Sentimen
Negatif (100%)
17 Feb 2025 : 08.12
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Sorong

Kasus: penganiayaan

Tokoh Terkait

Dugaan Penganiayaan oleh Oknum TNI di Sorong Tewaskan AK, Kapendam Kasuari: Anggota Dikeroyok Duluan - Halaman all

17 Feb 2025 : 08.12 Views 35

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Regional

Dugaan Penganiayaan oleh Oknum TNI di Sorong Tewaskan AK, Kapendam Kasuari: Anggota Dikeroyok Duluan - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, SORONG - AK, warga Sorong tewas diduga akibat dianiaya oleh sejumlah oknum anggota TNI pada Jumat (14/2/2025) malam.

Korban AK menderita luka-luka akibat penganiayaan tersebut.

Sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawa korban tak selamat.

Dia menghembuskan napas terakhir, Minggu (16/2/2025) kemarin.

Informasi dikutip dari Kompas.com, korban AK diduga disekap sejak Jumat (14/2/2025) oleh oknum TNI AD.

Keluarga baru mengetahui kondisi korban setelah ia ditemukan meninggal dunia pada Minggu (16/2/2025) pagi.

Kronologis Pengeroyokan versi Kodam Kasuari: Anggota Dikeroyok Duluan

Kronologis meninggalnya korban AK disampaikan Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVIII/Kasuari Kolonel Inf Syawaludin Abuhasan.

Dilansir TribunSorong.com, Kolonel Inf Syawaludin Abuhasan menjelaskan, pengeroyokan yang dilakukan oleh oknum anggota TNI dari Yonzipur sebagai reaksi atas pemukulan yang dilakukan sekelompok warga sebelumnya.

Dijelaskannya, Jumat (14/2/2025) malam, seorang anggota TNI datang ke rumah pacarnya di kawasan Jalan KM 17.

Anggota ini saling tatap dengan sekelompok warga di kompleks tersebut hingga  berlanjut aksi pengeroyokan.

"Jadi dia (anggota--red) dikeroyok duluan. Tidak hanya itu, si pacar dan orang tuanya juga kena pukul," ujar Syawaludin kepada TribunSorong.com, Senin (17/2/2025) dini hari.

Tidak terima pacar dan orang tua ikut jadi sasaran pengeroyokan, anggota tersebut kemudian menghubungi rekan-rekan lainnya agar datang ke lokasi.

Hingga akhirnya terjadi keributan lagi antara kelompok anggota Yonzipur dengan warga tersebut.

"Peristiwa tersebut menimbulkan korban dari pihak warga itu tadi (berinisial AK)," kata Syawaludin.

Kapendam menegaskan anggota yang bersalah akan ditindak sesuai prosedur setelah melalui rangkaian pendalaman lebih lanjut.

BAKAR BAN - Warga memalang serta membakar ban bekas di ruas jalan nasional, tepatnya di Kilometer (KM) 17, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Minggu (16/2/2025). Pemalangan jalan dilakukan buntut tewasnya AK diduga akibat dianiaya oknum anggota TNI.

Pengakuan Keluarga Korban 

Sementara itu, Leonardo Ijie perwakilan keluarga korban mengatakan korban AK pada Jumat (14/2/2025) malam diduga dipukuli oleh sejumlah oknum TNI.

"Informasi yang kami terima pelakunya ini kan oknum TNI (Yonzipur). Karena itu kami minta kepada aparat penegak hukum menuntaskan ini," ujar Leonardo Ijie.
 
Leonardo berharap pemerintah dan aparat keamanan mengambil langkah cepat dan profesional agar kasus ini bisa menjadi pelajaran, serta tidak terulang di masa depan.

"Tidak boleh ada tindakan sewenang-wenang yang mencederai hak asasi manusia," kata Leonardo Ijie.

Warga Palang Jalan

Keluarga korban dan warga yang tidak terima dengan kematian korban kemudian melakukan aksi pemalangan jalan di Kilometer (KM) 17, Kota Sorong, Papua Barat Daya menggunakan kayu, batu, Minggu (16/2/2025) siang.

Mereka juga membakar ban bekas di lokasi.

Dikutip dari TribunSorong.com, hingga pukul 16.30 WIT palang yang memutus arus lalu lintas dari arah Kota Sorong menuju Aimas, Kabupaten Sorong maupun sebaliknya belum dibuka.

Informasinya palang dibuka setelah adanya kesepakatan dalam mediasi antara pihak TNI-Polri dengan keluarga korban.

Terpisah, Komandan Korem 181/Praja Vira Tama Brigjen TNI Totok Sutriono mengatakan, persoalan sudah ditangani Danpomdam Kasuari.

"Ini anggota lagi pacaran awalnya, namun lebih jelas masih menunggu proses. Saya mau ke kantor Polres Sorong untuk mediasi," kata Danrem Totok Sutrisno via telepon.

Dandim Sempat Ditahan

Ketegangan terjadi di lokasi ketika Dandim 1802/Sorong, Letkol Czi Angga Wijaya bersama rombongan ingin melewati jalan yang dipalang oleh massa.

Massa sempat menahan Dandim dan rombongan selama sekitar 30 menit.

Mereka meminta oknum anggota TNI yang menyekap dan membunuh AK segera ditangkap.

Dandim pun berjanji akan segera menyelesaikan masalah ini.

Namun ia terlebih dulu hendak berkoordinasi dengan Polres Sorong.

"Kita mau selesaikan masalah ini dengan koordinasi dengan Polres Sorong. Saya minta akses jalan dibuka, kami dua orang saja yang lewat," ujar Letkol Angga di lokasi pemalangan.

Massa akhirnya mempersilakan Dandim lewat, namun setelah itu langsung kembali menutup jalan.

Akses jalan yang menghubungkan dua kabupaten di Papua Barat Daya masih tertutup.

Akibatnya, sejumlah kendaraan tidak dapat melintas.

Massa yang melakukan pemalangan mendesak agar pelaku penganiayaan dari oknum TNI atau instansi terkait segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya.

Menanggapi situasi yang semakin memanas, Danrem 181/PVT Sorong dan Wakapolda Papua Barat Daya menggelar rapat koordinasi guna mencari solusi untuk membuka kembali akses jalan dan menindaklanjuti kasus tersebut.

Sumber: (Tribunsorong.com/Taufik Nuhuyanan/Jarianto) (Kompas.com)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunsorong.com dengan judul Terungkap Pemicu Palang Jalan KM 17 Sorong, Oknum TNI Yonzipur Diduga Aniaya Warga hingga Meninggal

Sentimen: negatif (100%)