Sentimen
Negatif (100%)
3 Mar 2025 : 18.46

Pasukan Israel Jadi 'Pahlawan Kesiangan', Baru Datang sesudah Pejuang Terakhir Hamas Pergi - Halaman all

3 Mar 2025 : 18.46 Views 33

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

Pasukan Israel Jadi 'Pahlawan Kesiangan', Baru Datang sesudah Pejuang Terakhir Hamas Pergi - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM – Hasil penyelidikan tentang serangan Hamas tanggal 7 Oktober 2023 menunjukkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) datang terlambat.

Kepala Staf Umum IDF, Letjen Herzi Halevi, mengatakan pasukan pertama IDF bahkan baru sampai di pemukiman Nir Oz setelah pejuang terakhir Hamas angkat kaki dari sana.

Nir Oz disebut sebagai pemukiman yang paling terdampak parah oleh serangan Hamas. Halezi menyebut seperempat warga pemukiman itu tewas atau diculik.

Halevi lalu mengatakan terlalu banyak pasukan Israel yang pergi ke Sderot, kota di Israel yang dekat dengan perbatasan Gaza.

Dua pasukan dikirimkan ke Nir Oz. Namun, pasukan itu terlibat dalam pertempuran lain saat menuju ke pemukiman itu. Keduanya bahkan tidak sampai di Nir Oz.

"Dampaknya sangat parah," kata Halevi hari Minggu, (2/3/2025), dikutip dari The Times of Israel.

Menurut Halevi, warga Nir Oz mengklaim tentara pertama baru tiba setelah pejuang terakhir Hamas pergi.

"Inilah hal terburuk yang bisa kami dengar," ujar bos IDF itu.

Dia menyebut absennya data intelijen adalah bagian besar dalam kegagalan IDF. Kata dia, data intelijen itu bisa mengubah kenyataan. Sayangnya, IDF tidak mendapatkannya.

PAMER SENJATA - Foto yang diambil dari Telegram Brigade Al-Quds pada Sabtu (15/2/2025) menunjukkan tentara Hamas memamerkan senjata dan perlengkapan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang berhasil mereka sita. (Telegram Brigade Al-Quds)

Kemudian, Halevi membahas sinyal-sinyal dari Hamas yang menujukkan mereka sedang merencanakan sesuatu. Sinyal itu baru diterima beberapa jam menjelang serangan.

"Pertanyaan utamanya ada di sini: Bisakah kita memahami apa yang diterima pada malam itu secara berbeda, dan membuat keputusan berbeda?"

Dia mengatakan Hamas mengaktifkan SIM card milik warga Israel pada Jumat malam tanggal 6 Oktober. Hal ini turut dilaporkan oleh intelijen IDF.

Meski demikian, menurut Halevi, peristiwa seperti ini sudah pernah terjadi berkali-kali.

IDF juga mengecek pergerakan pejabat senior Hamas. Hasil pengecekan menunjukkan mereka melakukan aktivitas seperti biasa.

Halevi berujar beberapa minggu menjelang serangan, Hamas lebih sering mendiskusikan serangan yang dilancarkan dari Tepi Barat.

Para pejabat tinggi IDF sudah diberi tahu tentang sinyal-sinyal buruk dari Gaza sekitar pukul 03.00 atau beberapa jam sebelum serangan. Sayangnya, pemberitahuan itu sudah terlambat.

"Staf Umum, termasuk saya, memahami gambaran itu sekitar pukul 03.00. Saya pikir sudah terlalu telat," ucap Halevi.

"Sinyal pertama muncul pukul 09.00 hingga 09.30 pada malam sebelumnya. Namun, sinyal itu tidak mencukupi."

Menurut dia, setiap orang yang mengetahui sinyal itu meyakini tidak akan terjadi sesuatu dalam waktu dekat.

Halevi menyebut level peringatan tidak ditingkatkan. Meski demikian, dia juga menyebut ada terlalu banyak hal yang sedang terjadi di Gaza dan tidak jelas.

727 tentara IDF harus hadapi 5.000 pejuang Hamas

Hasil penyelidikan IDF mengenai serangan Hamas tanggal 7 Oktober 2023 mulai diungkapkan.

Menurut IDF, divisi Israel yang bertanggung jawab melindungi Israel selatan, yakni Divisi Gaza, dikalahkan selama berjam-jam oleh Hamas.

Kekacauan dan kebingungan mendera tentara Israel sehingga memperlambat aksi balasan mereka pada hari itu.

The Times of Israel melaporkan, pada saat itu, ada lebih dari 5.000 pejuang Hamas yang menyerbu Israel. Di sisi lain, hanya ada 767 tentara Israel yang ditempatkan di perbatasan.

Akibatnya sudah bisa diduga, yakni Divisi Gaza ditumbangkan Hamas. Staf Umum Israel disebut tidak memahami besarnya serangan Hamas dan gagal menjelaskan situasi operasional.

Hal itu menjadi tantangan besar bagi IDF untuk menghalangi serangan Hamas. IDF terbukti gagal melindungi warga Israel dan tidak siap menghadapi serangan besar.

Menurut IDF, serangan Hamas dimulai pukul 06.29 waktu setempat dan melibatkan lebih dari 5.000 pejuang. Pada saat yang bersamaan ada hampir 4.700 roket yang ditembakkan ke Israel.

Hamas menggunakan bom dan menerobos pagar perbatasan di 114 lokasi, termasuk 37 gerbang yang dipaksa dibuka.

Pukul 06.37 waktu setempat, Divisi Gaza mengumumkan "Parash peleshet", yaitu kode yang merujuk kepada skenario penerobosan paling ekstrem dan melibatkan puluhan pejuang Hamas.

Divisi Gaza dikalahkan selama hampir 10 jam. Disebut hanya ada sekitar 700 tentara yang menjaga perbatasan sepanjang 59 kilometer itu. Banyak di antara mereka yang tewas.

(*)

Sentimen: negatif (100%)