Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Ramadhan
Kasus: PHK
Cerita Pilu Karyawan Sritex yang Terkena PHK - Halaman all
Tribunnews.com
Jenis Media: Nasional

TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah karyawan PT Sritex, perusahaan tekstil terkemuka, harus menerima kenyataan pahit setelah perusahaan dinyatakan pailit.
Pada Sabtu, 1 Maret 2025, PT Sritex resmi tutup, dan ribuan buruh kehilangan pekerjaan mereka atau terkena PHK.
Karyawan yang telah bekerja selama puluhan tahun di PT Sritex terpaksa berpisah dengan tempat kerja yang telah menjadi sumber penghidupan mereka.
Pada hari-hari terakhir sebelum penutupan, Kamis (27/2/2025), banyak karyawan terlihat mengemas barang-barang pribadi dan mengikuti acara perpisahan.
Cerita Karyawan
Berikut adalah kisah beberapa karyawan yang terdampak PHK:
Wagiyem: Nggak Nyangka Perusahaan Besar Bisa Bangkrut
Wagiyem, 48 tahun, telah bekerja sebagai operator mesin tenun sejak 1997.
Ia mengaku terkejut dengan kebangkrutan perusahaan.
"Gak nyangka aja pabrik sebesar ini, terkenal di luar negeri kok bisa bangkrut," ucapnya.
Menurut Wagiyem, ia sempat mengikuti acara perpisahan di Sritex.
"Hari ini (Jumat) cuma acara perpisahan saja. PHK-nya sudah kemarin. Hak-haknya dikasih tapi masih menunggu."
"Jaminan Hari Tua (JHT) Maret 2025 cair, pesangonnya nanti. Hak-hak karyawan semua dikasihkan," katanya saat duduk di warung depan gerbang utama, sehari sebelum Sritex tutup, Jumat (28/2/2025) sekitar pukul 09.15 WIB.
Wagiyem mengaku, telah bekerja di Sritex selama puluhan tahun. Sejak 1997, ia bekerja sebagai operator mesin tenun.
Selama bekerja pula, ada suka dan duka yang telah dilewatinya. Termasuk ketika Wagiyem pernah mendapatkan selembar saham dari pendiri H.M. Lukminto.
Karwi: Ingin Buka Usaha Warung
Karwi Mardiyanto, 45 tahun, juga menjadi korban PHK.
Ia berencana membuka usaha warung makan setelah Lebaran.
"Kalau saya untuk sementara ini karena bulan suci Ramadhan akan fokus untuk beribadah," katanya, Jumat.
Di sisi lain, Karwi yang sudah mengabdi selama 17 tahun di PT Sritex ini, merasakan kekecewaan dan kesedihan yang mendalam.
"Iya sedih, pasti. Tetapi ya tetap kita terima," ceritanya.
Daryati: Sedih dan Bingung
Daryati, yang telah mengabdi selama 25 tahun, merasa bingung dan sedih setelah kehilangan pekerjaan. "Saya berharap bisa mendapat pekerjaan baru," ujarnya.
Ia juga mengkhawatirkan biaya pendidikan untuk anak-anaknya.
Warti: Hati Saya Sakit Rasanya
Warti, karyawan garmen yang juga terkena PHK, mengaku sangat kecewa. "Hati saya sakit rasanya ingin menangis," ungkapnya.
Ia berencana mencari pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan anaknya.
Sri Cahyaningsih: Seolah Tak Percaya
Sri Cahyaningsih, seorang petugas keamanan di Sritex selama 25 tahun, merasa seperti mimpi.
"Soalnya saya berdiri di sini kerja di sini, mengabdi di Sritex untuk keluarga bisa bantu saudara-saudara," kata Sri.
"Teman-teman semua di sini juga seperti tidak percaya," imbuhnya.
Ia berencana untuk beristirahat sejenak setelah PHK.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
Sentimen: negatif (66.6%)