Sentimen
Positif (88%)
10 Feb 2025 : 15.30
Informasi Tambahan

Institusi: UGM

Kab/Kota: Sleman, Yogyakarta

151 Warga Sleman Alami Gejala Keracunan Diduga setelah Santap Makanan di Hajatan, 27 Orang Dirawat - Halaman all

10 Feb 2025 : 15.30 Views 23

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Regional

151 Warga Sleman Alami Gejala Keracunan Diduga setelah Santap Makanan di Hajatan, 27 Orang Dirawat - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Jumlah warga yang diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dalam hajatan di Dusun Krasakan, Kalurahan Lumbungrejo, Tempel, Kabupaten Sleman, terus meningkat.

Hingga saat ini, lebih kurang 151 orang mengalami gejala keracunan, dengan 27 di antaranya dirawat di rumah sakit.

Kepala Puskesmas Tempel 1, Diana Kusumawati, menyatakan data sementara menunjukkan 151 orang bergejala, meskipun jumlah tersebut belum final.

Pihaknya masih terus mendata secara akurat melalui nama korban.

Dari jumlah tersebut, 27 orang harus dirujuk untuk perawatan di rumah sakit, termasuk RSUD Sleman, PKU Sleman, dan RS Queen Latif.

Beberapa pasien juga datang secara mandiri ke JIH dan RSA UGM Yogyakarta.

"Jadi kondisi sementara ada 27 orang opname dan yang di observasi di posko ada 14 orang. Kemudian pagi ini yang dalam proses rujukan opname 4 (orang)," kata Diana di Posko Kesehatan Penanganan Keracunan di Tempel, Senin (10/2/2025).

Gejala yang umum dialami adalah diare dan demam, dengan sebagian besar pasien berasal dari daerah setempat.

Kronologi Kejadian

Kejadian ini berawal dari hajatan pernikahan yang digelar pada 8 Februari 2025.

Akad nikah dilaksanakan pada pagi hari, diikuti dengan resepsi yang membagikan makanan kepada tetangga setempat.

Kami belum bisa memastikan apakah semua warga makan di tempat atau tidak, karena jumlah yang tercatat di buku tamu tidak banyak.

Gejala mulai muncul pada malam hari setelah resepsi, dan banyak warga yang baru mencari perawatan di RSUD Sleman pada Minggu pagi.

Karena jumlahnya banyak terus lapor ke Dinas Kesehatan dan diteruskan ke kami di Puskemas Tempel. Kami lakukan penyelidikan epidemiologi dan kami dirikan posko di sini," ujar dia.

Di posko penanganan kegawatdaruratan di Tempel, tim medis dan relawan masih aktif memberikan perawatan.

Bagi pasien yang bergejala dan tensinya rendah diinfus dan diberi obat-obatan antibiotik.

Meskipun penyebab keracunan belum diketahui, hasil pemeriksaan feses menunjukkan adanya infeksi di saluran pencernaan.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Sentimen: positif (88.7%)