JP Morgan, FTSE Russell, hingga McKinsey positif tentang Danantara
Elshinta.com
Jenis Media: Ekonomi

Sumber foto: Antara/elshinta.com. JP Morgan, FTSE Russell, hingga McKinsey positif tentang Danantara Dalam Negeri Editor: Sigit Kurniawan Sabtu, 01 Maret 2025 - 17:26 WIB
Elshinta.com - BP Investasi Danantara yang beberapa waktu lalu diluncurkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto dinilai berpeluang dorong perekonomian Indonesia. Hal ini diungkap oleh beberapa perusahaan dunia yang bergerak di bidang bisnis dan keuangan, seperti McKinsey, JP Morgan, dan FTSE Russell.
Danantara, yang merupakan akronim dari Daya Anagata Nusantara, adalah badan pengelola investasi nasional yang dibentuk untuk mengelola aset BUMN, yang terpisah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), melalui investasi strategis.
Nama ini memiliki makna filosofis: 'Daya' berarti energi atau kekuatan, 'Anagata' berarti masa depan, dan 'Nusantara' merujuk pada Tanah Air Indonesia.
Dengan Danantara, pemerintah berharap dapat memperkuat perekonomian nasional dan menciptakan peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
JP Morgan
JP Morgan menyambut positif lahirnya Danantara. Henry Wibowo, Head of Indonesia Research & Strategy JP Morgan, sebelum peluncuran Danantara, menyatakan bahwa Danantara berpotensi menjadi katalis positif bagi pasar modal Indonesia dalam waktu dekat.
“Danantara bisa menjadi katalis positif. Tapi untuk selanjutnya, kita harus melihat detailnya setelah diresmikan Presiden,” ujarnya dalam sebuah forum di Jakarta 21 Februari lalu.
Nina eksekusinya baik, menurut Henry, Danantara bisa menjadi nilai tambah bagi Indonesia.
"Jika Danantara bisa leverage up, misalnya, USD 1 miliar-USD 3 miliar dipakai untuk support pasar modal, baik itu ekuitas, obligasi. Saya bisa katakan hal itu membantu mendongkrak pertumbuhan ekonomi kita, jadi katalis positif dalam waktu dekat harapannya,” kata dia.
FTSE Russell
FTSE Russell, yang merupakan penyedia indeks pasar saham global, juga beranggapan serupa. Wanming Du, Policy Director FTSE Russell, dalam forum yang sama, menyebut kehadiran Danantara merupakan langkah besar bagi Indonesia dalam menarik investasi global.
Ia mencatat dengan proyeksi aset kelolaan sekitar US$900 miliar, Danantara dapat menjadi sovereign wealth fund terbesar ketujuh di dunia. Agar mencapai potensi tersebut, ia menyarankan agar Danantara menerapkan strategi investasi yang terdiversifikasi serta transparansi tinggi.
“Jika melihat contoh-contoh di masa lalu, di mana dana kekayaan negara berinvestasi pada potensi infrastruktur dasar, yang membantu mendukung pertumbuhan ekonomi, mendukung pertumbuhan tersebut. Dan hal ini akan mendatangkan banyak hal [investor asing], investasi asing, FDI, misalnya,” ujar dia.
McKinsey & Company
Sementara itu, McKinsey & Company, menilai bahwa Danantara berpotensi menjadi alat untuk Indonesia mempercepat pertumbuhan ekonomi.
"Dengan adanya badan pengelola investasi seperti Danantara dapat menjadi wadah bagi pemerintah untuk mengonsolidasikan aset negara, sekaligus mengoptimalkan pemanfaatannya, yang berpeluang menjadi langkah strategis dalam mendorong perekonomian Indonesia," ujar Khoon Tee Tan, Managing Partner Indonesia, McKinsey & Company, dikutip dari Bloomberg Technoz, Sabtu (1/3).
Menurut dia konsep badan pengelola investasi seperti Danantara bukanlah hal baru di dunia dan terbukti sukses beberapa negara.
"Sejumlah negara telah menerapkan model serupa, seperti di Singapura, Malaysia, dan Norwegia. Banyak di antaranya telah membuktikan prestasinya sebagai institusi yang berhasil menggenjot perekonomian negara," jelas dia.
Sumber : Elshinta.Com
Sentimen: positif (99.6%)