Sentimen
Positif (100%)
19 Feb 2025 : 09.55
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Udayana

Kejar Target Pembangunan PLTS, Pemerintah Dorong Partisipasi Industri dan Masyarakat - Halaman all

19 Feb 2025 : 09.55 Views 27

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Ekonomi

Kejar Target Pembangunan PLTS, Pemerintah Dorong Partisipasi Industri dan Masyarakat - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian ESDM mendorong partisipasi industri dan masyarakat dalam mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

Direktur Jenderal (Dirjen) Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) ESDM, Eniya Listiani Dewi, mengungkapkan, meskipun pembangunan PLTS saat ini masih di bawah 1GW dan target penambahan kapasitas dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 sebesar 4.680 MW (4,68 GW) atau sebesar 700MW per tahun l, namun target PLTS dalam RUPTL 2025-2034 jauh lebih ambisius yaitu 16.6 GW.

"Kendati kapasitas PLTS yang terpasang hingga akhir tahun 2024 mencapai lebih dari 917 MWp, namun pemerintah menetapkan target kapasitas terpasang energi terbarukan sebesar 4,6 GWp hingga 16.6GW di 2034," ungkap Eniya, usai sambutan pada seminar "Presentasi Hasil Uji Teknologi Tracking Mounting Solar PV Sebagai Salah Satu Upaya Mendukung Target Pencapaian Energi Surya dalam Pencapaian NET Zero Emission Tahun 2060 di Indonesia", dikutip Rabu (19/2/2025).

Agar mencapai hal itu, Eniya mengharapkan peran ikut serta dari  banyak pihak baik industri, perusahaan, investor, perguruan tinggi, dan masyarakat.

Sebab, partisipasi pelaku bisnis menjadi sangat penting mengingat berbagai tantangan yang dihadapi dalam mencapai target energi surya di tanah air tidak ringan.

Eniya merinci, sejumlah tantangan dimaksud antara lain adalah teknologi yang reliable, hilirisasi industri, ketrampilan teknis SDM, efisiensi ekonomi, investasi, maupun ketersediaan dan harga lahan untuk pembangunan pembangkit terutama PLTS ground mounted.

Untuk itu, Kementerian ESDM mendukung langkah  ELM Inc., salah satu perusahaan energi  asal Jepang yang bekerjasama dengan PT. Awina Sinergi International.

"Kami mendukung penuh aksi kedua perusahaan tersebut yang akan mengembangkan teknologi single axis tracking mounting untuk mendukung target capaian PLTS di Indonesia sehingga dapat menghasilkan energi surya lebih besar," tegasnya.

Director Head of Business Inovation Department ELM Inc., Katsumi Kamaru, menjelaskan,  teknologi single axis tracking mounting untuk pembangunan PLTS ini telah diterapkan pada banyak lokasi di Jepang.

"Selama lebih dari 10 tahun kami telah mengembangkan single axis tracking mounting bagi pengembangan PLTS untuk energi listrik ramah lingkungan di berbagai kota di Jepang. Kini, saatnya ekspansi membawa teknologi ke berbagai negara yang membutuhkan, salah satunya Indonesia," paparnya.

Menurut Katsumi Kamaru dipilihnya Indonesia sebagai negara tempat pengembangan bisnis ELM Inc. bukan tanpa alasan.

Selain memiliki komitmen yang tinggi dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan, teknologi single axis tracking mounting untuk PLTS juga sangat memungkinkan dikembangkan dengan komponen mounting yang lebih murah di Indonesia.

Kemudian, kontrol dan monitoring system jarak jauh, mudah dalam instalasi, membantu pembersihan panel PV secara otomatis, aman dari bencana alam serta memberikan efisensi biaya lebih murah dengan jumlah mounting yang lebih sedikit.

"Dalam mengimplementasikan single axis tracking mounting untuk PLTS di Indonesia, kami bekerjasama dengan mitra lokal, yaitu PT. Awina Sinergi International, yang fokus dalam penjembatan transfer teknologi dan marketing di Indonesia," kata Katsumi Kamaru.

Pada kesempatan yang sama, President Director PT Awina Sinergi International, Ananda Setiyo Ivananto mengatakan, tingkat efisiensi pemanfaatan teknologi single axis tracking mounting untuk PLTS telah teruji secara akademis.

Karenanya, perseroan punya fokus untuk memberikan produk dengan kandungan komponen lokal setinggi mungkin serta efisiensi biaya investasi serendah mungkin. Saat ini, kerangka tracking mounting sudah mampu diproduksi di Indonesia, hanya komponen motor yang masih diproduksi oleh ELM Inc. di Jepang.

Penelitan tentang manfaat penggunaan teknologi single axis tracking mounting untuk PLTS dilakukan oleh PT Awina Sinergi International bekerjasama dengan Fakultas Teknik Universitas Udayana pada 2024. Hasilnya, cukup menggembirakan. Data November 2024 hingga Januari 2025 menunjukkan peningkatan produksi solar energi dari tracking mounting solar PV sebesar 1.2-2 kali lipat.

Pada periode November 2024 - Januari 2025, rata-rata produksi energi surya dengan mengadopsi teknologi tracking mounting mencapai 1.35 kali lebih besar dibanding fixed mounting. Bahkan pada November 2024, produksi energi meningkat hingga 1.57 kali lipat.

Sentimen: positif (100%)