Sentimen
Positif (99%)
28 Feb 2025 : 16.25

Mau Untung dari Reksadana? Kenali Dulu NAB dan Cara Menghitungnya!

28 Feb 2025 : 16.25 Views 13

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: Ekonomi

Mau Untung dari Reksadana? Kenali Dulu NAB dan Cara Menghitungnya!

Jakarta: Reksadana menjadi salah satu pilihan investasi favorit, terutama bagi investor pemula yang ingin mendapatkan keuntungan tanpa harus ribet mengelola portofolio sendiri. 
 
Tapi, sebelum terjun lebih dalam, ada satu istilah penting yang wajib kamu pahami Nilai Aktiva Bersih (NAB) atau Net Asset Value (NAV).
 
Sebab, NAB ini sering digunakan sebagai patokan untuk melihat kinerja reksadana dan menentukan harga per unit penyertaan. 

Semakin tinggi NAB, semakin besar pula nilai investasi yang kamu miliki. Tapi bagaimana cara menghitungnya? Apa yang mempengaruhi naik-turunnya NAB? Yuk, kita kupas tuntas!

Apa Itu NAB? Mengutip laman Digibank by DBS, Nilai Aktiva Bersih (NAB) adalah nilai total dari semua aset yang dimiliki oleh suatu reksadana setelah dikurangi berbagai kewajiban atau beban yang ada. 
 
Sederhananya, NAB mencerminkan nilai sebenarnya dari dana yang dikelola dalam reksadana.
 
Kenapa NAB itu penting? Karena NAB bisa jadi indikator kinerja reksadana. Dengan melihat NAB dari waktu ke waktu, kamu bisa mengukur apakah investasi yang kamu tanam berkembang atau justru menurun.
 
Setiap unit reksadana memiliki harga yang disebut NAB per unit penyertaan. Harga ini menentukan berapa besar uang yang kamu miliki dalam reksadana. 
Jadi, kalau kamu punya 1.000 unit reksadana dengan NAB per unit Rp1.500, maka nilai total investasimu saat itu adalah:
 
1.000 x Rp1.500 = Rp1.500.000
 
Simpel, kan? Bagaimana cara menghitung NAB? NAB dalam reksadana dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
 
NAB = (Total Nilai Aset - Total Kewajiban) / Jumlah Unit Penyertaan
 
Mari kita bahas satu per satu komponennya:
 
Total Nilai Aset → Semua investasi yang dimiliki reksadana, seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang. Nilainya bisa berubah setiap hari karena dipengaruhi oleh pergerakan harga aset tersebut.
 
Total Kewajiban → Biaya operasional reksadana, seperti biaya manajemen, administrasi, dan pajak.
 
Jumlah Unit Penyertaan → Total unit reksadana yang beredar di pasar.
 
Contoh Perhitungan NAB
 
Misalnya, sebuah reksadana memiliki:
 
Total Nilai Aset = Rp5.000.000.000
Total Kewajiban = Rp100.000.000
Jumlah Unit Penyertaan = 10.000.000 unit
 
Maka perhitungan NAB-nya:
NAB = (Rp5.000.000.000 - Rp100.000.000) / 10.000.000
NAB = Rp4.900.000.000 / 10.000.000
NAB per unit = Rp490
 
Jadi, jika kamu membeli 1.000 unit reksadana ini, nilai investasimu saat itu adalah:
1.000 x Rp490 = Rp490.000
  Faktor yang mempengaruhi perubahan NAB Setiap hari NAB bisa naik atau turun. Apa saja yang menyebabkan perubahan NAB?

1. Pergerakan Harga Aset 

Jika harga saham atau obligasi dalam portofolio naik, maka total nilai aset juga meningkat, dan ini membuat NAB naik.

2. Penambahan atau Penarikan Dana oleh Investor

Jika banyak investor baru masuk, jumlah unit penyertaan bertambah, sehingga NAB bisa berubah.

3. Pembayaran Dividen atau Keuntungan

Jika reksadana membagikan keuntungan atau dividen, maka NAB bisa sedikit turun karena asetnya berkurang.

4. Biaya Operasional

Setiap reksadana memiliki biaya manajemen yang dipotong dari nilai asetnya, yang bisa berdampak pada NAB. Cara menghitung keuntungan dan kerugian reksadana Setelah tahu NAB, sekarang saatnya menghitung untung atau ruginya! Caranya gampang:
 
Tentukan Harga Awal dan Harga Akhir NABMisalnya, kamu beli reksadana dengan NAB per unit Rp1.000, lalu setelah beberapa bulan NAB naik jadi Rp1.200.
 
Hitung Selisih HargaSelisih harga = Rp1.200 - Rp1.000 = Rp200
 
Hitung Keuntungan TotalKalau kamu beli 1.000 unit:
Keuntungan = 1.000 x Rp200 = Rp200.000
 
Hitung Persentase Keuntungan(Rp200 / Rp1.000) x 100 = 20%
 
Artinya, dalam periode tersebut, kamu mendapatkan keuntungan 20% dari investasi awal!
 
Bagaimana Jika NAB Turun?
 
Jika misalnya harga NAB turun jadi Rp900 dari Rp1.000, maka kerugianmu:
 
(Rp900 - Rp1.000) x 1.000 unit = -Rp100.000
 
Kamu rugi Rp100.000 atau -10% dari investasi awal.
 
Meskipun NAB adalah indikator penting, kamu nggak boleh hanya mengandalkan NAB untuk menentukan apakah suatu reksadana bagus atau tidak. 
 
Jadi, sebelum memilih reksadana, pastikan kamu melakukan riset dan memahami risikonya ya! Semoga artikel ini membantu kamu memahami NAB dan cara menghitung keuntungan investasi reksadana dengan lebih mudah. Selamat berinvestasi! 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

(ANN)

Sentimen: positif (99.8%)