Sentimen
Positif (76%)
18 Feb 2025 : 21.32

Meta Ingin Ngobrol dengan Komdigi, Bahas Pembatasan Medsos Anak

18 Feb 2025 : 21.32 Views 6

Detik.com Detik.com Jenis Media: Tekno

Meta Ingin Ngobrol dengan Komdigi, Bahas Pembatasan Medsos Anak

Jakarta -

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) sedang menggodok aturan terkait pembatasan kepemilikan akun media sosial (medsos) untuk anak dan remaja. Pembahasan ini muncul merespons maraknya permasalahan anak dan remaja yang memiliki akses tak terbatas ke ruang digital, namun belum memiliki perlindungan yang memadai.

Ditanyai pendapatnya mengenai hal ini, Direktur Kebijakan Publik, Meta Asia Tenggara, Rafael Frankel, mengaku terbuka membahas rancangan aturan baru ini. Meta bersedia berkolaborasi dengan Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Komdigi, agar aturan yang terbit bisa mengakomodir semua pihak.

Ia menambahkan, Indonesia berpeluang menjadi contoh yang baik dalam penerapan aturan yang memungkinkan anak dan remaja mendapatkan lingkungan yang aman.

"Ada berbagai versi peraturan keselamatan online untuk anak dan remaja yang berlaku di seluruh dunia. Indonesia memiliki peluang untuk benar-benar menetapkan standar yang baik, tidak hanya untuk Asia Tenggara, tetapi juga Asia Pasifik, bahkan terus terang secara global," ujarnya.

"Kami belum melihat model yang melakukannya dengan benar. Indonesia memiliki peluang untuk benar-benar memberikan contoh yang positif, dan kami sangat berharap dapat berkolaborasi dengan Komdigi dan seluruh pemerintah, masyarakat sipil, dan yang terpenting, para orang tua Indonesia untuk melakukannya dengan benar," jelas Rafael.

Ia menekankan pentingnya keterlibatan orang tua dalam mengontrol aktivitas anak di bawah umur di media sosial. Hal ini sudah diterapkan Meta jauh sebelum rancangan 'Aturan Medsos Anak' dibahas. Mereka pernah merilis fitur Parental Supervision Tools di Instagram, dan baru saja merilis Teen Accounts, Instagram khusus pengguna berusia 13-17 tahun yang memiliki pengaturan ketat dengan tujuan menjaga keselamatan remaja di ranah online.

"Sangat penting bagi kita untuk melakukannya dengan benar, karena bisa saja langkah yang dilakukan salah, dan kami sangat berharap itu tidak terjadi. Karena itulah kami berharap dapat berbicara dengan pemerintah mengenai hal ini, untuk memastikan bahwa peraturan ini berjalan ke arah yang benar, yang benar-benar dapat meningkatkan pengalaman yang aman dan positif bagi remaja Indonesia dan memberikan contoh yang baik bagi kawasan ini," sebutnya.


(rns/fay)

Sentimen: positif (76.2%)