Sentimen
Positif (66%)
27 Feb 2025 : 07.55
Informasi Tambahan

Agama: Islam

PM Israel Netanyahu: Gaza Adalah Penjara Terbuka Terbesar di Dunia, Penduduknya Bisa Pergi Kapan pun - Halaman all

27 Feb 2025 : 07.55 Views 20

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

PM Israel Netanyahu: Gaza Adalah Penjara Terbuka Terbesar di Dunia, Penduduknya Bisa Pergi Kapan pun - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menekankan perlunya mendukung rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengusir penduduk Jalur Gaza dan mengambil alih kawasan tersebut.

Ia menekankan pentingnya pelaksanaan rencana Trump bagi masa depan Israel.

“Rencana Trump untuk Jalur Gaza harus didukung dan dilaksanakan,” kata Netanyahu, Rabu (26/2/2025).

“Semua orang mengatakan bahwa Gaza adalah penjara terbuka terbesar di dunia, jadi kami membiarkan mereka pergi tanpa membayar apa pun,” lanjutnya.

Netanyahu mengatakan rencana Trump bertujuan memberi kebebasan bagi penduduk Jalur Gaza untuk pergi ke luar kawasan tersebut.

"Rencana tersebut bertujuan untuk memberikan kebebasan kepada penduduk Jalur Gaza untuk meninggalkannya," kata Netanyahu, seraya mencatat bahwa Israel mendukung inisiatif ini.

Netanyahu menekankan Israel bertekad untuk melenyapkan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) dan memastikan Jalur Gaza tidak menjadi ancaman bagi Israel di masa depan.

“Tujuan utama Israel adalah melenyapkan Hamas, memulangkan para tahanan, dan memastikan bahwa Jalur Gaza tidak akan menjadi ancaman bagi negara tersebut di masa mendatang,” kata Netanyahu.

“Israel berupaya mengubah wajah Timur Tengah berkat keberanian para pejuangnya dan keputusan para pemimpin politik yang diambil dalam konteks ini," tambahnya.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyerukan pemindahan dan pemukiman sejumlah besar warga Palestina ke Yordania, Mesir, dan negara Arab lainnya.

Pernyataan tersebut memicu kecaman warga Palestina, Yordania, Mesir, dan Arab yang menolak usulan ini dan menegaskan hak rakyat Palestina untuk mempertahankan tanah mereka dan tetap berada di sana.

Sementara itu Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, juga mengumumkan bahwa ia telah mengadakan konsultasi dengan mitra-mitra AS di kawasan tersebut, termasuk Mesir, Yordania, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA), mengenai rencana Presiden Donald Trump untuk Jalur Gaza.

Rubio mengatakan negara-negara tersebut tidak menyetujui rencana yang diusulkan dan ia berharap negara-negara Arab akan menyajikan rencana yang lebih baik untuk rekonstruksi dan pengelolaan Jalur Gaza.

Sejauh ini, negara Arab, Qatar dan Mesir telah berperan sebagai mediator untuk menengahi perundingan Israel dan Hamas yang menyepakati gencatan senjata pada 19 Januari lalu.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sentimen: positif (66.3%)