Sentimen
Positif (100%)
26 Feb 2025 : 12.06

Simak Tiga Cara Melawan Kesepian di Usia Dewasa, Bisa dengan Makan Bersama - Halaman all

26 Feb 2025 : 12.06 Views 26

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Kesehatan

Simak Tiga Cara Melawan Kesepian di Usia Dewasa, Bisa dengan Makan Bersama - Halaman all

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Semakin banyak orang dewasa memilih hidup secara mandiri, membuat tingkat depresi dan cemas makin tinggi.

Di kawasan Asia Pasifik, kecemasan dan depresi merupakan penyebab utama meningkatnya masalah kesehatan mental.

Hal ini diperparah dengan keengganan mencari bantuan saat mengalami gangguan jiwa atau Kesehatan mental.

Merujuk data Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), prevalensi depresi di Indonesia pada tahun 2023 sebesar 1,4 persen. Kelompok anak muda (15 – 24 tahun) menjadi mayoritas mengalami depresi paling tinggi yakni 2 persen.

Isu kesehatan mental masih menjadi topik sensitif dan terstigma di banyak budaya, karena diperburuk oleh norma sosial yang berlaku, urbanisasi yang cepat, dan penurunan sistem dukungan komunitas.

Bagaimana melawan kesepian dan meningkatkan kesejahteraan mental? Berikut ulasannya.

Vice President, Office of Health and Wellness Chair, Herbalife Dr. Luigi Gratton mengatakan, ada tiga cara untuk mendorong lebih banyak keterbukaan dan dukungan untuk kesehatan mental. Ini dimulai di tingkat komunitas, dengan mengintegrasikan jaringan sosial ke dalam kebiasaan gaya hidup sehat dan aktif.

1. Kekuatan Jejaring Sosial

Seperti klub lari dan bersepeda, serta kelas yoga atau pilates yang populer. Komunitas bisa memberikan lebih banyak manfaat kesehatan dibandingkan berolahraga sendiri. Selain kebugaran fisik, aktivitas ini meningkatkan kesejahteraan mental dengan mengurangi stres dan memperkuat rasa memiliki.

Dalam Survei Asia Pacific Power of Community, lebih dari setengah responden (51 persen) mengatakan, komunitas sangat penting bagi kesehatan dan kesejahteraan mereka, karena berkesempatan untuk bertemu teman baru, memperluas lingkaran sosial maupun terlibat dalam aktivitas langsung.

Konsep "sinkronisasi perilaku" — gagasan bahwa orang yang bergerak atau bekerja secara sinkron mengalami ikatan yang lebih kuat — menjelaskan mengapa latihan kelompok menjadi sangat efektif.

Berolahraga bersama orang lain melepaskan endorfin, hormon feel-good, dan membantu menciptakan ikatan sosial yang lebih kuat. Lingkungan ini tidak hanya meningkatkan motivasi tetapi juga memberdayakan individu untuk mendorong batasan mereka dan mencapai pertumbuhan pribadi.

2. Makan Bersama

Elemen kunci lainnya dalam mempromosikan kesejahteraan fisik dan mental adalah nutrisi, terutama ketika dikombinasikan dengan aktivitas ikatan sosial.

Di banyak budaya Asia, makan bersama adalah pusat kehidupan sosial, berfungsi sebagai memperkuat ikatan keluarga dan menjaga tradisi budaya. Dalam beberapa tahun terakhir, konsep makan bersama telah diperluas untuk mencakup aktivitas yang berfokus pada kesehatan, seperti lokakarya nutrisi dan kebun komunitas.

Aktivitas ini menawarkan ruang bagi anggota untuk berbagi makanan, menerima saran nutrisi yang dipersonalisasi, dan saling mendukung dalam perjalanan kesehatan mereka.

Selain itu, tindakan makan bersama sering kali menghasilkan validasi sosial positif, yang dapat mendorong individu untuk membuat pilihan makanan yang lebih sehat, memperkuat gagasan bahwa nutrisi bukan hanya tentang apa yang dimakan tetapi juga tentang bagaimana dan dengan siapa berbagi makanan.

Literatur ilmiah menunjukkan, tingkat dukungan sosial yang lebih tinggi dapat sangat efektif untuk manajemen berat badan jangka panjang.

3. Solusi untuk Komunitas yang Lebih Sehat

Di dunia yang serba cepat saat ini, jadwal kerja yang sibuk, tanggung jawab pribadi, dan tuntutan kehidupan sehari-hari sering kali menyisakan sedikit ruang untuk membina jaringan dukungan .

Namun, di era digital ada sistem dukungan virtual sebagai alternatif praktis untuk koneksi tatap muka melalui grup kesehatan online, menerima umpan balik personal melalui email, atau membagikan kemajuan di platform media sosial bisa sama efektifnya dengan dukungan sosial secara langsung.

Untuk membangun komunitas yang lebih sehat di mana diskusi tentang kesehatan mental menjadi terbuka, maka memerlukan pendekatan berbasis komunitas yang memprioritaskan kesejahteraan holistik.

Aktivitas kelompok berfungsi sebagai strategi coping untuk stres, mengurangi perasaan isolasi dan mempromosikan kebersamaan. Dukungan komunitas menyediakan ruang aman bagi individu.

“Pada akhirnya, manusia terhubung secara sosial karena suatu alasan — komunitas tidak membentuk tapi membantu diri menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri baik secara fisik maupun mental. Langkah pertama adalah mengakui bahwa kita semua menghadapi tantangan; dengan bersama sama kita dapat mengatasinya dan berkembang,” ujar Luigi.

Sentimen: positif (100%)