Sentimen
Negatif (100%)
18 Feb 2025 : 22.51
Informasi Tambahan

Kasus: penganiayaan

Brigadir Devi, Polwan di Sumut Bantah Aniaya Anak, Beberkan Kronologis Hingga Kelakuan Mantan Suami - Halaman all

18 Feb 2025 : 22.51 Views 38

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Regional

Brigadir Devi, Polwan di Sumut Bantah Aniaya Anak, Beberkan Kronologis Hingga Kelakuan Mantan Suami - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Seorang polisi wanita atau Polwan yang berdinas di Polda Sumatera Utara (Sumut) dikabarkan menganiaya anak kandungnya.

Video tersebut pun viral di media sosial.

Namun belakangan sang Polwan yang diketahui Brigadir Devi Mayasari Manurung (28) membantahnya.

Ia mengatakan video yang beredar di media sosial dan diblur hasil editan dan dipotong-potong untuk menyudutkan dirinya.

Bahkan ia pun mengungkap perlakuan kasar suaminya yang diduga seorang anggota TNI berinisial Lettu AR.

Tak hanya itu, ia pun mengaku suaminya main serong ketika dirinya hamil 3 bulan.

Lalu bagaimana pengakuan Polwan Brigadir Devi Mayasari Manurung menyikapi video yang beredar?

Kronologis Video Beredar Versi Brigadir Devi

Brigadir Devi Mayasari Manurung mengatakan dirinya tidak menganiaya anaknya seperti yang disebarkan sejumlah akun media sosial.

Menurutnya, video yang beredar merupakan hasil editan yang sengaja dibuat untuk menyudutkan dirinya.

Ia mengaku sebelum beredarnya video tersebut, dirinya menghubungi mantan suaminya Lettu AR yang kala itu belum bercerai dengannya lewat chat Whatsapp.

Kala itu dia mengaku perutnya sedang sakit dan dia tidak kuat menggendong anaknya.

"Kok tega kau, anak ini menangis enggak akan ku gendong, aku capek sakit perutku, berjam-jam anak ini nangis," ujar Brigadir Devi menunjukkan chatnya seperti dalam video yang dikirim dikutip dari Tribunmedan.com, Selasa (18/2/2025).

Setelah mengirim pesan, ia merasa saat itu suaminya tidak terlihat peduli.

Sehingga, Devi melakukan video call terhadap suaminya.

Saat itu pula sang suami langsung merekamnya.

Devi menerangkan dalam video yang beredar, ia sedang memasak agar-agar.

Kemudian anaknya yang sempat muncul di kamera tiba-tiba menghilang dan mendekati kompor yang sedang memasak air panas untuk mandi dan masak agar-agar.

Di sinilah dia menarik anaknya supaya tidak menyentuh kompor.

Namun, yang tersebar, ketika dia menarik anaknya malah disebut menganiaya.

"Dan pada saat anak saya tidak terlihat beberapa detik dalam video ini, di sinilah anak saya mendekati kompor yang dua-duanya menyala. Pada saat itu saya memasak air panas untuk campuran mandi anak saya dan satu lagi saya memasak agar agar," katanya.

Melihat situasi anaknya dalam bahaya, ia pun menarik anaknya.

"Spontan langsung saya menarik tangannya dari mulai di dalam video dari anak saya tidak tampak (di video) sampai dengan terlihat saya menarik tangannya di video ini," ucapnya

"Di sini saya spontan karena anak saya sudah hampir memegang gagang air panas yang sedang mendidih," lanjut dia.

Mengaku Merasa Terancam

Brigadir Devi pun mengaku dirinya sengaja membuat klarifikasi soal video yang beredar.

Ia mengaku dirinya merasa terancam.

"Oknum-oknum tidak bertanggung jawab menyebarkan video potongan yang menggiring opini masyarakat ke bapak ibu sekalian sehingga kesannya anak saya saya siksa," katanya.

"Saya berbicara ini karena saya merasa terancam dan saya ketakutan," ujar dia.

Brigadir Devi juga menunjukkan rekaman video yang sebenarnya.

Ia menunjukkan video yang beredar merupakan rekaman dari suaminya ketika Devi melakukan video call.

Tak Bantah Kata-kata, Tapi Ditujukan Untuk Suami

Brigadir Devi tak membantah dirinya mengucapkan kata-kata akan menyiramkan air panas.

Namun, ucapan itu ditujukan kepada suaminya, Lettu RS yang saat itu masih berstatus suaminya.

Hal itu terucap karena dia merasa kesal kepada Lettu AR yang diduga suka main perempuan.

"Maksud saya adalah, kalau misalnya suami saya ada di depan saya dengan perasaan yang sangat marah dan mengingat habit dan kebiasaan tingkah laku suami saya yang saya duga selingkuh sejak hamil 3 bulan. Jadi saya di sini mau menyiram dia, ku siram ya ku siram ya," katanya.

Kerap Diselingkuhi Suami

Brigadir Devi mengaku selama menjalani rumah tangga dengan Lettu AR ia menyebut kerap diselingkuhi.

Bahkan saat dirinya hamil tiga bulan sempat memergoki suaminya.

"Saya ikuti dia naik sepeda motor posisi saya mendapati dia berada di depan rumah yang saya duga selingkuhannya dan pelat mobilnya diganti. Posisi saya hamil 3 bulan," katanya.

Ia pun mengatakan sempat menandai mobil yang digunakan suaminya tersebut.

"Saya tanda mobilnya karena ada stiker yang saya tanda," ujarnya.

Saat kejadian itu dia sempat pulang ke rumah orangtuanya dan dari situlah dia sering cekcok dengan suaminya.

"Di situ saya tidak kuat dengan tingkah suami saya dan tidak perhatian dengan saya dan di situ saya duga dia berselingkuh dan pulang pulang tengah malam mulutnya bau minuman," katanya.

Bahkan, Devi sempat memergoki suaminya di diskotek bersama wanita lain.

"Saya istri sah malah saya yang diusir saya dipukul dan saya dikatain," ujarnya.

Sempat Dianiaya Suami  

Saat kejadian itu, kata Brigadir Devi, suaminya sempat mendatanginya agar tidak memfotonya bersama wanita lain.

"Di sini dia berusaha merampas handphone saya dan langsung memukul saya sebanyak 2 kali ke arah wajah memiting saya mendorong saya. Sampai saya hampir terjatuh," katanya.

Brigadir Devi kalau mengatakan dirinya telah melakukan visum di rumah sakit.

Dia lalu menunjukan foto lengan dan pipinya yang mengalami luka memar karena ditarik dan dipukul suaminya.

"Kemudian ini video CCTV yang menunjukan suami saya mendorong saya dan memiting saya," ujar Brigadir Devi sambil menunjukkan CCTV rekaman dugaan penganiayaan yang dialaminya.

Sudah Bercerai Dengan Lettu AR

Dia juga mengatakan dirinya telah bercerai dengan Lettu AR dan hak asuh anak jatuh kepadanya.

"Dan berdasarkan keputusan pengadilan agama alhamdulilah hak asuh anak saya itu ke tangan saya, jadi tidak mungkin video yang beredar itu, saya melakukan kekerasan terhadap anak saya. Hakim memutuskan hak asuh anak saya itu ke tangan saya," ujarnya.

Diketahui sebelumnya beredar video yang memperlihatkan seorang wanita diduga Polwan Polda Sumut tega menganiaya anak kandungnya hingga viral di media sosial.

Dalam video yang beredar, Polwan Polda Sumut mengancam akan menyiram anak kandungnya itu pakai air panas.

Dalam video berdurasi 1 menit 58 detik yang dibagikan akun Instagram @deliserdanginfoo Brigadir D tengah melakukan panggilan video dengan seorang pria yang diduga suaminya.

Tampak Brigadir D menarik tangan anaknya secara kasar.

Tak hanya itu, Brigadir D juga terdengar mengancam pria di balik layar, dirinya akan menyiramkan air panas mendidih kepada anak kandungnya.

Kini Brigadir D sudah dilaporkan ke Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sumut atas dugaan kekerasan terhadap anak kandungnya sendiri.

Laporan tersebut terdaftar dalam LPA/472/XII/2024 Bid Propam tertanggal 10 Desember 2024.

“Brigadir D sudah dilaporkan ke Bidang Propam Polda Sumut atas kasus ini. Laporan teregister dalam nomor LPA/472/XII/2024 Bid Propam, tanggal 10 Desember 2024,” isi narasi dalam keterangan unggahan itu.

Menyikapi video viral tersebut, Kasubbid Penmas Polda Sumut Kompol Siti Rohani Tampubolon mengatakan pihaknya masih menyelidiki laporan tersebut.

Siti mengatakan, pihaknya juga akan menyelidiki video yang beredar bagaimana kebenarannya apakah diedit dan sebagainya.

Pihaknya juga tidak gegabah menindaklanjuti laporan yang berkaitan urusan rumah tangga yang melibatkan dua institusi Polri dan TNI.

"Masih didalami. Tentunya kami juga akan memeriksa apakah video tersebut asli atau tidak,"kata Kasubbid Penmas Polda Sumut Kompol Siti Rohani Tampubolon, Selasa (18/2/2025).

(Tribunmedan.com/ Fredy Santoso)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Brigadir Devi Manurung Bantah Aniaya Anak, Justru Sebut Dirinya Korban KDRT hingga Diselingkuhi

Sentimen: negatif (100%)