Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: bandung, Gunung
Alasan Suami Lilie Izinkan Istrinya Naik ke Puncak Cartensz: Cita-citanya yang Belum Tercapai - Halaman all
Tribunnews.com
Jenis Media: Regional

TRIBUNNEWS.COM - Dua pendaki wanita, Elsa Laksono dan Lilie Wijayanti Poegiono meninggal dunia di Gunung Cartensz Pyramid, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Mereka tewas pada saat perjalanan turun dari Puncak Carstensz.
Keduanya terindikasi terkena gejala Acute Mountain Sickness (AMS) atau penyakit ketinggian.
Dikutip dari Tribun Jabar, suami Lilie, Frigard H (68) mengatakan, pergi ke Puncak Carstensz merupakan cita-cita sang istri yang belum tercapai.
Nahas, pendakian itu membuat istrinya kehilangan nyawa karena cuaca ekstrem.
Frigard berujar, Lilie berangkat untuk pergi mendaki pada Minggu (23/2/2025), tetapi berangkat dari rumah sejak Sabtu (22/2/2025).
"Dia memang sebelumnya sempat meminta izin ke saya. Izinnya sudah lama sebetulnya, karena memang naik ke Puncak Carstensz merupakan cita-citanya yang belum tercapai."
"Akhirnya, saya perbolehkan," ujar Frigard saat ditemui di rumahnya di Jalan Mochamad Romadhan, RT 002 RW 001, Desa Cigereleng, Kecamatan Regol, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (2/3/2025).
Ia menyebut, Lilie sudah melakukan latihan-latihan pendakian di Citatah, Bandung Barat, sejak tahun lalu.
Bahkan, saat itu Frigard yang mengantar Lilie latihan.
"Saya lihatnya latihannya oke dan peralatannya juga sudah oke, hingga kemampuannya cukup. Akhirnya, ya saya katakan, silakan (mengizinkan)," ucapnya.
Frigard membeberkan bahwa mendaki sudah menjadi hobi istrinya sejak sekolah menengah atas (SMA).
Apalagi, saat pergi ke Carstensz, istrinya bersama bersama teman-teman SMA yang memiliki hobi hiking.
Namun, pada 1 Maret 2025, sambung Frigard, dirinya memperoleh informasi mengenai kabar duka tersebut dari teman seangkatan istrinya yang sampai sekarang memberikan update.
"Ya, rencananya nanti kami akan jemput jika memang sudah di Jakarta. Tapi, informasi terkini baru turun ke basecamp. Dan rencananya penerbangan ke Jakarta itu besok," terang Frigard.
Lilie meninggalkan suami dan dua anak laki-laki. Kedua anaknya itu tak tinggal di Bandung, tetapi di Jepang dan Singapura.
Frigard menyebut, anak-anaknya sudah diberitahu terkait tragedi yang merenggut nyawa sang ibu.
Ia juga mengaku sudah menerima apa yang menimpa istrinya sebab apa pun yang dilakukannya tetap tak mengubah keadaan.
"Saya hanya bisa mendoakan sekarang. Semoga selamat evakuasinya, karena kalau selamat dalam hal hidup sebagai manusia sudah enggak, walau tak menutup kemungkinan kuasa Tuhan," ucapnya sambil menahan kesedihan dan mata berkaca-kaca.
Menurut Frigard, selain hiking, istrinya merupakan sosok yang menyukai dunia desain.
Lilie di dunia media sosial, yaitu di Instagram terkenal sebagai @labellefemme_lbf.
Lebih lanjut, Frigard mengatakan bahwa istrinya adalah seorang wanita pejuang dalam hampir segala hal.
Jika menginginkan sesuatu dan dipikir bisa dicapai, jelasnya, sang istri akan terus berusaha menggapainya.
"Istilahnya, kata dia itu, berapa pun nilainya akan dia perjuangkan. Saya pun belajar dari dia dalam hal seperti ini, karena saya bukan tipe yang begitu banget," terangnya.
Frigard mengungkapkan bahwa sang istri meninggal dunia pada usia 59 tahun, dan pada Oktober 2025 nanti akan berusia 60 tahun.
Sebagai informasi, jenazah Elsa Laksono telah berhasil dievakuasi dan tiba di RSUD Mimika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah pada Minggu hari ini.
Sementara itu, jenazah Lilie Wijayanti Poegiono masih berada di lokasi kejadian dan direncanakan akan dievakuasi pada Senin (3/3/2024).
Mengingat medan yang sulit dijangkau, evakuasi jenazah Elsa Laksono dilakukan dengan helikopter.
Besok, jenazah Lilie akan dievakuasi dengan menggunakan helikopter yang sama.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Pendaki Bandung Meninggal Saat Daki Puncak Carstensz Pyramid, Suami Ungkap Alasan Mengizinkan.
(Tribunnews.com/Deni)(TribunJabar.id/Muhamad Nandri)
Sentimen: negatif (80%)