Sentimen
Positif (100%)
12 Feb 2025 : 11.03
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tiongkok

Buka Peluang Pendanaan Bagi Inovator Teknologi Karbon Indonesia Lewat Program CarbonX 2.0 - Halaman all

12 Feb 2025 : 11.03 Views 10

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Ekonomi

Buka Peluang Pendanaan Bagi Inovator Teknologi Karbon Indonesia Lewat Program CarbonX 2.0 - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabar gembira buat para universitas, lembaga riset, dan startup yang berdedikasi tinggi terhadap isu perubahan iklim, terutama pada inovasi teknologi karbon.

Perusahaan teknologi multinasional Tencent asal Tiongkok dan mitra globalnya membuka pendaftaran untuk program CarbonX 2.0.

"Program ini bermanfaat untuk mengurangi emisi karbon dengan pendanaan, bantuan teknis, dan fasilitas uji coba," ujar  Sean Bunjamin,  Head of Programs Impact Hub Jakarta,  pada Rabu (12/2/2025).

Selaku mitra Tencent di Indonesia, dia mengatakan ‘Inovator’ dalam program ini adalah universitas, lembaga riset, dan para startup Indonesia yang memiliki proyek percontohan yang dapat diterapkan di tingkat global.

Yang membuat program CarbonX 2.0 istimewa adalah tiap proyek percontohan yang lolos seleksi akan menerima pendanaan minimal 1 juta USD.

"Tergantung pada kebutuhan proyek yang bersangkutan. Untuk tiap kategori akan dipilih 1-3 proyek unggulan," ujarnya.

Dikatakan bahwa proposal yang ditawarkan startup seri B juga akan dipertimbangkan.

Selain itu, para pemenang akan diberikan bimbingan dari ahli, akses ke sumber daya sesuai skenario, dan kesempatan bermitra dengan pemangku kepentingan industri.

Melalui jaringan Tencent dan mitra globalnya, semua pemenang dapat menguji coba inovasinya di lokasi percontohan milik partner Tencent.

CarbonX pertama diselenggarakan oleh Tencent pada 2024 di Tiongkok.

Untuk CarbonX 2.0, perusahaan penggagas aplikasi perpesanan WeChat ini memilih untuk memperluas jangkauannya.

Tahun ini, pendaftaran CarbonX 2.0 terbuka bagi inovator di tujuh negara, termasuk Indonesia.

“Untuk mencapai target Net Zero Emissions pada 2050, kita perlu menghilangkan lebih banyak karbon dari udara dengan solusi-solusi berbasis teknologi," katanya.

"Program CarbonX 2.0 menjadi kesempatan emas bagi para startup, lembaga riset, dan universitas di Indonesia untuk membuktikan talentanya ke seluruh dunia,” ujar Sean Bunjamin menambahkan.

“Kami yakin Indonesia memiliki banyak inovator teknologi karbon berbakat. Kami yakin solusi-solusi dari Indonesia bisa ditingkatkan secara global dan memberi kontribusi signifikan pada masa depan bebas karbon.”

Syarat pendaftaran yang perlu dicermati para startup, lembaga riset dan universitas adalah:

● Jika pelamar memiliki proyek yang mencakup lebih dari satu kategori (contoh: penangkapan karbon dan penyimpanan energi jangka panjang), maka pelamar harus mengirim proposal terpisah untuk tiap kategori.

● Proyek percontohan yang diajukan harus menunjukkan inovasi, dapat diaplikasikan dalam skala besar, dan mencapai penghematan biaya yang signifikan dengan investasi yang tepat.
Tenggat waktu pendaftaran adalah 31 Mei 2025.

Berikut keempat kategori dan syarat yang dinilai:

● Carbon Removal (Penghilangan karbon) untuk inovasi penghilangan karbon dengan lokasi uji coba di Lembah Retakan Afrika Timur di Kenya

● Carbon Capture, Utilization, and Storage for the Steel Industry (Penangkapan, pemanfaatan dan penyimpanan karbon untuk industri baja) untuk pembuatan besi tanur tinggi di HBIS Serbia, yang merupakan mitra program CarbonX 2.0

● Long Duration Energy Storage (Penyimpanan energi jangka panjang) yang dapat menyalurkan sedikitnya 100 kW selama 6 jam lebih untuk uji coba di Pulau Himandhoo, Maladewa

● CarbonXmade: Carbon Capture and Utilization (penangkapan dan pemanfaatan karbon) dimana para inovator bisa menawarkan solusi pemanfaatan karbon yang ditangkap untuk membuat produk konsumen dengan konsorsium CarbonXmade.

Sentimen: positif (100%)