Sentimen
Negatif (97%)
15 Feb 2025 : 20.00

Cerita Iwan #BeraniGundul untuk Dukung Anaknya yang Jadi Penyintas Leukemia

15 Feb 2025 : 20.00 Views 11

Detik.com Detik.com Jenis Media: Kesehatan

Cerita Iwan #BeraniGundul untuk Dukung Anaknya yang Jadi Penyintas Leukemia

Jakarta -

Kanker dapat menyebabkan rambut rontok karena pengobatan yang dijalani pasien. Kemoterapi dan terapi radiasi dapat menyerang sel-sel yang tumbuh cepat dalam tubuh, termasuk sel-sel rambut.

Sebagai keluarga penyintas kanker atau masyarakat yang peduli terhadap para cancer survivor, memilih untuk mencukur habis rambut adalah salah satu bentuk dukungan.

Ini juga yang dilakukan Iwan (74), pria yang berasal dari Jakarta Timur. Saat ini, dirinya tergabung ke dalam Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI).

"Saya berani gundul sebagai partisipasi saya terhadap anak-anak yang mengidap kanker ya," kata Iwan kepada detikcom, Sabtu (15/2/2025).

Bukan tanpa alasan, ternyata Iwan juga merupakan ayah dari seorang penyintas kanker. Sang buah hati divonis mengidap kanker 19 tahun silam.

"Anak saya divonis kanker pas umur 5 tahun (tahun 2006), leukimia (kanker darah). Sekarang sudah sembuh, usianya sekarang udah 24 tahun," tutur Iwan.

Sebagai seorang ayah, ini tentu menjadi pukulan yang keras karena menerima anak tercintanya mengidap penyakit kronis. Namun, dirinya bersama sang istri tidak menyerah demi kesembuhan si buah hati.

"(Pengobatan) kemoterapi di rumah sakit. Pengobatan hampir sekitar 5 tahun dulu. Sudah beraktivitas normal sekarang," tutur Iwan.

Sebagai keluarga penyintas kanker, Iwan berpesan bahwa penyakit ini meskipun terbilang ganas, tetapi masih bisa sembuh. Selama ada keyakinan dan semangat untuk berobat.

"Penyakit kanker itu bukan segala-galanya. Penyakit kanker bisa diobati dan diupayakan sembuh, asal bisa ditangani dengan baik. Tetap semangat aja bagi para pengidap kanker," tutur Iwan.

"Kanker ini juga bisa dibilang mematikan, jadi perlu dukungan dari pemerintah, orang-orang terdekat, untuk kesembuhan (survivor) perlu sekali itu," tutupnya.

Iwan merupakan salah satu peserta di aksi #BeraniGundul yang digelar oleh Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) dalam memeringati Hari Kanker Anak Internasional (HKAI). Acara ini digelar di Mal Gandaria City, Jakarta Selatan, Sabtu (15/2).

Dalam rangka Hari Kanker Anak Sedunia, mari kita tingkatkan kewaspadaan terhadap paparan bahan kimia berbahaya seperti BPA (Bisphenol-A) yang dapat memengaruhi kesehatan anak.

Dalam rangka Hari Kanker Anak Sedunia, penting untuk meningkatkan kesadaran akan faktor lingkungan yang dapat memengaruhi kesehatan anak, termasuk paparan bahan kimia berbahaya seperti BPA (Bisphenol-A).

World Health Organization (WHO) telah mengingatkan bahwa BPA berisiko mengganggu sistem hormon dan dapat menyebabkan gangguan perkembangan pada anak-anak. Untuk itu, penggunaan bahan bebas BPA pada kemasan makanan, galon, dan mainan anak sangat dianjurkan demi melindungi kesehatan anak-anak dari paparan zat berbahaya.


(dpy/kna)

Sentimen: negatif (97%)