Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Perum BULOG
Hewan: Sapi
Tokoh Terkait

Arief Prasetyo
Selain Gula 200.000 Ton, Pemerintah Juga Akan Impor 10 Ribu Ton Daging Kerbau - Halaman all
Tribunnews.com
Jenis Media: Ekonomi

TRIBUNNEWS.CO., JAKARTA - PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID Food masih melakukan negosiasi dengan India untuk mengimpor daging kerbau sebanyak 10.000 ton untuk memenuhi kebutuhan Lebaran 2025.
Selain mengimpor daging kerbau, ID Food juga mendapat mandat Pemerintah mengimpor 200.000 ton gula.
"Jadi kami sudah menerima (penugasan impor) itu, namun demikian ya kami juga sedang melakukan negosiasi harga," kata Direktur Utama ID Food, Sis Apik, saat Konferensi Pers di Kantor BUMN, Kamis (27/2/2025).
Dia menyebut bahwa saat ini ID Foor belum melakukan importasi daging kerbau dari India dalam waktu dekat. Sebab dia bilang impor daging kerbau ini sejatinya bukan hanya untuk Lebaran tetapi juga konsumsi masyarakat sepanjang tahun 2025.
Sehingga, importasi daging kerbau ini menyesuaikan kepastian harga agar bisa dijual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 80.000 per kilogram.
"Tapi kalau untuk step-nya ya, memang kami ingin percepat ya untuk importasi daging kerbau ini, tapi paling tidak kita ini juga jangan sampai, karena kalau kita dengar import daging ya, di India itu sudah naik harganya gitu loh," ucap dia.
"Sehingga harapan kami, ini nanti kedepannya juga bisa menjual di bawah HET gitu loh. Tapi untuk kebutuhan saat ini sudah cukup," sambungnya.
Terkait pasokan daging kerbau, Sis Apik menyebut bahwa Indonesia saat ini pemerintah memiliki sebanyak 9 ribu ton, di perum Bulog sebanyak 10 ribu ton. Sehingga total stok daging kerbau sebanyak 19 ribu ton.
"Kebutuhan daging kerbau ini kan sekitar 10 ribu ton, ya sekitar 9-10 ribu ton per bulan lah gitu. Nah kami saat ini sudah punya stok 9 ribu ton ya, tentu juga di luar itu masih ada," papar dia.
Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, impor daging kerbau itu akan ditugaskan kepada BUMN Pangan, yakni ID Food dan Perum Bulog.
"(Impor daging kerbau) 100.000 ton. Kalau (impor) kerbau, fix kepada BUMN," ujarnya saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Graha Mandiri, Jakarta, Rabu (5/2/2025).
Ia mengatakan, impor daging kerbau 100.00 ton itu akan menambah impor daging sapi sebanyak 180.000 ton yang telah diputuskan pemerintah sebelumnya.
Arief menuturkan, importasi daging kerbau ini dilakukan untuk mengintervensi harga dan pasokan daging saat Lebaran. Hal ini mengingat tingginya permintaan pada periode tersebut.
"Jadi ini kan 180.000 ton (daging sapi) ditambah 100.000 ton (daging kerbau)" kata dia.
Sentimen: positif (86.5%)