Sentimen
Negatif (99%)
23 Feb 2025 : 12.07
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tangerang

Kasus: kejahatan siber, serangan siber

Praktisi Bicara Pemicu Utama Error pada Mobile Banking, Serangan Siber?   - Halaman all

23 Feb 2025 : 12.07 Views 41

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Ekonomi

Praktisi Bicara Pemicu Utama Error pada Mobile Banking, Serangan Siber?   - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG -  Dalam era digital yang semakin maju, mobile banking telah menjadi salah satu layanan perbankan yang paling banyak digunakan.

Namun, tidak jarang pengguna mengalami kendala atau error saat mengakses aplikasi tersebut.

Lantas, apa sebenarnya penyebab utama masalah ini? Apakah disebabkan oleh serangan siber atau kesalahan teknis internal?

Praktisi IT Perbankan,  David Formula memberikan penjelasan tentang berbagai faktor yang menyebabkan masalah atau error pada mobile banking, baik dari sisi pengguna maupun sistem internal perbankan.

Menurut EVP Group Strategic IT BCA ini, ada beberapa pemicu utama yang dapat menyebabkan gangguan saat menggunakan aplikasi mobile banking yang dapat dibagi menjadi beberapa kategori sebagai berikut:

1. Kualitas Sinyal

Sinyal yang buruk menjadi salah satu penyebab paling umum masalah pada mobile banking. Ketika kualitas sinyal tidak stabil, terutama pada saat transaksi, koneksi dapat terputus, yang mengakibatkan proses transaksi gagal.

"Hal ini sering terjadi pada pengguna yang berada di area dengan sinyal jaringan yang tidak kuat." katanya saat talkshow Cara BCA Mengantisipasi Berbagai Kejahatan Siber di sela-sela BCA Expoversary 2025 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Sabtu (22/2/2025).

2. Memori Penuh dan Cache Block

Selain masalah sinyal, perangkat pengguna juga mempengaruhi performa aplikasi mobile banking.

"Jika ponsel penuh dengan data atau memori hampir habis, sistem mobile banking akan mengalami kesulitan menyimpan data transaksi, karena cache memori penuh. Hal ini bisa menyebabkan aplikasi tidak berfungsi dengan optimal, atau bahkan mengalami hang," katanya.

3. Masalah pada Sistem Perbankan

Pada sisi sistem perbankan, masalah juga bisa muncul karena kegagalan pada server atau perangkat keras.

Misalnya, seperti yang dijelaskan oleh David, perangkat komputer atau server yang beroperasi tanpa henti selama waktu yang lama dapat mengalami overheating.

"Proses ini bisa menyebabkan sistem macet, sama seperti saat kita bekerja terlalu lama dan tidak mendengar ketika orang lain berbicara," katanya.

Di BCA, mereka sudah memiliki prosedur untuk mengatasi hal ini, seperti melakukan peremajaan sistem dan pembaruan secara berkala untuk memastikan kelancaran operasional.

4. Bug dalam Sistem

Bugs atau kesalahan dalam pengkodean sistem juga menjadi pemicu error pada mobile banking.

Seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat, pembaruan perangkat lunak (patching) sering kali menyebabkan ketidakcocokan antara aplikasi yang satu dengan yang lainnya.

"Misalnya, aplikasi mobile banking yang mungkin tidak kompatibel dengan pembaruan terbaru pada sistem operasi perangkat pengguna, sehingga menyebabkan error," katanya.

5. Keamanan dan Serangan Siber

Meskipun tidak disebutkan secara eksplisit, adanya potensi serangan siber atau upaya peretasan juga dapat menyebabkan gangguan pada aplikasi mobile banking.

Serangan semacam ini bisa berupa serangan DDoS yang menargetkan server atau upaya peretasan yang menargetkan data nasabah.

"Oleh karena itu, perbankan selalu memperbarui sistem mereka untuk menghadapi potensi ancaman dari dunia maya," katanya.

Sementara itu, EVP Contact Center & Digital Services BCA, Adrianus Wagimin  mengatakan, mengutamakan edukasi, inovasi, dan kolaborasi dalam mengatasi masalah mobile banking. 
Salah satu langkah nyata yang diambil adalah mengurangi penggunaan link eksternal dalam komunikasi pemasaran dan lebih fokus pada interaksi langsung yang lebih aman.

"Kami juga mengembangkan sistem Cyber Patrol yang memantau dan melindungi sistem dari potensi ancaman yang memungkinkan segera mengidentifikasi jika ada masalah pada transaksi atau aplikasi mobile banking, baik yang berasal dari sisi bank, nasabah, ataupun pihak ketiga seperti penyedia pulsa atau layanan lain yang terintegrasi," katanya.

Pihaknya juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak dalam industri keuangan, termasuk lembaga lain, e-wallet, dan regulator dalam Indonesia Anti Scam Center untuk mengidentifikasi dan mengatasi penipuan yang melibatkan rekening nasabah.

"Kolaborasi ini berperan penting dalam memitigasi risiko keamanan yang dapat memengaruhi nasabah," katanya.

Sentimen: negatif (99.8%)