Sentimen
Positif (99%)
25 Feb 2025 : 23.08
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bogor, Karawang, Kecamatan Telukjambe Timur, Magelang

Viral Siswa Belajar Renang di Tanah, Dedi Mulyadi Sebut Guru Tak Paham Esensi, Kepsek: Itu Simulasi

25 Feb 2025 : 23.08 Views 64

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: News

Viral Siswa Belajar Renang di Tanah, Dedi Mulyadi Sebut Guru Tak Paham Esensi, Kepsek: Itu Simulasi

TRIBUNJATIM.COM - Sebuah video siswa SD yang praktek berenang di halaman sekolah akhirnya mendapat perhatian Dedi Mulyadi.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menanggapi video siswa SD yang melakukan praktek renang di halaman sekolah.

Seperti diketahui, video itu viral karena narasi yang beredar menyebut orang tua siswa tampak keberatan akibat dimintai uang.

Dedi Mulyadi, menanggapinya lewat media sosial di sela-sela kegiatannya retreat di Magelang, Jawa Tengah.

Menurut Demul, hal itu seharusnya tidak terjadi jika guru mengerti esensi pendidikan yang sebenarnya.

Ia menjelaskan, larangan yang ia sampaikan itu bukan soal renangnya.

Melainkan soal biaya renang yang sering dikeluhkan oleh orangtua siswa.

Sebelumnya viral di media sosial, puluhan siswa SD berbaring di lapangan sekolah.

Para siswa itu kemudian melakukan gerakan seperti sedang berenang.

Puluhan siswa melakukan gerakan itu sesuai dengan instruksi guru yang ada di antara mereka.

Video itu kemudian dinarasikan seolah kegiatan renang dilakukan di sekolah karena adanya larangan kegiatan renang.

"Imbas dihentikannya kegiatan renang, karena banyak orangtua protes.

Praktek renang dilaksanakan di lapangan," bunyi tulisan di video.

Kemudian disampaikan juga pada narasi bahwa seharusnya biaya renang bisa menggunakan dana BOS.

TAK PEDULI DICACI - Tangkapan layar unggahan akun Instagram Dedi Mulyadi, @dedimulyadi17, Senin (24/2/2025). Ia mengaku rela dicaci imbas polemik study tour. (Instagram/dedimulyadi71)

"Padahal ada Dana BOS, untuk SD minimal dapat 900rb/siswanya dan bisa digunakan untuk kegiatan pembelajaran/ekstrakurikuler," tulisnya lagi.

 Menangapi itu, Dedi Mulyadi pun memberikan komentarnya di sela-sela kegiatan retret di Akmil Magelang.

"Saya melihat postingan guru olahraga memposting kegiatan anak-anak Sedang berenang yang dilakukan di atas lantai dan di atas meja," kata Dedi Mulyadi dikutip dari TikTok @dedimulyadiofficial, Selasa (25/2/2025), seperti dikutip TribunJatim.com dari Tribun Bogor, Selasa.

Demul pun mengaku tahu maksud dan tujuan pembuatan video tersebut.

"Tetapi justru itu adalah melambangkan bahwa guru tersebut tidak ngerti esensi pendidikan dan arah pendidikan," kata dia lagi.

DEMUL SOAL LARANGAN RENANG - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menanggapi video siswa SD yang melakukan praktek renang di halaman sekolah. (Tribun Bogor)

Dedi Mulyadi juga menjelaskan, ada banyak pelajaran yang bisa diberikan oleh guru pelajaran olahraga selain renang.

"Ada lari bisa ditekuni, jalan kaki, voli, sepak bola, tenis meja, dan beragam olahraga lain yang bisa dilakukan termasuk senam dan sejenisnya," kata dia.

Demul pun menegaskan bahwa keluhan orangtua bukan soal renangnya, tapi soal biayanya.

"Saya sampaikan bahwa keluhan orangtua selama ini bukan mengeluhkan renangnya, tapi mengeluhkan kolektifitas pembelian tiket renang yang dikoordinatorkan oleh guru, yang bekerja sama dengan kolam renang," bebernya.

Sehingga menurut Demul, seharusnya kegiatan berenang bisa tetap dilakukan asal guru tidak ikut campur dalam pembayaran.

"Jadi guru bisa tetap melakukan kegiatan renang, tanpa harus mengurus tiket siswa. Cukup Anda tunggu saja di kolam renangnya, mereka membeli tiket sendiri dan datang dengan sendirinya penuh kesadaran," ungkap Demul lagi.

Ia juga menegaskan, jangan sampai kegiatan renang ini menjadi hal yang wajib apalagi jika orangtua tidak memiliki biaya.

"Selanjutnya, apablia orangtuanya tidak punya kemampuan untuk berenang, kan banyak pembelajaran lain yang dilakukan tanpa mengeluarkan biaya," tandasnya.

Sementara itu, diketahui sekolah yang memposting video anak-anak praktek renang di lapangan ternyata SD Negeri Pinayungan II, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Kepala SD Negeri Pinayungan II, Mimi Martiningsih membantah soal narasi yang beredar di media sosial.

Menurut Mimi, narasi itu tidak seperti yang terjadi di sekolah.

Sebab, kata dia, praktik renang tetap akan dilaksanakan di kolam renang, bukan di lapangan.

"Itu hanya simulasi saja. Nanti praktiknya bukan di darat, di air. Masa renang di darat," kata Mimi dikutip dari Kompas.com, Selasa (25/2/2025).

Mimi mengungkap, teori itu berlangsung selama beberapa minggu sebelum akhirnya praktik di kolam renang.

"Pertama di sini dulu (sekolah), nanti baru renang di tempat renang," kata dia.

Sebelumnya, di media sosial memang viral penampakan puluhan siswa tengah berlatih renang di lapangan sekolah.

Video siswa berenang di lapangan itu bertuliskan imbas protes dari orang tua karena pungutan uang kegiatan di sekolah.

Selain itu dalam narasi video yang memperlihatkan para murid sekolah dasar di Karawang, Jawa Barat belajar renang di lapangan sekolah viral di media sosial.

Tribun Jabar melakukan penulusuran, ternyata peristiwa dalam video itu terjadi di SD Negeri Pinayungan II, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Kepala SDN Pinayungan II Mimi Martiningsih mengatakan narasi yang beredar di media sosial tidak lah benar jika hal itu merupakan protes.

Dia mengatakan, video aksi para murid berenang di lapangan merupakan simulasi terhadap pembelajaran renang.

"Itu hanya merupakan simulasi aja. Nanti praktiknya bukan di darat, di air, masa renang di darat," kata Mimi di SD Negeri Pinayungan II, Senin (24/2/2025).

BERENANG DI TANAH - Potongan video siswa berenang di lapangan. Kepala SD Negeri Pinayungan II Teluk Jambe, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Mimi Martiningsih membenarkan video itu ada di lingkungan sekolah mereka. Mimi mengatakan kalau video para murid berenang di lapangan itu merupakan simulasi terhadap pembelajaran renang. (TribunJabar.ID)

Mimi menyebut kegiatan teori tersebut berlangsung beberapa minggu lalu.

Kegiatan teori atau simulasi dilakukan sebelum praktinya di lakukan di kolam renang.

"Pertama di sini dulu (di sekolah), nanti baru renang di tempat renang," kata Mimi.

Mimi menyebut sejauh ini tidak ada tanggapan soal kegiatan tersebut dari wali murid.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sentimen: positif (99.2%)