Sentimen
Positif (99%)
17 Feb 2025 : 13.45
Tokoh Terkait

Wamenaker Pastikan Sanksi Aplikator yang Tak Beri THR ke Driver Ojol: Negara Sifatnya Memaksa - Halaman all

17 Feb 2025 : 13.45 Views 32

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Metropolitan

Wamenaker Pastikan Sanksi Aplikator yang Tak Beri THR ke Driver Ojol: Negara Sifatnya Memaksa - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer berujar akan bernegosiasi dengan aplikator ojek online (ojol) mengenai pemberian tunjangan hari raya (THR).

Pria yang akrab disapa Noel itu menyebut, pihaknya mengusahakan supaya THR untuk para pengemudi atau driver ojol itu dalam bentuk uang.

"Kemarin kita coba menyampaikan tunjangan hari raya, tapi kemudian kita negosiasi soal teknisnya seperti apa, entah itu bonus hari raya kemudian apalagi itu selain bonus banyaklah pokoknya bentuknya, tapi kita mau tetap harus ada hari rayanya lah," ujarnya di depan Kantor Kemnaker, Jakarta, Senin (17/2/2025).

Noel mengatakan bahwa THR dalam bentuk uang akan lebih bermanfaat untuk para driver ojol.

Menurutnya, ia sudah mencoba berdiskusi dengan para manajemen aplikator ojek online.

"Dari pihak aplikatornya sudah mau memberikan bonus nantinya untuk hari raya mereka sudah menyiapkan lah ya."

"Soal tinggal teknis aja nih ini tinggal final teknis seperti apa, tapi harapan kita semoga mereka bisa memberikan hal yang terbaik buat driver," terangnya.

Saat disinggung apakah akan ada sanksi jika ada aplikator yang tidak memberikan bonus atau THR, Noel menegaskan bahwa dalam hal ini negara sifatnya memaksa.

"Yang pasti iya. Artinya begini, negara ini jangan dibercandain. Negara ini hadir karena ada warga negaranya, bukan negara ini hadir karena ada para aplikator. Tidak," tegasnya.

Jika aplikator tidak bisa menghargai warga negara, jelas Noel, pemerintah juga bisa tidak menghargai mereka.

"Kalau seandainya mereka (aplikator) tidak bisa menghargai ya, kami juga bisa tidak menghargai mereka."

"Negara sifatnya memaksa, soal sanksi kita coba rumuskan dengan biro hukum kita ya," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, massa dari pengemudi ojol berdemo dan tiba di halaman Kantor Kemnaker sekitar pukul 10.30 WIB.

Mereka tiba dengan mengenakan atribut aplikatornya masing-masing.

Selain itu, massa juga tampak membawa bendera komunitasnya masing-masing.

Mereka tiba membawa mobil komando dan sejumlah aspirasi yang tertulis di kardus-kardus.

Kardus-kardus itu bertuliskan di antaranya "THR: Hak Ojol, Taksi, Kurir Online".

Selain itu ada juga kardus yang tertulis antara lain:

"Lindungi driver online perempuan!!! Berikan hak-hak khusus kepada Lady Ojol dalam bekerja", "Hak cuti driver perempuan", "Ojol= Pekerja, Bukan Mitra", "Hapuskan potongan aplikator", "Kemitraan Biang Kerok", dan "Jam kerja 8 jam".

Terlihat juga kardus bertuliskan "Tolak suspend putus mitra", "Cuti haid driver perempuan", dan "Hapus double order".

Sekitar pukul 11.00 WIB, Wamenaker Noel menemui massa aksi.

Ia naik ke atas mobil komando dan menyampaikan harapannya agar demonstrasi tersebut tidak menjadi hal yang menakutkan.

Noel juga meminta kepada para driver ojol untuk melaporkan kepada pihaknya bila setelah demonstrasi tersebut mereka dikenakan sanksi.

Menurutnya, THR juga merupakan permintaan yang wajar diminta oleh para driver ojol kepada aplikator.

Ia pun mengajak mereka untuk tetap memperjuangkan haknya.

"Negara sifatnya adalah memaksa. Negara tidak akan membiarkan warga negaranya dieksploitasi."

"Jadi kawan-kawan ojol ini harus tetap kita perjuangkan kesejahteraannya, entah itu THR atau bonus hari raya. Kita mau itu berbentuk uang."

"Agar yang namanya hari raya benar-benar ada di rumahnya teman-teman driver," kata Noel di atas mobil komando.

(Tribunnews.com/Deni/Gita)

Sentimen: positif (99.8%)