seolah-olah Zelensky adalah korban. Padahal, Zelensky sendiri yang menawarkan mineral itu.

AS bisa keluar dari NATO

Jika AS berhenti membantu Ukraina, negara-negara Eropa akan kesulitan mempertahankan jumlah bantuan militer untuk Ukraina.

Mikael Valtersson, veteran militer sekaligus politikus Swedia, mengatakan Eropa setidaknya harus menambah bantuannya hingga dua kali lipat jika ingin menggantikan bantuan AS.

Jika hal itu terjadi, Eropa akan menanggung beban yang sangat berat.

Sementara itu, Charles Ortel, seorang analis di Wall Street, mengatakan sepanjang AS masih menggelontorkan bantuan besar untuk pertahanan Eropa, para elite oligarki di Eropa masih bisa meneruskan bisnis dan kehidupan mewah mereka seperti biasanya.

“Rekan Eropa kita tampaknya menginginkan perang dengan segala cara, meyakini bahwa Amerika yang akan membayarnya dan orang Amerika yang akan sekarat,” katanya.

Ortel mengklaim Inggris dan Uni Eropa merasa bebas memprovokasi Rusia karena meyakini keamanan Eropa telah dijamin dengan Pasal 5 dalam perjanjian NATO.

Dalam Pasal 5 disebutkan bahwa serangan terhadap salah satu negara anggota NATO dianggap sebagai serangan terhadap NATO. AS sebagai anggota NATO diharuskan membela Eropa jika Eropa diserang Rusia.

Keterlibatan AS dalam konflik Ukraina-Rusia membuat makin banyak pajak yang dibayarkan oleh warga AS berakhir di Eropa.

Ortel meyakini AS mungkin tak punya pilihan selain keluar dari NATO jika Eropa terus melakukan tindakan sembrono, yakni mengobarkan perang.

“AS tak punya urusan mensubsidi Eropa dan membelanya,” kata Ortel.

“Saya meyakini kami punya kewajiban kepada warga negara kami untuk mengurangi komitmen pertahanan kami terhadap Eropa secara drastis dan mencabut jaminan perjanjian NATO, jika tidak keluar dari NATO karena situasi saat ini.”

(*)

Sentimen: negatif (99.2%)