Sentimen
Negatif (97%)
2 Mar 2025 : 07.29
Informasi Tambahan

Event: Ramadhan

Kab/Kota: Semarang, Sukoharjo

Kasus: covid-19, PHK

5 Cerita Buruh Sritex Kena PHK, Nggak Nyangka Pabrik Bangkrut hingga Ada yang Mau Buka Usaha - Halaman all

2 Mar 2025 : 07.29 Views 30

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Nasional

5 Cerita Buruh Sritex Kena PHK, Nggak Nyangka Pabrik Bangkrut hingga Ada yang Mau Buka Usaha - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah karyawan PT Sritex di Sukoharjo, Jawa Tengah, menceritakan kisahnya selama kerja di perusahaan tekstil tersebut.

Hingga para buruh Sritex harus menerima kenyataan pahit karena kehilangan pekerjaan di perusahaan yang tengah pailit ini.

Bahkan, sejumlah karyawan sudah ada yang bekerja selama puluhan tahun di PT Sritex.

Tak dapat dipungkiri, Sritex telah menjadi ladang pencaharian para pekerja demi mencukupi kebutuhan keluarga.

Namun, pada Sabtu (1/3/2025), PT Sritex tutup. Sudah tidak ada lagi aktivitas produksi dari para pekerja pada Jumat (28/2/2025).

Pada hari-hari terakhir jelang penutupan Sritex pada Kamis (27/2/2025) sore, sejumlah karyawan tampak mengabadikan momen kenangannya.

Beberapa di antaranya terlihat mengemas dan membawa sejumlah barang pribadi untuk dibawa pulang.

Para pekerja juga mengikuti acara perpisahan dengan rekan-rekannya di departemen masing-masing.

Cerita Karyawan Sritex  1. Wagiyem: Nggak Nyangka Perusahaan Besar Bisa Bangkrut 

Salah satu karyawan PT Sritex, Wagiyem (48), menceritakan kisahnya kena PHK di tempatnya bekerja.

Menurut Wagiyem, ia sempat mengikuti acara perpisahan di Sritex.

"Hari ini (Jumat) cuma acara perpisahan saja. PHK-nya sudah kemarin. Hak-haknya dikasih tapi masih menunggu."

"Jaminan Hari Tua (JHT) Maret 2025 cair, pesangonnya nanti. Hak-hak karyawan semua dikasihkan," katanya saat duduk di warung depan gerbang utama, sehari sebelum Sritex tutup, Jumat (28/2/2025) sekitar pukul 09.15 WIB.

Lebih lanjut, Wagiyem mengaku, telah bekerja di Sritex selama puluhan tahun. Sejak 1997, ia bekerja sebagai operator mesin tenun.

Selama bekerja pula, ada suka dan duka yang telah dilewatinya.  Termasuk ketika Wagiyem pernah mendapatkan selembar saham dari pendiri H.M. Lukminto.

Pada suatu momen, menurut Wagiyem, para karyawan sering mendapatkan penghasilan lebih hasil upah dari penambahan jam kerja.

"Dulu itu pernah dapat satu lembar saham per karyawan. Tahun berapa saya lupa, tapi saya ingat itu. Zaman Pak Lukminto itu," kata dia.

"Saat Pak Luk lembur-lembur terus. Order banyak. Saat itu ekspor-ekspor banyak," ceritanya.

Namun, diakui Wagiyem, aktivitas kerja di Sritex mulai tersendat ketika pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada 2020.

Hingga perusahaan yang sudah berdiri selama 58 tahun itu, dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang.

Wagiyem pun tak menyangka PT Sritex bangkrut dan memberhentikan ribuan karyawannya.

"Gak nyangka aja pabrik sebesar ini, terkenal di luar negeri kok bisa bangkrut," terangnya.

2. Karwi Ingin Buka Usaha Warung

Selain Wagiyem, Karwi Mardiyanto (45) asal Sukoharjo juga terdampak PHK PT Sritex.

Karwi, karyawan Sritex bagian pertenunan, yang turut corat-coret seragam pada momen perpisahan itu, berencana membuka usaha warung makan.

Rencananya, usaha tersebut, akan dilakukan setelah Lebaran.

Saat ini, kata Karwi, ia memilih menganggur selama 1 bulan sembari menunggu seluruh haknya sebagai mantan karyawan Sritex ia peroleh.

"Kalau saya untuk sementara ini karena bukan suci Ramadhan akan fokus untuk beribadah," katanya, Jumat.

Di sisi lain, Karwi yang sudah mengabdi selama 17 tahun di PT Sritex ini, merasakan kekecewaan dan kesedihan yang mendalam.

"Iya sedih, pasti. Tetapi ya tetap kita terima," ceritanya.

Sementara itu, ia mengaku istrinya juga bekerja di PT Sritex selama 10 tahun.

"Saya tulang punggung keluarga. Istri dan anak satu kebetulan istri juga bekerja di sini dan juga di PHK," jelasnya.

3. Daryati Akui Sedih 

Buruh lainnya, yakni Daryati, mengaku sedih dan bingung atas PHK yang menimpanya.

Perempuan yang sudah mengabdi di Sritex selama 25 tahun ini, hanya berharap bisa mendapat pekerjaan baru.

Apalagi anak-anak Daryati masih bersekolah dan butuh biaya pendidikan.

Daryati juga berharap, Sritex bisa kembali pulih dan bisa kembali bekerja.

4. Warti: Hati Saya Sakit Rasanya

Kesedihan juga dirasakan karyawan bagian Garmen, Warti.

Warti mengaku kecewa dan tersakiti atas putusan PHK Sritex.

"Di sini sudah 25 tahun, hati saya sakit rasanya ingin menangis. Keluarga juga ikut menangis karena sudah lama di PT Sritex ini," kata Warti, Kamis (26/2/2025), dilansir TribunSolo.com.

Ia mengaku, telah menerima surat pernyataan formulir Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tanggal 26 Februari 2025.

Oleh sebab itu, ia mengatakan, akan mencari kerja sampingan untuk membiayai kebutuhan anaknya.

"Kedepannya ya saya harus cari kerja sampingan. Karena masih urus anak dan membiayai anak," terangnya.

5. Security Seolah Tak Percaya Sritex Bangkrut

Sementara itu, salah satu Security PT Sritex, Sri Cahyaningsih, juga terdampak PHK massal. Ia merasa seperti mimpi tidak menyangka.

"Selama saya 25 tahun di sini, seperti mimpi ada kejadian seperti ini."

"Soalnya saya berdiri di sini kerja di sini, mengabdi di Sritex untuk keluarga bisa bantu saudara-saudara," kata Sri.

"Teman-teman semua di sini juga seperti tidak percaya, sudah di sini mengabdi. Teman-teman di Produksi juga begitu," imbuhnya.

Sri pun merasakan kesedihan yang mendalam, dan rencananya, ia akan istirahat terlebih dahulu setelah terkena PHK ini.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kisah Karwi, 17 Tahun Mengabdi di Sritex Sukoharjo, Ramadan Menganggur Pasca di-PHK Bareng Istri

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunSolo.com/Anang Maruf Bagus Yuniar, Kompas.com)

Sentimen: negatif (97%)