Sentimen
Positif (50%)
22 Feb 2025 : 20.07

Cara Menyelamatkan Dompet Generasi Sandwich dari Biaya Hidup Jakarta

22 Feb 2025 : 20.07 Views 49

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: Ekonomi

Cara Menyelamatkan Dompet Generasi Sandwich dari Biaya Hidup Jakarta

Jakarta: Menjadi generasi sandwich itu berat. Apalagi kalau harus berjuang di kerasnya kehidupan Jakarta.
 
Kisah pilu generasi sandwich ini diangkat lagi dalam film "1 Kakak 7 Ponakan". Moko, seorang arsitek muda yang lagi merintis karir, harus mengubur mimpinya dalam-dalam setelah kedua kakaknya meninggal.
 
Tanggung jawab sebagai orang tua tunggal bagi tujuh keponakannya yang masih kecil-kecil, bahkan ada yang masih bayi, kini ada di pundaknya.
 
Hidup Moko yang notabene generasi sandwich ini pasti makin berat kalau tinggal di kota metropolitan seperti Jakarta.
 
Kota dengan biaya hidup termahal di Indonesia ini, berdasarkan survei BPS, menelan biaya sekitar Rp14,88 juta per bulan untuk keluarga dengan anggota 2-6 orang.
 
Angka fantastis itu bahkan belum bisa ditutupi oleh Upah Minimum Provinsi (UMP) Jakarta 2025 yang "cuma" naik 6,5 persen menjadi Rp5.396.791.
  Gen sandwich vs biaya hidup Jakarta Generasi sandwich kayak Moko harus pintar-pintar putar otak untuk menyeimbangkan tanggung jawab keluarga dan mimpi-mimpi pribadinya.
 
Apalagi kalau tinggal di Jakarta yang biaya hidupnya bikin dompet menjerit. Nah, buat kamu para generasi sandwich yang lagi berjuang di Jakarta, simak tips jitu berikut ini biar kamu bisa bertahan di kerasnya ibukota. Tips bertahan di Ibu Kota untuk generasi sandwich

1. Komunikasi

Ajak keluargamu ngobrol dari hati ke hati. Ceritain tujuan keuanganmu, baik yang jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan komunikasi yang baik, keluarga pasti akan mengerti dan bisa menyesuaikan diri.

2. Bikin anggaran bulanan

Susun daftar kebutuhan keluarga secara detail, lalu buat skala prioritas berdasarkan tingkat urgensinya. Kebutuhan makan, pendidikan anak, dan kesehatan harus jadi yang utama.
 
Pakai prinsip 50/30/20, yaitu 50 persen untuk kebutuhan pokok, 30 persen untuk keinginan, dan 20 persen untuk tabungan atau investasi. Tapi ingat, sesuaikan dengan kondisi keuangan keluargamu, ya!

3. Investasi

Menabung itu bagus, tapi kalau mau tujuan keuanganmu cepat tercapai, investasi adalah jawabannya! Mulai investasi dari sekarang, meskipun dengan nominal yang kecil. Misalnya, dari 20 persen alokasi tabungan dan investasi, kamu bisa pakai setengahnya untuk investasi.
 
Pahami betul karakteristik aset investasi yang kamu pilih. Pastikan aset investasi itu sesuai dengan profil risiko kamu. Sebagai generasi sandwich, pastikan aset yang kamu pilih likuid dan mudah diakses.
 

4. Dana darurat

Dana darurat itu penting banget buat siapa aja, apalagi buat generasi sandwich. Dengan dana darurat, kamu punya uang yang cukup untuk menghadapi kondisi darurat tanpa harus mengorbankan tabunganmu.
 
Besaran dana darurat tiap orang beda-beda, tergantung statusnya. Misalnya, kalau kamu masih lajang, kamu butuh dana darurat 3-6 kali pengeluaran bulanan. Kalau sudah menikah, 6-9 kali, dan berkeluarga 9-12 kali.

5. Cari penghasilan tambahan

Penghasilan tambahan itu penting banget buat generasi sandwich. Manfaatkan skill yang kamu punya untuk mencari penghasilan tambahan.
 
Kamu bisa jadi freelancer, buka kelas online, jualan online, atau jadi content creator dan affiliate marketing.
 
Selain itu, sebagai generasi sandwich, kamu juga harus tahu kondisi keuanganmu sebelum memutuskan untuk mewujudkan tujuan keuanganmu.
 
Jadi generasi sandwich itu nggak mudah, tapi bukan berarti nggak mungkin.
 
Dengan pengelolaan keuangan yang baik dan literasi keuangan yang mumpuni, kamu bisa kok mengendalikan pengeluaranmu dan mencapai tujuan keuanganmu. Semangat!
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

(ANN)

Sentimen: positif (50%)