Sentimen
Negatif (100%)
17 Feb 2025 : 21.21

Oknum Guru SD di Merangin Jambi Dilaporkan ke Polisi Karena Diduga Tendang Murid - Halaman all

17 Feb 2025 : 21.21 Views 19

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Regional

Oknum Guru SD di Merangin Jambi Dilaporkan ke Polisi Karena Diduga Tendang Murid - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, BANGKO - Seorang oknum guru berinisial M di SDN 253 Bangko, Kabupaten Merangin, Jambi dilaporkan terkait dugaan kekerasan kepada murid, MH.

Dugaan kekerasan itu terjadi pada Kamis (13/2/2025) saat pelajaran PJOK di kelas.

Kepala Sekolah SDN 253 Bangko, Susmarni mengatakan pihak korban telah melaporkan kejadian itu ke UPTD PPA Kabupaten Merangin yang kemudian diteruskan ke Polres Merangin.

"Ya, kemarin pihak orang tua korban sudah melaporkan ke UPTD PPA Dinas Sosial dan membuat laporan ke polisi," kata Susmarni, Senin (17/2).

Dia menjelaskan bahwa pihak sekolah sudah memanggil oknum guru tersebut guna dimintai keterangan.

"Kami tidak boleh sepihak dalam menyelesaikan masalah ini. Kami harus adil, baik dari pihak orang tua siswa maupun oknum guru," ujarnya.

Susmarni juga menambahkan bahwa UPTD PPA Dinas Sosial Merangin telah memanggil pihak terkait, dan selanjutnya akan dilakukan pemanggilan oleh Polres Merangin.

Kronologis

M menceritakan kronologi kejadian. Menurut M, kejadian itu terjadi saat proses belajar PJOK (Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan).

"Kami ada kegiatan senam di kelas. Ada salah satu siswa yang menjatuhkan papan tulis. Setelah saya perbaiki, siswa yang sama kembali menjatuhkan papan tulis. Untuk menghindari papan tulis yang jatuh, saya menahannya dengan kedua tangan, karena bebannya cukup berat. Lalu saya mendorong siswa itu dengan kaki agar tidak tertimpa papan tulis," jelasnya.

Dia menambahkan, setelah kejadian itu, situasi kembali normal, dan seluruh pelajar melanjutkan senam di luar kelas.

Sementara itu, orang tua korban, LM, mengatakan bahwa anaknya membenarkan adanya dugaan kekerasan.

"Anak saya mengatakan bahwa dia ditendang di bagian perut oleh guru tersebut, hingga terduduk di lantai," ujar LM.

LM menyatakan sangat menyesalkan tindakan kekerasan tersebut.

"Sebagai orangtua, saya tidak masalah jika anak saya dihukum sesuai perbuatannya. Namun, kekerasan fisik seperti ini tidak boleh terjadi, terutama di bagian perut yang ada organ penting," jelasnya.

Setelah kejadian, LM melaporkan dugaan kekerasan ini kepada kepala sekolah.

"Kepala sekolah mendukung saya jika melaporkan kejadian ini ke polisi," ujar LM.

LM juga menyebut bahwa oknum guru tersebut sudah pernah ditegur sebelumnya karena sikap kasar dalam mendidik siswa.

"Saya berharap agar kejadian ini tidak terulang lagi dan agar guru tersebut diberi sanksi tegas," ujarnya.

Laporan dugaan kekerasan telah diteruskan ke Polres Merangin.

"Anak saya sudah diperiksa secara medis dan dikonseling oleh psikolog," ungkap LM.

Ia berharap agar Dinas Pendidikan Kabupaten Merangin dan pihak terkait memberi sanksi tegas agar kekerasan semacam ini tidak terjadi lagi di masa depan.

Penulis: FRENGKY WIDARTA

Sentimen: negatif (100%)