Sentimen
Negatif (100%)
24 Feb 2025 : 12.08
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunung, Karanganyar, Semarang

Kasus: pembunuhan, pengangguran

Anak yang Bunuh Ibu Kandung di Semarang Akhirnya Ditangkap Polisi, Kini Ungkap Motif Pembunuhan - Halaman all

24 Feb 2025 : 12.08 Views 20

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Regional

Anak yang Bunuh Ibu Kandung di Semarang Akhirnya Ditangkap Polisi, Kini Ungkap Motif Pembunuhan - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Imam Ghozali (36), pelaku pembunuhan terhadap ibu kandungnya, Salamah (61), di Semarang, Jawa Tengah, akhirnya ditangkap polisi pada Minggu (23/2/2025).

Kepada polisi, Imam mengaku bahwa ia tega membunuh ibu kandungnya karena sakit hati.

"Iya tersangka kami tangkap kemarin (Minggu, 23 Februari 2025), mengaku ke kami motifnya (membunuh) karena sakit hati," kata Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Andika Dharma Sena, Senin (24/2/2025), dilansir dari TribunJateng.com.

Pelaku kabur setelah menusuk ibunya hingga tewas di rumah korban di Jalan Gunungsari, Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari, Semarang, pada Selasa (18/2/2025) sekitar pukul 23.15 WIB.

Hingga pada Minggu pagi kemarin, Imam berhasil dibekuk tim Polrestabes Semarang di wilayah Tanah Putih, Desa Karanganyar Gunung, Kecamatan Candisari yang lokasinya tidak jauh dari rumahnya.

Pria berusia 36 tahun itu ditangkap tanpa perlawanan.

"Kami tangkap tersangka di daerah Tanah Putih, Kecamatan Candisari, Kota Semarang," sebut Andika.

Polisi kini masih melakukan interogasi terhadap Imam terkait kasus anak bunuh ibu kandung di Semarang ini.

Tabiat Imam Ghozali

Diberitakan sebelumnya, Moeh Ghozali, suami korban, mengungkapkan bahwa buah hati yang membunuh istrinya adalah anak pertama dari lima bersaudara.

Pelaku sebelumnya pernah meminta rumah yang ditempatinya.

"Adik-adiknya marah waktu itu. Kamu gimana wong tuo (orang tua) masih kok ngomong warisan," ujar Moeh.

Menurut Moeh, Imam memang sering membuat ulah ketika berada di luar rumah. Bahkan pelaku sempat akan dihajar massa.

"Anak saya bilang katanya mau di massa. Minta tolong ke ketua RT tetapi tidak berani. Yang berani menghadapi saya," beber Moeh.

Dikatakan Moeh bahwa pelaku di usianya 36 masih menganggur dan kerjaannya hanya mabuk-mabukan serta mengonsumsi pil koplo.

"Bahkan meminta warisan rumah untuk itu," sebut Moeh.

Moeh pun mengaku ikhlas jika anak sulungnya itu dihukum mati.

"Saya tidak masalah jika dihukum seberat-beratnya. Jika perlu dihukum mati" ucapnya.

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh adik pelaku, SA.

SA mengatakan bahwa Imam adalah seorang pengangguran dan sering meminta uang pada korban.

Bahkan, pelaku sering marah-marah jika tidak diberi uang.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Terungkap Alasan Imam Ghozali Pria Semarang Bunuh Ibu Kandungnya, Kabur Tak Jauh dari Rumah

(Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunJateng.com/Iwan Arifianto)

Sentimen: negatif (100%)