Sentimen
Positif (100%)
2 Mar 2025 : 17.28
Informasi Tambahan

Kab/Kota: London, Washington

Tokoh Terkait

Setelah Ketegangan dengan Trump, Zelensky Disambut Hangat Starmer, Dapat Pinjaman 47 T dari Inggris  - Halaman all

2 Mar 2025 : 17.28 Views 34

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

Setelah Ketegangan dengan Trump, Zelensky Disambut Hangat Starmer, Dapat Pinjaman 47 T dari Inggris  - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer menyambut hangat Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy di London pada Sabtu (1/3/2025).

Pertemuan ini terjadi tepat sehari setelah pertemuan yang berlangsung menegangkan antara pemimpin Ukraina tersebut dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Kedatangan Zelenskyy ke Inggris menandai kelanjutan dukungan dari negara tersebut terhadap perjuangan Ukraina di tengah konflik dengan Rusia.

Sebagai bentuk komitmen, Inggris dan Ukraina meluncurkan perjanjian pinjaman sebesar £2,26 miliar atau senilai Rp47,1 triliun (kurs £1 GBP = Rp20.860) untuk memperkuat pertahanan Ukraina.

Dana ini akan dibayar kembali dengan keuntungan dari aset kedaulatan Rusia yang saat ini tidak dapat dimobilisasi.

Kontras dengan Pertemuan di Gedung Putih

Jika pertemuan Zelenskyy dengan Trump di Gedung Putih diwarnai ketegangan, kedatangannya di Downing Street disambut dengan antusiasme tinggi.

Kerumunan di Whitehall memberikan sorak-sorai, sementara Starmer mengambil langkah yang tidak biasa dengan berjalan di sepanjang trotoar untuk menyambut Zelensky, dikutip dari The Guardian.

Keduanya kemudian berpelukan sebelum Starmer mengarahkan Zelenskyy ke arah pendukung yang bersorak di luar.

Di dalam Downing Street No. 10, Starmer menegaskan dukungan Inggris terhadap Ukraina.

Ia menyatakan bahwa sorak-sorai dari masyarakat Inggris adalah bentuk solidaritas mereka terhadap Ukraina.

"Anda sangat, sangat diterima di sini di Downing Street,” kata Starmer kepada Zelenskyy, dikutip dari SBS News.

“Dan seperti yang Anda dengar dari sorak sorai di luar, Anda mendapat dukungan penuh dari seluruh Inggris Raya, dan kami mendukung Anda bersama Ukraina selama yang diperlukan," tambahnya.

Starmer juga menegaskan tekadnya untuk mencapai perdamaian abadi bagi Ukraina, yang didasarkan pada kedaulatan dan keamanan negara tersebut.

"Tekad yang kuat untuk mencapai apa yang kita berdua ingin capai, yaitu perdamaian abadi, perdamaian abadi bagi Ukraina yang didasarkan pada kedaulatan dan keamanan bagi Ukraina, yang sangat penting bagi Ukraina, sangat penting bagi Eropa, dan sangat penting bagi Inggris Raya," tegasnya.

Zelenskyy merespons dengan menyatakan bahwa Ukraina mengandalkan dukungan Inggris dan mengungkapkan rasa syukurnya memiliki mitra yang solid.

“Kami mengandalkan dukungan Anda, dan kami sangat senang memiliki mitra dan teman seperti itu," kata Zelensky.

Sebelumnya, pada Jumat (28/2/2025), Zelenskyy bertemu dengan Trump di Gedung Putih.

Namun, pertemuan itu berubah menjadi pertikaian sengit di Ruang Oval, dengan keduanya saling menyela berulang kali, dikutip dari BBC.

Padahal, pertemuan ini seharusnya menjadi ajang penandatanganan kesepakatan yang akan membuka akses AS ke mineral Ukraina.

Konferensi pers yang direncanakan dibatalkan, dan Zelenskyy diminta meninggalkan Gedung Putih sebelum perjanjian ditandatangani.

Dalam wawancara dengan Fox News, Zelenskyy mengakui bahwa pertengkaran publik tersebut “tidak baik”, tetapi ia masih yakin hubungan dengan Trump bisa diperbaiki.

Meskipun meninggalkan Washington tanpa kesepakatan, Zelenskyy tetap menegaskan kesiapannya untuk menandatangani perjanjian tersebut sebagai “langkah pertama menuju jaminan keamanan” bagi Ukraina.

Melalui Telegram, ia menekankan pentingnya memastikan bahwa Ukraina tetap didengar oleh dunia internasional, baik selama perang maupun setelahnya.

Reaksi terhadap pertemuan ini beragam.

Di AS, tanggapan cenderung mengikuti garis partisan, sementara di Ukraina, Zelenskyy mendapat apresiasi luas karena mempertahankan pendiriannya dalam menghadapi tekanan diplomatik.

Sementara itu, Rusia mengeluarkan pernyataan bahwa Trump dan senator J.D. Vance telah bertindak dengan menahan diri dalam pertemuan tersebut.

Dengan dukungan kuat dari Inggris, Zelenskyy mendapat suntikan semangat baru dalam perjuangan Ukraina.

Kontras antara sambutan hangat di London dan ketegangan di Washington menunjukkan dinamika politik internasional yang semakin kompleks dalam konflik ini.

(Tribunnews.com/Farrah)

Artikel Lain Terkait Donald Trump, Keir Starmer dan Konflik Rusia vs Ukraina

Sentimen: positif (100%)